BEST FRIEND -SOWON*JEONGHAN-

1

[Tue, Feb 28]

***

Pagi itu…. 

Tidak ada burung berkicau ataupun sinar matahari yang malu-malu mengintip lewat celah tirai. 
Tidak ada juga suara mesin penghisap debu atau bahkan peralatan dapur yang saling berbenturan seperti suara drumband. 

Tentu saja, karna ini masih jam 4 subuh dan apartemen Jeonghan ada di lantai delapan.
Pagi hari yang sepi ini tentu sangat familiar dan tidak sedikitpun mengganggu tidur lelap laki-laki itu. 
Lain cerita dengan seseorang di sampingnya yang sejak tiga puluh menit lalu sudah bergerak-gerak tidak nyaman. 

"Ulat raksasa ini ya ampun… "
Jeonghan menggerutu sambil memegang erat selimut yang hanya mampir untuk menutupi lengan atasnya karna hampir semua bagian selimut itu tergulung menjadi sebuah gulungan besar mirip risol. Kain tebal dan lembut itu pun kemudian benar-benar pergi dari tubuh Jeonghan karna ditarik paksa. 

Jeonghan yang sudah kehilangan kesabaran pun segera berbalik badan dan siap merebut selimutnya. Adu mekanik pun sempat terjadi antara dua makhluk hidup, namun perkelahian yang melibatkan aksi tarik menarik itu akhirnya dimenangkan oleh Yoon Jeonghan.

Laki-laki itu memutuskan untuk mendekap erat-erat musuhnya.

Nah, kalau begini kan lebih baik dan lebih hangat juga. Rebut selimut gratis guling.

Dan begitulah akhir dari cerita sengketa selimut di pagi-pagi buta.

Damai untuk sekarang, ribut lagi urusan nanti. 

***

Sowon merasa ini masih terlalu pagi untuk bangun. Kenapa? Itu karna Umji belum membuat barang-barang dapur berubah menjadi alat musik dengan suara random atau membersihkan rumah dengan alat penghisap debu.  

Padahal ini hari libur. Apa Umji juga ingin bermalas-malasan seperti member yang lain?

Selain itu, ada hal lain yang membuat Sowon merasa aneh. Member Gfriend memang sering tiba-tiba bergabung di kasurnya, tapi mereka tidak akan memeluknya seerat ini. Demi Tuhan, ia merasa sedang tidur di peti mati yang super sempit, pengap, dan gelap. 

Ah, tapi setidaknya aroma ini… 
Citrus White Floral yang manis dan segar…

Oh.

Sowon segera membuka mata ketika menyadari aroma yang sangat 'Jeonghan' menembus bulu-bulu hidungnya dan merambat sampai paru-paru. Tidak salah lagi, kulit manusia di depannya ini pasti dada telanjang Yoon Jeonghan! 

"Aw!"
Sowon membuang napas lega ketika sesuatu yang membelenggu tubuhnya menghilang hanya dengan sekali cubitan. 
Syukurlah, ia tidak perlu melakukan high note di pagi yang sudah tampak terang ini. 
Sowon menyadari kalau paginya sudah berubah menjadi siang bolong setelah ia melihat jam di dinding bercat full cream  yang jarumnya menunjukkan angka sebelas.

"Hei, Yoon Jeonghan. Kau memperkosa ku?"

Sowon memicing tajam saat melihat Jeonghan yang terduduk sambil mengusap-usap kulit pinggangnya yang memerah. Laki-laki itu mendesah kasar lalu menatapnya tak kalah sengit. 

"Bagaimana bisa aku melakukannya kalau kau saja masih memakai pakaian lengkap?", sanggahnya sambil mencoba melilitkan selimut ke seluruh tubuh dan mulai bergabung kembali dengan kasur. SEVENTEEN tidak ada jadwal sampai seminggu kedepan, setidaknya ia bisa tidur selama 14 jam dalam tiga hari dari total tujuh hari itu. 

Sowon mengerutkan dahi. 

"Tapi kau telanjang"

"Aku masih pakai celana!"