i

1.8K 66 3
                                    

"Hyung kumohon"

Jimin hampir menangis ketika Seokjin mendorongnya ke arah pintu keluar. Kini dia berlutut berharap Seokjin mengasihininya kali ini. Dan itu berhasil, Seokjin terdiam sembari memijat pelipisnya; lelah akan permintaan saudara kecilnya.

"Itu tak masuk akal Jim, kau bisa membuangnya jika tak mampu mengurusnya lagi"

Jimin mendongak, jarinya kini terkepal disamping kaki yang tertekuk "Dan membuatnya dipakai oleh para bajingan diluar sana? Dia bukan hewan hyung!"

Bukan hewan katanya?

Mata Jimin berair, berujar sangat lirih yang terdengar menyakitkan ditelinga Seokjin "Aku tak akan meminta bantuanmu hyung jika saja yoongi hyung disini"

Rahangnya mengeras, tak habis pikir dengan sang adik yang kelewatan baik -atau mungkin pikirannya telah diracuni oleh siluman kelinci itu; ingatkan Seokjin untuk menculiknya malam nanti dan membuangnya ke sungai han yang dingin.

"Kau gila! Berbagi penis tunanganmu dengan kelinci aneh itu?! Kau tak waras jim..."

"Hyung..."

Seokjin memalingkan muka, enggan menatap mata Jimin.

"Berikan saja dia ke Namjoon, aku yakin dia tak akan keberatan"

"Hyung dia bukan jalang!"

"Dia jalang! Mengemis penis untuk dimasukan kelubangnya jika bukan jalang kau sebut apalagi?!"

Jimin bangkit, memberi tamparan kencang pada pipi Seokjin. Kemudian berteriak sebelum dia melangkah meninggalkan rumah sang kakak.

"Aku akan ke Daegu menyusul yoongi hyung, aku benci padamu!"

.

.

.

Dan sekarang disinilah Seokjin berada, dikasurnya menatap hybrid kelinci dengan baju merah muda -sengaja Jimin memakaikan baju dengan warna itu karena Seokjin menyukai segala hal yang manis dan lucu. Kepalanya menunduk, takut dengan tuan barunya -dia medengar pertengkaran tuan manisnya dengan seokjin saat menunggu dimobil.

Ya, Seokjin mengalah; menuruti keinginan sang adik -lagi.

Koo, itu panggilan yang jimin berikan ke dia. Cantik, mata Seokjin tidak buta untuk melihat bagaimana cantiknya hewan peliharaan adiknya ini. Hanya saja ia agak merasa tabu jika harus bercinta dengan hewan -itu terdengar mesum dan miskin.

Hybrid memang berbentuk manusia, tapi telinga yang berdiri tegak diiatas kepala Koo tak bisa memungkiri fakta jika dia juga merupakan hewan.

Seokjin menatap Koo dengan tajam, Seokjin dapat melihat jika tumitnya -dengan gaya duduk; lutut ditekuk- sedang menekan lubang seggamanya sendiri. Dia pikir Seokjin tak akan menyadari, dia hanya merasa jika tatapan tajam itu tak berarti apa apa -Seokjin adalah orang jahat bagi Koo, orang jahat selalu memberi tatapan yang tidak ramah.

"Berapa usiamu?"

"17, tuan"

Seokjin memijit dahinya, kelinci ini terlalu kecil untuk Seokjin, dia bisa dipenjara jika menyetubuhi anak yang belum legal yang bahkan berusia tigabelas tahun dibawahnya; pedofil gila -itu sebutannya.

"Ini pertama kali masa kawinmu?"

"Iya, tuan"

Koo semakin gelisah, setiap kali suara tuan barunya terdengar tubuhnya semakin memanas. Tumitnya bergerak acak, memberi stimulus untuk lubangnya yang terasa gatal sekali.

Medapati hybrid didepannya yang semakin memerah Seokjin berdecak kesal. Ia akan segera menyelesaikannya kemudia mengebalikan siluman kelinci ini kepada Jimin.

lascivious; jinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang