Chapter 16 : Dihadapkan 2 Pilihan

129 15 1
                                    

Ketika Nunew hampir sampai, tiba-tiba Nunew  dihadang oleh sebuah mobil berwarna hitam. Nunew sempat panik ketika hal tersebut terjadi, namun ketika kaca mobil tersebut terbuka ia langsung merasa aman karena yang nampak adalah Felix. Ia sudah menguntit Nunew dari Nunew keluar dari restoran tersebut karena takut Nunew kenapa-kenapa dan terlihat sedang sendirian, ia inisiatif untuk mengikuti Nunew.

"Pak Felix.. saya kira siapa hufftt hampir saja saya lari hehe.." Ucap Nunew sembari menghela napas nya lega.

"Maaf bukannya saya ingin menakut-nakuti kamu, tetapi bahaya jika kamu berjalan sendirian di jalanan yang minim cahaya seperti tadi, jadi saya..." belum sempat menyambung kalimatnya Felix terhenti karena Nunew mulai berkata "Oh iya pak tidak apa-apa, saya jadi merasa berterimakasih karena sudah menjaga saya tadi." Ucap Nunew.

"Kalau begitu, bapak mau kedalam dahulu? Saya traktir?!" Tanya Nunew karena ingin membalas budi kepada Felix.

"Sepertinya boleh.." Felix yang jarang sekali ke toserba bahkan hanya untuk membelinya pun ia malahan menyuruh bawahannya hanya untuk membeli pasta gigi yang habis atau hanya sekedar membeli rokok saja.

"Selamat malam." Ucap penjaga toko kepada mereka berdua yang jalan masuk beriringan.

"Pak Felix mau apa? Biar saya ambilkan bapak duduk saja di dekat sana." Sambil berucap Nunew menunjuk ke sebuah tempat duduk dekat jendela toserba.

"Ohh saya hanya mau kopi saja, kebetulan saya sudah makan tadi jadi tidak usah repot-repot." Ucap Felix sembafi tersenyum sumringah. "Baiklah, kalau begitu bisa ditunggu sebentar." Nunew berjalan mengambil barang yang ingin dia makan dan secangkir kopi untuk Felix.

Tak selang lama kopi pun jadi dan Nunew berjalan menghampiri Felix yang sedang melamun mengarah ke jendela luar. Sepertinya Felix sedang memikirkan sesuatu, entah apakah ada hal yang sedang menggangu hatinya?

"Ini pak kopinya.." Ucap Nunew sembari meletakkan kopi di atas meja. Setelah itu, Nunew enggan memulai pembicaraan karena ia tau jikalau Felix sedang memikirkan sesuatu yang ia tak ketahui. "Ohh terimakasih banyak, maaf saya tadi agak kepikiran sesuatu." Ucap Felix sembari mengangkat kopi di meja untuk ia teguk. Nunew hanya mengangguk dan merasa ia tak perlu ikut campur dengan masalah pribadi Felix.

"Jadi, tadi kamu sedang apa dengan temanmu? Birthday Party? Or something else?" Tanya Felix penasaran karena tak biasanya Nunew pulang selarut ini. "Ohh, jadi saya habis merayakan ulang tahun dengan seorang teman, jadi saya pulang agak larut malam ini." Nunew melihat Felix terus-terusan mendengus pertanda hati dia sedang tak tenang.

"Emm, kalau boleh tau pak Felix sedang memikirkan apa ya? Maaf bukannya saya tidak sopan atau.. " Tanya Nunew kepada Felix yang langsung dijawab Felix "Oh tidak apa-apa, jadi saya sedang mencari pasangan ke pesta ulang tahun perusahaan, saya sedang bingung sekarang ini." Dengan perasaan yang tak tega Nunew mengerti maksud Felix. "Ohh iya, apakah kamu free besok sabtu? Kalau begitu apa kamu saja yang datang bersama saya? Boleh?" Pinta Felix kepada Nunew. Nunew bingung ingin membalas apa, jika ia menjawab tak bisa ia akan membuat Felix sedih dan jika ia membalas bisa, ia membuat hatinya sendiri tak nyaman.

'Aduuhh gimana nih?' Batin Nunew sembari kedua tangannya ia tungkupkan di atas meja.

.
.
.
.
.

Keesokan paginya Nunew kembali bekerja seperti biasanya, namun pagi-pagi ini bossnya berpesan padanya jika ia harus menemui nya pagi ini di kantor Zee. Entah apa yang akan mereka bicarakan, Nunew tak ada ide sama sekali namun yang pasti ini adalah perkara yang  sangat penting menyangkut masalah perusahaan.

"Ada apa boss memanggil saya?" Tanya Nunew mengawali percakapan mereka, Zee tak langsung menjawab pertanyaan dari Nunew karena ia sedang membaca sebuah dokumen. Setelah selesai membaca, Zee menjawab "Tadi saya barusan mendapat kiriman surel dari komite perusahaan kita, mereka akan mengadakan pesta peresmian produk baru jadi saya diundang ke sana. Apakah kamu bersedia mendampingi saya?" Perkataan Zee membuat Nunew semamin bingung, karena pada kemarin malam ia pun masih belum membalas ajakan dari pak Alex mengenai pesta nya, apakah ini pesta yang sama?!?!?!

Nunew berpikir sambil mengepalkan tangannya dengan pikirannya yang sedang berpikir keras, tak tahu apalagi cobaan yang ia dapatkan tetapi yang ia tahu hanyalah

MENOLAK = MARAH.
MENERIMA = DIRINYA SENDIRI BINGUNG.

Dengan sangat tidak enak hati Nunew menjawab "Baik saya akan datang." Jawaban Nunew membuat Zee tersenyum kecil tetapi ia langsung menyangkalnya dengan deheman yang ia buat-buat. Tak tahu bagaimana perasaan Alex nantinya, yang pasti boss nya tak marah adalah kunci kebahagiaan Nunew di kantor ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Again (BL) | ZeeNunew [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang