epilog

0 0 0
                                    

part²

langsung aku nulis dibagian epilog.

cuman beberapa chapter aja sih

gak, terlalu banyak cerpen nya.

no play giat

selamat membaca
💐💐💐

Apakah ini bisa dikatakan dengan cinta pada pandangan pertama? Atau hanya cinta monyet semata? Banyak orang berkata seperti itu. Asya tidak tau ini apa, yang jelas Asya tidak bisa mendeskripsikan perasaan Asya sendiri.

Kemudian, Asya berniat menjawab pesan dari Jovin tersebut. Asya akan melontarkan pertanyaan apakah Jovin masih mengenalinya atau tidak dengan cara semacam candaan. Asya berharap jawaban yang akan diberikan Jovin bisa sesuai ekspektasinya.

Yah.

"Nice try, gapapa. ngga semua harus berjalan sesuai ekspektasi." batinnya. Berisikan balasan dari Jovin membuat hati mungil Asya tergores. Sepertinya Jovin tidak mengenali Asya. Entah pura-pura tidak kenal atau bagaimana.

Asya belum bisa mengutarakan perasaannya terhadap Jovin. Asya ragu, melihat respon Jovin yang sepertinya biasa saja.

Sekarang Asya mengerti, mau sesuka apapun dirinya terhadap seseorang, gimana juga Asya ngga akan sampai mengejar terlebih dulu. Mungkin usaha Asya mencari tahu tentang Jovin cukup sampai disini.

Dan cuma mau ngingetin, jangan terlalu berharap sama manusia. Karena manusia sumber kekecewaan. 

Begitu pun dengan perasaan yang sering engkau abaikan semakin lama akan semakin pudar. Kalau kita menyukai duluan, boleh saja. Namun, saingannya yang berat. Boleh menyukai, namun sewajarnya saja. Terima kasih atas segala kenangan yang tercipta, serta perhatian yang telah tertuah entah itu dalam waktu yang lama atau sebentar. 

💐💐💐




.
epilog yang membangongkan sekali wkwk
amanatnya adalah?

'cukup sewajarnya saja'

see you

IT'S LIKE DE JAVUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang