Dia Tak Ingin Kau Menangis

UJIAN(?)

Ujian adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Ujian merupakan pelengkap nikmat dan anugerah. Karena, kita bisa merasakan betapa berharganya nikmat dan anugerah jika telah merasakan ujian. Karenanya pula, kita bisa belajar tentang sabar dan syukur. Sabar saat mendapat ujian dan syukur ketika telah berganti anugerah.

Sejatinya, Allah memberikan ujian kepada kita bukan untuk melemahkan, melainkan untuk menguatkan. Allah ingin menempa diri kita menjadi pribadi yg kuat dan tangguh. Bukankah pelaut ulung terlahir setelah berulang kali menghadapi empasan badai gelombang? Bukankah sebilah keris terbentuk usai sebatang besi ditempa bertubi-tubi oleh palu godam?

Karena itu jangan cengeng saat menghadapi ujian. Hadapi dengan sabar dan tawakal. Boleh saja menangis, karena itu wajar dan manusiawi. Jika menangis dapat mengurangi sesak dalam dada, menangislah. Jika menangis dapat meringankan beban yang mengimpit jiwa, menangislah. Menangislah jika itu dapat melepaskan semua beban. Lepaskan semuanya bersamaan dengan air mata yang mengalir.

Namun, jangan sampai berlarut-larut. Menangis berkepanjangan dapat berakibat tidak baik. Ia bisa merugikan kesehatan dan yang lebih merugikan lagi bisa melahirkan keputusasaan. Jangan sampai anda putus asa terhadap rahmat Allah. Sungguh, hanya orang-orang kafir dan sesatlah yang putus asa dari rahmat Allah. Seorang mukmin haruslah senantiasa yakin akan turunnya rahmat dan datangnya pertolongan Allah.