married life

25 0 0
                                    

Hestia POV

Aku tidak pernah menyangka aku benar benar melakukannya. Menikah dengan dia. Laki yang begitu saja membuatku jatuh cinta pada pertemuan pertama. Aku masih ingat momen itu. Ketika dia memberikan pengarahan di acara penggalian potensi mahasiswa baru. Bicaranya yg  ramah sebagai seorang ketua senat fakultas seketika memberikan sengatn listrik yg kuat kepadaku seorang mahasiswa baru. Bagaimana tidak ketika panitia" yang lain berlomba" mengeluarkan suara keras dan membentak sungguh sanagt menyebalkan. Dia tersenyum dan memberikan Semangat berupa pick up line absurd dan konyol yang menggelitik. Cukup menghibur dan aku langsung menyukainya. Entah ini mungkin memang sifat ku pada saat itu juga aku sudah meyakini dalam hati dia harus jadi suami ku. Dan inilah yg kudapatkan. Dengan begitu banyak strategi. Tenaga dan ketulusan akhirnya aku menikahinya. Henry km milikku sekarang.

Aku melihat cincin permata yang melingkar di jari manisku. Kemudian aku menoleh ke arah laki-laki yang sedang duduk sofa sebelah kanan ku. Laki" Henry yang kini adalah suami ku.

"Kita menikah. . " ucapku sambil memperlihatkan cincin di jariku.

"Aku senang aku bisa menikah dengan mu" jawab hendry sambil meletakkan hp nya ke atas meja dan kemudian melihatku.

"Hehe aku sayang kamu" ucapku

"Aku lebih sayang" kamu jawab Henry sembari beralih ke sofa yang ku duduki. Tangan nya meraih jariku menciumnya dan memasukkannya kemulutnya. Segera dadaku berdesir.

"Ahh..." erangku " ahh Henry apa yg kamu lakukan. .?" Tanyaku

" aku pengen kamu sayang. . " ucah Henry dengan suara parau. Aku sedikit kaget tadi malam kita sedah melakukannya berkali" karena malam pertama kita bahkan bagian bawahku tidak terasa begitu baik sekarang.

" yang benar saja Henry tadi malam kita sudah melakukanya semalaman ini baru jam 9 pagi" jawab ku dengan nada heran

" memang betul, ,tp bagaimana bisa tahan kalo di hadapin sama istri kayak kamu hestia. Kamu cantik banget sekarang ini " jawab hendri yang kini tangnya sudah mulai meraba pahaku yang tak tertutup apapun.

" ahh. .  Henry km nakal kam curang raba" paha aku gitu aku belum siap" ucapku

" gak usah kawatir kali ini aku bakal ngelakuinnya dengan lembut" ucapnya mendekat ke telingaku hingga membuatku merinding tak lama jilatan lidahnya di belakang telingaku membuat tubuhku menegang. Pertahananku runtuh aku pun terjatuh mengikuti permainannya.

" ahhh emmmm i love you Henry rancauku ketika sentuhan demi sentuhan yg Henry berikan kepadaku

" i love you too sayang" balas Henry yang kemudian menutup mulut ku dengan bibirnya. Kita berciuman saling bertautan tak bersuara hanya decakan tautan bibir yang terdengar. .tak lupa tangan Henry gerilya menanggalkan satu per satu pakaian yg ku kenakan hingga loloslah semuanya meninggalkan aku yang tak memakai apapun. Henry melepakan tautan bibir kami aku melihatnya menanggalkan pakaian dengan tatapan sayu. Damn aku sudah sangat horny.

Selesai dengan pakaiannya ia segera meraih tubuhku dan menidurkan ku di sofa.

" masuk ya" ijinnya, aku memangguk tanda setuju. Lalu ku rasakan benda keras mencoba menerobos memasuki bawahku. Aku meringis karena sedikit merasakan perih.

" sakit ya? " aku sedikit mengangguk. Tak ingin membuatnya kawatir. Lalu usaha penerobosan berhenti aku menatapnya bingung.

" aku diemin dulu biar adaptasi " ucapanya aku sedikit bingung tapi aku mengangguk.

" aku masukin lagi ya" ucap Henry sembari kembali mendorong benda kerasnya dengan pelan. Aku tak menjawab hanya merasakannya.

" ahh emmm" desahku seketika ketika benda keras itu sudah memenuhi wahku ku lihat wajah Henry yang tak dapat ku gambarkan.

" ku goyang ya sayang" pinta Henry yang sudah melakukannya sebelum aku menjawab. Ia memaju mundukan tubuh nya menghujam bawhku dengan beda kerasnya.

"Mmmm mmhh aahhh ahhh" desahnan ku menggema memenuhi seisi ruang. Mataku secara refelek terpejam sesekali terbuka melihat Henry yang fokus melihatku sembari tak henti menggerakkan pinggulnya.

Aku masih tak henti mendesah sampai mulut hendri mendarat di bibirku melumatanya kemudian berkata. "Ganti posisi sayang" kemudian tangannya merahih tubuhku dan mendudukkannya di atas pangkuanya. Aku bisa merasakan benda kerasnya mengganjal di sela pangkal paha ku.

" masukin sayang" pintanya sambil mengarahkan tubuh bagian bawahku pada benda kerasnya hingga akhirnya penyatuan kembali terjadi.

"Gimana saya enak?" Ucap Henry sambih bergoyang menghujamiku dari bawah. Semakin lama semakin cepat aku tak bisa berhenti merancau.  Kenikamatan yang kembali lagi ku rasakan setelah malam yang panjang kemarin.

"Aahhh  ahhh Henry aahhh ahhhh ampun ampuun ahhh ahhh" aku sudah sampai. Tubuhku melemas aku telah mencapai orgasmu.

" Henry aku udah keluar" ucapku lirih pada Henry

" iya sayang? Bentar ya bentar lagi dikit habis ini aku" ucapnya sambil menidurkan badanku dan kembali melanjutkan kegiatannya padaku.

" km enak banget sayang" rancau Henry sembari membercepat gerakanya yg membuatku blingatan.

" EMMMHH" erang hendri sambil memperdalam dorongannya ketika ia sudah mencapai puncaknya. Aku bisa merasakan seperti semprotan hangan di bawah sana.

" makasih sayang" ucap Henry kemudian memberikan kecupan di beberapa titik pada wajahku. Ia merebahkan wajahnya tepat di atas dadaku sembari tangnbya menyangga tubuhnya. Bandan ku terasa sangat lelah dan mengantuk.

*cerita dewasa jangan memaksakan diri membaca jika tidak suka. Karena dari awal sudah di warning klo ini cerita dewasa.

AN AFFAIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang