Selesai dengan kegiatan nya hari ini, Cherry memilih kembali ke apartemen. Moodnya sedang tidak baik-baik saja setelah semua pesan yang dia kirim tidak mendapatkan satupun respon dari kekasihnya.
Masuk kedalam apartemen yang dihuni seorang diri, Cherry melangkah memasuki kamar setelah menghidupkan semua lampu.
"Sejak kapan kamu disini?" tanya Cherry sedikit kaget mendapati kekasihnya duduk selonjoran menyandar pada kepala ranjang dengan ponsel ditangan, memainkan game tanpa berniat menjawab pertanyaan itu.
"Jeno!" kesal Cherry, dia selalu menjadi nomor dua. Ralat, dia akan selalu menjadi nomor tiga dalam hidup kekasihnya. Prioritas utama dalam hidup laki-laki itu adalah pekerjaannya sebagai idola , Jeno tergabung menjadi member dari salah satu grub yang terkenal sejak mereka debut. Kedua, tentu saja game yang sedang dimainkan nya, Cherry akan selalu diabaikan dan berakhir memilih diam karena memaklumi kesibukan kekasihnya yang membutuhkan hiburan disela aktifitas nya. Ketiga, entah ini benar atau tidak, Cherry berharap dia adalah prioritas ketiga dari laki-laki yang sialnya begitu dia cintai.
"Kalau kamu kesini cuma buat main game, kamu bisa lakuin itu di dorm," lanjut Cherry hendak melangkah pergi, namun sebuah tarikan membuatnya jatuh telentang diatas ranjang dengan posisi Jeno berada diatasnya, mengukung tubuh Cherry dengan kedua tangannya.
"Jen," lirih Cherry menatap manik tajam Jeno yang menatapnya intens.
"Hmm," gumam Jeno.
"Jen, wait! Jeno stooppp..."
Cherry begitu panik ketika wajah Jeno semakin mendekat, mengikis jarak membuatnya tidak nyaman hingga memejamkan mata rapat-rapat saat merasakan bibir Jeno mendarat pada leher jenjangnya. Sebuah ciuman yang mampu membuat Cherry merasakan gelenyar aneh pada tubuhnya.
Jeno tersenyum, menatap Cherry yang masih memejamkan matanya. Tangannya terulur menyentuh pipi gadis itu dengan ibu jarinya, elusan lembut yang membuat Cherry perlahan membuka mata.
"Cantik."
"Hem?" Suara Jeno yang begitu lirih tidak dapat dengan jelas didengar gadis itu.
"Kamu mau ngapain lagi? Jeno... Bentar, jangan lakuin itmmpphhh," bibir Jeno lebih dulu mendarat pada bibir ranum Cherry. Mencecap nya secara bergantian atas dan bawah tanpa henti hingga beberapa kali terdengar suara decapan yang ditimbulkan.
Jeno kembali tersenyum, ibu jarinya mengelap sisa air liur pada sudut bibir gadis itu. Sedangkan Cherry, mengatur napasnya yang terengah akibat ciuman intens dari sang kekasih.
"Manis," ucap Jeno, mengubah posisinya kembali duduk dengan ponsel ditangan membuat Cherry mendengus sebal menatap kearah Jeno yang kembali mengabaikan nya.
🐻🐻🐻
Cherry bersama teman satu jurusannya, Kalia dan Hago. Sedang mendesign beberapa baju untuk tugas akhir semester dari jurusan mereka. Menampilkan hasil rancangan yang dibuat secara individu namun mereka memilih mengerjakan bersama.
"Ben belum datang?" tanya Hago, pada dua orang gadis yang sibuk mengukur baju.
"Belum, ada urusan katanya. Gue udah pesan buat dibawain makanan," jelas Kalia.
"Habis ini kalian ada acara nggak?" tanya Hago menatap Cherry dan Kalia bergantian.
"Gue sih always kosong, tau tuh si mbak Cherry," ucap Kalia setengah menggoda.
"Gimana Cher?" tanya Hago memastikan.
"Kosong juga sih kayaknya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Day Dream
ФанфикCerita random member NCT DREAM kategori (18+) paling panjang tiga chapter. Tokoh utama member DREAM dengan tokoh perempuan dengan nama, alur, dan cerita berbeda disetiap chapternya.