O2 🔞 WARN 🔞

2.2K 163 101
                                    

Sudah lama, semenjak Haruto bisa tidur dengan sangat nyenyak dan nyaman. Bibirnya menyunggingkan senyum manis, setelah bermimpi indah semalaman.

Tapi, senyum itu dengan cepat memudar, diganti dengan garis horror dan pupil yang terguncang. Haruto ingat, bahwa sesuatu telah terjadi, meski tidak begitu jelas, tapi dia ingat bahwa dia pingsan saat sedang bertugas di depan pin-

Mata Haruto terbelalak, menyadari bahwa dia tidak seharusnya berbaring di ranjang empuk dan lembut ini.

'ceklek'

Bunyi pintu yang terbuka, membuat Haruto waspada. Otaknya dengan cepat memperkirakan, apa yang tengah terjadi padanya. Lalu, matanya bertemu dengan netra gelap menggemaskan milik seseorang di seberang sana. Masuk melewati pintu, dengan senyum manis tersungging di bibirnya. Bayi keluarga Kim, Kim Junkyu. Tuan muda yang seharusnya menjadi tanggung jawab Haruto, dalam misi yang diberikan perusahaan sebelumnya.

"Oh? Bayi citah sudah bangun?" Cengirannya tidak nampak berbahaya, tapi Haruto merasa bahwa auranya menekannya. Hawa di antara keduanya berubah, mata Haruto masih menaikkan kewaspadaannya. Terus mengikuti langkah Junkyu, hingga dia mendudukkan diri di atas sofa.

Haruto melihat mata yang awalnya menggemaskan itu, berkilat tajam dan menyipit datar. Tatapan itu lurus, seolah menembus tulang, dan membuat Haruto kedinginan.

Ada sesuatu yang salah di sini!

"Come." Itu komando! Dan, Haruto merasa tubuhnya bergerak sendiri, berdiri mendatangi pemuda berparas cantik itu. Haruto melihat lidah pemuda berpipi tembam itu terjulur, menjilat bibirnya sendiri sebelum terkatup rapat lagi. Sorot matanya masih belum berubah, Haruto bergidik.

"Kneel." Setelah Haruto sampai di hadapannya, komando baru diberikan, dan Haruto merasakan tekanan misterius membuat keseimbangannya goyah, tubuhnya sangat berat untuk berdiri, satu-satunya cara hanyalah menuruti perintah orang di hadapannya.

Setelah dia berlutut, Haruto menyadari, bahwa sel-sel dalam tubuhnya, larut dalam ekstasi. Merasa puas menerima komando dari orang lain.

"Betapa manisnya kucing besar yang satu ini." Bisik Junkyu, ada bagian dalam rasionalitasnya yang menolak untuk menyerahkan diri, tapi dinamiknya membuat tubuhnya lebih jujur daripada pemikirannya sendiri.

"Seseorang memalsukan dinamiknya untuk bekerja padaku, huh? Apa? Kamu di sini untuk merayu orang?" Mata Junkyu memicing tajam, Haruto terengah-engah, semakin lama Junkyu menatap, semakin panas tubuhnya.

Tangan Junkyu terentang ke depan, satu jarinya diletakkan di dagu Haruto, mendongakkan kepala pengawal yang menolak komando dominan lain selain komandonya sendiri. Ada kepuasan besar dalam diri Junkyu, saat mengetahui bahwa kucing besar cantik dan berbahaya, di hadapannya ini, hanya bisa bereaksi dengan komando yang ia miliki.

"Jawab." Suaranya tidak tinggi, tapi Haruto tidak bisa menolak rasa ingin mematuhi orang di hadapannya.

"T-tidak merayu.. uhuk.." Nafasnya tercekat saat tangan Junkyu mencengkeram lehernya, membuatnya kesulitan bernafas, tapi kenikmatan segera menjalari tubuhnya.

"Oh, ya? Jadi jelaskan, kenapa bagian di sini mengeras?" Junkyu meletakkan kakinya di selangkangan Haruto, menekan benda tumpul di bawah kakinya dengan tumit sepatu pantofelnya.

Menghitung dalam hati, setelah 10 detik terlewati, Junkyu melepas cengkramannya dari leher Haruto.

Membiarkan submissive itu terjerembab ke lantai, berusaha mendapatkan nafasnya sendiri dalam keadaan terbakar dari dalam.

Dengan tenang, Junkyu mengeluarkan kertas dari saku celananya, gayanya ceroboh, dan asal-asalan.

"Baca ini, tanda tangani jika setuju dengan kontraknya." Junkyu meletakkan kertas dan pulpen di dekat tubuh Haruto, melipat kedua kakinya dan menyandarkan pipinya di telapak tangan sebelah kanan yang, lengannya bertumpu di atas paha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ON-GOING] Unsatisfied Desire 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang