Meskipun udah ada part selanjutnya jangan lupa vote dan komennya ya teman-teman.
Semoga suka dengan ceritanyaHappy reading 🦊
***
Aku tidak bodoh,
hanya kurang pintar sajaPrang...
"Apa-apaan kamu ini Anna, lihat nilaimu turun semester ini. Sebenarnya apa yang kamu lakukan, apakah kamu sama sekali tidak belajar hah!". Teriak seorang paruh baya kepada anak perempuannya.
Yang diteriaki hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam tanpa berminat menjawab pertanyaan yang dilontarkan ayahnya sendiri."Kamu ini sudah ayah berikan fasilitas yang baik tapi begini balasanmu. Sebenarnya apa yang kamu mau Anna?". Geram seorang paruh baya itu.
"Jawab pertanyaan ayah Anna, bukankah kamu mempunyai mulut untuk berbicara!".Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari anaknya, lantas Paruh baya itu menarik tangan anaknya hingga berdiri. Tak berselang lama bunyi tamparan menggema di ruangan tersebut, seiring dengan jatuhnya air mana anak perempuan itu.
Plakk...
"Dasar anak tidak tahu diri, anak gak berguna kamu Anna" teriak paruh baya tersebut dengan mata yang memerah tanda ia murka.
Anna yang mendengar kalimat tersebut langsung tertegun. Ia bertanya-tanya benarkah ia tidak berguna. Benarkah selama dia hidup tidak pernah membanggakan orang tuanya. Ayolah siapa yang tidak mau membanggakan kedua orang tua. Bukankah setiap anak pun pasti menginginkan hal tersebut. Namun, setiap insan di muka bumi ini berbeda, bukan mengenai fisik dan perilakunya saja, kapasitas otak pun akan menjadi pembeda setiap insan.
Setelah dirasa ayahnya pergi dari ruangan tersebut. Anna mulai membereskan kekacauan yang diperbuat oleh ayahnya. Dimulai dari mengambil raportnya yang sudah berserakan, membereskan pecahan vas bunga yang sempat dibanting ayahnya hingga ruangan tersebut bersih kembali. Kemudian Anna melangkahkan kakinya lunglai memasuki kamarnya.
***
Namanya Reanna Arsyakayla Atmaja merupakan putri satu-satunya dari pasangan Brian Atmaja dan Intan Atmaja. Menjadi anak satu-satunya mungkin menjadi dambaan setiap anak di dunia ini, karena akan menjadi kesayangan orang tuanya. Namun berbeda dengan Anna, ia benci menjadi anak satu-satunya. Dia benci ketika kedua orangtuanya memaksakan kehendak mereka pada Anna sendiri.
Sebenarnya Anna bukan anak bodoh, terbukti ia menjadi juara kelas walaupun tidak menjadi orang yang pertama paling pintar, setidaknya ia berada di peringkat kedua. Bukankah hal itu sangat mengagumkan?
Namun bagi orang tua Anna terutama ayahnya, hal tersebut bukan menjadi hal yang membanggakan, melainkan memalukan. Karena Anna selalu dituntut menjadi yang paling unggul dari yang lain. Padahal setiap orang mempunyai kapasitas otak masing-masing."Woy Na, ngelamun aja lo. Mikirin apaan sih?"tanya Jana seraya menepuk pundak Anna. Tepukan tersebut tak ayal cukup mengagetkan Anna.
Renjana Aliandra, seorang gadis tomboy dengan rambut sebahu andalannya. Dia adalah sahabat Anna sedari kecil, maka tak heran jika ia langsung tahu bahwa sahabatnya sedang ada masalah. Bukan karena ia cenayang, tapi dia dan Anna sudah berteman sejak lama.
"Apasih Jan, siapa juga yang ngelamun. Bikin kaget aja lo". Jawab Anna pada Jana sambil mengusap dadanya tanda ia terkejut.
"Heleh gak percaya gue, pasti lo lagi ada masalah kan makanya bengong aja dari tadi. Cerita aja kenapa sih sama gue, gak usah sungkan kita kan sahabat. Lo kenapa Anna, apa jangan-jangan ada sangkut pautnya sama ayah lo?" Tanya Jana sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga untuk Anna
Teen FictionLOKAL VERSION "Tahu gak apa yang lebih manis dari gula-gula?"tanya Anna. "Eum mungkin madu, ya kan? Mendengar hal itu sang gadis hanya bisa tersenyum sembari menggelengkan kepalanya tanda jawaban yang temannya lontarkan itu salah. Haechan yang meli...