Hari ini adalah hari dimana anak-anak panti asuhan menunjukan bakat sihir mereka di depan para ksatria sihir dari Sekolah Sihir Igmiles, ya tentu saja, agar mereka dapat menimbah ilmu secara gratis di sekolah sihir ternama itu.
"Val, hari ini, seperti biasa, kamu tetap di kamar yah, tidak usah keluar, atau jika kamu bosan, bisa jalan-jalan di kota tapi pulangnya malam saja" ujar Ibu Rhita, sang penjaga panti asuhan. Memang bagi Val ini adalah hal yang biasa, sudah lama ini berlangsung, dimana ia harus tinggal di kamar atau keluar sampai agak larut pada saat para ksatria itu datang untuk memilih anak beruntung mana yang akan menjadi murid di Sekolah Sihir Igmiles.
"Hmm..., bisakah aku melihat para ksatria itu? Kali ini saja, boleh yah ibu..." Val betul-betul ingin tinggal kali ini. Melihat para ksatria sihir bukanlah alasan Val sebenarnya ia ingin tinggal, ia merasa para ksatria akan takjub dengan kemampuan menggunakan belatinya walau tanpa sihir dan akan dipilih untuk menimbah ilmu di sekolah sihir itu, yah walau sebenarnya tidak mungkin, karena syarat pertama untuk memasuki sekolah tersebut adalah harus dapat menggunakan sihir.
"Kamu akan menemui banyak ksatria sihir di luar sana, apalagi di balai kota, kamu bisa melihat para ksatria yang gagah itu hingga kamu puas, jadi dengar kata Ibu yah" Ibu berusaha membuat Val mengerti, ia tahu bahwa rasa penasaran atau iri akan muncul seiring berjalannya waktu di tubuh Val, namun ada alasan tersendiri Ibu Rhita tak ingin menunjukkan sosok Val kepada para ksatria dari sekolah sihir itu.
"baiklah Ibu, aku akan keluar dan jalan-jalan menelusuri kota LAGI" yah, Val tak bisa melawan Ibu Rhita, apalagi kalau ia sudah berdialog sehalus itu, Val hanya bisa menurutinya saja.
"tapi..., bolehkah aku meminta sedikit uang? Setidaknya aku tak bosan dan kelaparan saat jalan-jalan nanti" dengan wajah yang memelas Val meminta sedikit uang kepada Ibu, yah tentu saja Ibu Rhita memberikannya, bahkan tanpa wajah memelas Val yang dibuat-buat itu.
"ini, Ibu hanya punya segini, 50 Cuni cukuplah untuk anak seumuran kamu untuk jalan-jalan mengelilingi ibu kota kerajaann" Ibu memberikan uang itu kepada Val, tentu saja Val menerimanya dengan senyuman termanisnya
"terima kasih Ibu, kalau begitu aku jalan yah" Val pun beranjak melangkah keluar dari panti asuhan sambil melambai kepada Ibu yang berdiri di depan pintu
"hati-hati Val sayang, jangan pulang terlalu larut" ujar Ibu Rhita dengan cukup besar karena Val yang sudah mulai menjauh dari pandangannya.
"iya Ibu!" teriak Val pada Ibu Rhita. Tentu saja Val tak akan pulang larut malam, bahkan ia berencana untuk pulang lebih cepat, saat para ksatria itu masih berada di panti asuhan.
Val menelusuri Kota Clasrissiig, Ibu Kota Kerajaan Fordius, kota yang padat akan penduduk, kota yang penuh akan keindahan, ramai akan kebahagian, bangunan yang cantik dan bendera merah yang berkibar memenuhi jalanan kota menjadi suatu pemandangan yang Val lihat setiap harinya di kota ini. Tujuan Val hari ini adalah ke kedai kenalannya yang berada di sudut kota, yah walau kota ini terbilang ramai, namun ada satu sudut kota yang jarang didatangi oleh penduduk, di situlah tujuan Val hari ini, Kedai One Eye Kitten. Sudut kota yang bisa terbilang mati ini dipenuhi oleh orang-orang yang terlihat cukup mencurigakan, pekerjaan mereka yang tidak jelas dan adanya pasar gelap membuat sudut kota terlihat sangat negatif, yah walau memang seburuk itu, karna hampir 75% tindak kriminalitas di Kota Clasrissiig berasal atau berakhir di sudut ini.
Lonceng yang berada di atas pintu masuk kedai itu berbunyi, menandakan pintu itu terbuka.
"halo Val, diusir lagi yah?" tanya seorang perempuan dengan paras cantik yang tengah menjaga meja kasir.
"yah, seperti biasa Cheryl, orang-orang dari Igmiles datang lagi" Val menjawab perempuan itu, ia adalah Cheryl, keponakan dari pemilik kedai ini, Cheryl adalah teman dari Val sejak pertama kali ia datang ke kedai ini, umur mereka yang terpaut tidak terlalu jauh, sekitaran 4 tahun, membuat mereka dapat menjadi teman dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Val and The Dark Blood Pearl
FantasyAnak laki-laki berambut putih dengan pupil mata hijau yang identik, serta kemampuan sihirnya yang belum muncul diumurnya yang sudah beranjak remaja, membuat ia benar-benar dikucilkan oleh anak-anak lain di panti asuhan yang sudah ia tinggali dari ta...