Chapter 03 : Hari yang Sial

486 41 2
                                    

Nunew POV~~

Sinar mentari menembus tirai jendela di kamarku, entah mengapa badanku terasa begitu segar.

Apa karena aku diantar pulang oleh pak Zee, jadi aku tak merasa lelah karena sudah di antar olehnya dengan mobil.

Aku tak pikir panjang tentang itu.

Lebih baik aku mandi dan segera berangkat pergi ke kantor sebelum terlambat.

.
.
.
.

Di tengah perjalanan menuju ke kantor pak Zee, aku bertemu dengan.... lagi dan lagi tentu saja Steve dengan pacar barunya.

Aku berpura-pura tak tahu keberadaannya, sesuai ucapan yang aku katakan aku akan mengindarinya selamanya.

Aku menggendong tasku dan cepat-cepat pergi secara diam-diam di belakang badan mereka. Aku tak mau bertemu dengannya lagi, sudah cukup aku menjalani rumah tanggaku yang hancur berantakan itu.

Sekarang sayapku telah patah berkeping-keping karenanya.

Aku berjalan sembari menangis dan menutupi mulutku dengan tanganku.

'Oh Tuhan,kenapa aku dipertemukan olehnya lagi? Apakah ada yang belum terselesaikan?' Batin ku sambil berjalan dan menghapus air mata di pipiku.

.
.
.
.
.
.

Setelah aku sampai di kantor, aku langsung pergi ke ruangan pak Zee karena aku ingin memberitahu kalau pak Zee ada meeting hari ini.

TOK TOK TOK

"Permisi....." Ucapku dengan lembut.

"Masuk!" Ucap pak Zee dengan nada seperti biasanya datar.

Aku membuka pintu dan melihat pak Zee sedang membaca berkas-berkas kantor yang menumpuk di mejanya.

"Saya kesini ingin memberitahu pak Zee perihal hari ini bapak ada rapat pukul 13.00 pak." Ucap ku menjelaskan kepada pak Zee.

"Oh iya terimakasih, tunggu!!! Apakah kamu ada waktu malam ini?" Tanya pak Zee kepadaku.

"Emm, ada apa ya memangnya pak?" Ucapku kembali bertanya.

"Temani saya di acara pernikahan teman saya malam ini. Ini bukan permintaan tapi keharusan Nunew." Ucap Zee yang membuatku melotot tak karuan dan membuat ku salting (?)

Aku tak habis pikir, kenapa harus aku sih? Kenapa nggak yang lain aja sih? Why Me? Emangnya dia nggak punya istri?

"Emm, baik pak." Ucapku terpaksa.

.
.
.
.
.
.

Sore harinya......

Aku sedang berkutat dengan komputer yang ada di depanku ini. Sudah sejam an lebih aku mengerjakan laporan dokumen yang harus aku selesaikan untuk digunakan besok pagi. Mataku sudah lelah dan badanku sudah lelah juga, aku akhirnya berdiri dan meregangkan badanku sejenak. Aku memutuskan untuk pergi keluar kantor mencari udara segar.

"Hufff capek banget...." Ucapku menghembuskan nafas perlahan dan menatap ke arah gedung-gedung yang menjulang tinggi dari atas rooftop.

Saat aku sedang bersantai, Alex datang menghamapiri ku.

"Nunew....." Suara Alex memanggilku dari belakang.

Aku langsung berbalik ke arah belakang dan melihat kalau Alex menghampiriku sambil membawa kantong plastik sedang.

"Hei Lexx... ngapain lu kesini? Mau menggalau bentar?" Ucapku bercanda.

"Hahaha bisa aja lu, nih gue bawa snack kecil buat dimakan. Gue tadi gak sengaja liat lu jadi gue kesini juga. Gimana masalah lu sama Steve?" Tanya Alex penasaran.

Aku langsung berjalan ke arah tepi gedung dan langsung duduk di tepinya.

"Ya gimana lagi? Hubungan gue udah selesai sama dia. Udah gue lepasin Dia sama yang lain, percuma juga kan gue jalanin hubungan yang nggak ada perasaan?!" Ucapku dengan perasaan sedikit sedih dan mencoba manahan air mataku untuk tak jatuh mengenai pipiku.

"Yang sabar ya New, gue yakin kok lu bisa nemuin yang lebih baik daripada Dia kok di luar sana." Ucap Alex menenangkan ku dengan menepuk punggungku pelan-pelan.

Entah kenapa aku langsung meneteskan air mataku seketika. Aku tak pernah rasanya mencurahkan hatiku kepada orang lain, ini kali pertamaku curhat kepada orang lain. Aku lebih memilih memendam perasaanku ini sendirian

Orang tua? Aku tak mau mereka bersedih karena aku. Mungkin sebentar lagi mereka akan bersedih karena mengetahui pernikahanku yang gagal, tapi aku sudah siap dengan konsekuensinya.

Aku memeluk Alex dan ia pun merespon pelukanku.

"Eemmm...." Suara deheman yang tiba-tiba muncul dari arah belakang kami.

Kami pun berbalik badan dan melihat pak Zee sudah memperhatikan kami semenjak aku menangis tadi.

"Sudah pacarannya?" Ucap pak Zee seperti tak suka.

Kami seketika berdiri dan menghadap ke arah pak Zee.

"Emm kami bukan pacaran pak, kami teman." Ucap Alex menjelaskan.

"Nunew, kamu siap-siap dulu untuk nanti malam!" Ucap pak Zee dengan nada seperti marah denganku.

"Dan kamu Alex, silahkan kamu kembali melanjutkan pekerjanmu!" Ucap pak Zee juga menyuruh Alex untuk pergi, emm agak seperti mengusir sih sepertinya.

"Baik pak." Ucap Alex pergi dan kembali ke dalam kantor.

Pak Zee mendekat ke arah aku.

"Maaf pak tadi saya mencari udara segar sebentar karena penat di depan komputer terus." Ucapku dengan nada sedikit sesegukan sisa-sisa tadi setelah menangis.

Tiba-tiba saja pak Zee memelukku, aku kaget dan mecoba memberontak tapi aku tak berani.

"Kalau ada apa-apa bisa cerita ke saya saja." Ucap pak Zee kepadaku sambil memelukku.

Aku tak bisa berpikir, apa yang sedang pak Zee lakukan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~

KHOB KUN KHRAB PHI UDAH MAU NUNGGU CERITA INI. SORRY LUPA NGE UPDATE CERITA INI HEHE.

Jangan lupa vote dan komen ya!!!

XoXo

Love Again (BL) | ZeeNunew [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang