Merah

732 39 3
                                    

"LO PANTAS MATI! HARUSNYA LO YANG MATIII BUKAN AYAH GUE ANJING!"

"maaf maaf maaf harusnya aku yang mati. Maaf buat kamu menderita selama ini"

"MAAF?! EMANG MAAF LO BISA BUAT AYAH GUE HIDUP?!"

"aku bakal lakuin apapun, apapun. Aku janji akan tebus kesalahan aku"

"Kalo gue mau lo mati gimana?"

"Ah enggak deh gue mau keluarga lo sekalian" lanjutnya sambil tersenyum.

"Jangan! Jangan keluarga aku!"

"Hahahaha" zaliya tertawa melihat raut wajah Alletha yang ketakutan.

"Gue suka liat wajah ketakutan lo. Sering-sering kaya gini ya upss hadiah dari gue hari ini belum lo terima kan?"

"tapi yang kemarin belum sembuh" cicit Alletha ketakutan sebenarnya bisa saja melawan dengan melaporkan hal ini pada kakaknya. Namun dia adalah Alletha, perusak kebahagiaan orang. Alletha mencap dirinya sendiri sebagai seorang pendosa dia pantas mendapat perilaku buruk dari Zaliya.

Alletha tau diri karena dia ayah yang menjadi pelindung Zaliya pergi. Sumber kebahagiaan dan sebagai penghasil keluarga. Kehilangan kepala keluarga merupakan hal berat jika saja Alletha ada di posisi Zaliya sekarang mungkin dia akan melakukan hal sama.

"Hari ini lo bebas. besok tunggu di rumah abis lo ama gue"

"Sampah"

Ucapan dari orang itu membuat kedua orang dalam kamar mandi ini terkejut.  Awalnya mereka mengira hanya ada mereka berdua tetapi kehadiran orang ini membuat zaliya berfikir dia sudah ada sedari tadi.

"Jangan ember lo!"

"Gue? Buang waktu bangat anjing"

"Lo dekat Sama kak Silas otomatis lo bakal ngadu sama dia terus gang demons bakal tau!"

"Kurang kerjaan bangat"

"AMORA!"

"JANGAN SEBUT NAMA GUE! LO BUKAN YOZAKA YANG BISA SEBUT NAMA GUE!!"

"kasian sahabat lo udah lama meningg--"

Plak!

"lo cari ribut sama gue!" Amora mencekram kerah baju zaliya. Bukannya terkejut dia malah terkekeh memandang Amora dengan senyumnya, senyum yang Alletha takuti.

Brak!

Dan benar saja ketakutan Alletha terjadi. Zaliya mendorong Amora hilang jatuh terpental ke lantai. hal ini memicu amarah Amora dia langsung bangun dan menendang perut Zaliya membuat Zaliya tersungkur.

Melihat hal itu Alletha segera berlari mencari bantuan karena dia bukan orang yang bisa memisahkan mereka dia bisa saja di jadikan adonan kue oleh dua orang yang sedang berada dalam kamar mandi. Keduanya sama-sama atlet taekwondo bisa jadi apa dia yang terbiasa memegang pulpen ini mencegah keduanya.

Alletha seakan menemukan titik cerah saat geng Demon's sedang di berjalan di hadapannya.

"KAK! AMORA SAMA ZALIYA BERANTEM DI KAMAR MANDI!" teriak Alletha berhasil membuat Silas dan ryshand berlari bak setan ke arah Alletha.

"Dimana?!"

"Kamar mandi mana?!"

"Ikut aku" Alletha berlari diikuti oleh banyak lelaki di belakang termaksud dengan kakaknya sendiri. Tetapi lucas salah fokus akibat melihat tangan Alletha yang merah seperti habis  cengkram kuat oleh orang.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang