1

760 59 3
                                    

Warning:

Mengandung Konten BXB, BL, OOC.
Bagi yang homophobia dimohon untuk Skip aja! Modern Au.

Enjoy ya!

(*'ω`*)

Seorang lelaki bersurai putih, dengan rambut panjang berjalan dengan tergesa gesa, dengan darah mengalir dari lengannya. Ia bergegas ke rumah sakit terdekat.

Setelah memasuki rumah sakit tersebut, seorang suster sangat panik akan keadaan si pemilik Surai putih tersebut.

"Tuan, apa yang terjadi? Tolong ikuti saya. Saya akan membawa anda bertemu dengan dokter kami langsung."

Pemilik Surai putih tersebut hanya mengangguk kemudian mengikuti sang suster yang membawa nya ke salah satu ruangan. Si pemilik Suai putih tersebut adalah Cyno.

Cyno memasuki ruangan tersebut. Terdapat seorang dokter yang sedang memeriksa pasien.

"Silahkan duduk dulu tuan, dokter tighnari sedang merawat pasien lain." Ucap sang suster sambil mengarahkan kursi ke arah cyno, kemudian ia bergegas pergi.

10 menit telah berlalu, dokter tersebut datang mendekati pasien yang bernama Cyno.

"Maaf telah membuat anda menunggu lama." Ucap dokter tersebut.

Cyno tertegun. Dokter yang berada di hadapan nya sekarang adalah seorang lelaki, tetapi dia memiliki wajah seperti perempuan, sangat cantik.

Cyno terkejut ketika dokter tersebut memanggilnya berkali kali, dan itu berhasil membuat lamunan Cyno buyar.

"Ah maafkan saya dokter tighnari. Saya melamun." Ucap cyno.

Tighnari bingung, darimana Pasien ini tau namanya?

"Anda tak perlu bingung. Seorang suster memberitahu saya bahwa saya akan di periksa dengan dokter yang bernama tighnari."

"Baiklah, jangan banyak bicara dulu, ayo bangun dan rebahkan diri anda di kasur." Ucap tighnari kemudian bersiap menyiapkan alat alat untuk memeriksa Cyno.

Cyno menurut, ia bangkit dari tempat duduknya dan dia merebahkan diri nya di kasur pasien yang tak jauh darinya.

Tighnari masih sibuk mengurus peralatannya. Cyno hanya melihat tighnari, tanpa ia sadari ia tersenyum menatap tighnari.

Kemudian tighnari datang mendekati Cyno, ia memeriksa keadaan Cyno.

"Memangnya apa yang terjadi pada anda sampai lengan Anda terluka seperti ini?" Tanya tighnari sambil memeriksa keadaan Cyno.

"Haha.. hanya terpeleset saat bermain skateboard.. tanganku bergesekan dengan aspal." Cerita cyno kepada tighnari.

Tighnari mengernyit. Kalau cuma bergesekan dengan aspal, seharusnya hanya mengalami luka ringan seperti lecet bukan? Tetapi ini luka nya lebih parah, bahkan darah terus mengalir dari tangannya yang terluka. Tighnari tidak ingin bertanya lagi. Dia segera mengehentikan pendarahan yang keluar dari tangan pasien nya.

Cyno sesekali merintih karena kesakitan. Setiap rintihan Cyno keluar dari mulutnya, tighnari selalu meniup niup lukanya entah untuk apa, itu membuat Cyno merasa geli. Tighnari Imut sekali bukan?

<( ̄︶ ̄)>

Cyno telah selesai di obati. Dia memakai perban di tangannya.

"Terima kasih Dokter Tighnari." Cyno berterima kasih kepada Tighnari.

"ie.. memang tugas saya untuk mengobati pasien yang sedang sakit ataupun terluka." Jawab tighnari dengan senyumannya yang.. MANIEZZZ!!

Cyno merona kemudian ia bangkit dari tempat duduknya. Dia berpamitan dengan dokter tighnari, karena tighnari sendiri juga tidak bisa banyak bicara, dia sibuk. Dia harus mengobati pasien yang lainnya juga. Kemudian cyno pun berpisah dengan Tighnari.

"Aku harap bisa bertemu dengannya lagi." Gumam Cyno kemudian ia meninggal area rumah sakit.

T
B
C

See You In
The Next
Chapter
🌟

Sweet doctor! [CYNONARI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang