Bagian 2 - Meeting

9 1 2
                                    

Setelah membuka pintu antar dimensi, mereka disambut oleh banyak sekali pepohonan. Mereka pun memulai perjalanan mereka. Di sepanjang jalan hanya terlihat pohon dan pohon, sesekali juga terlihat hewan-hewan yang tidak diketahui hewan apa itu. Sepertinya itu adalah hewan khas dimensi ini.

Selama setengah hari berjalan menyusuri hutan, mereka pun beristirahat sejenak menikmati bekal mereka dan juga melepas penat. Salmon memakan bekalnya dengan lahap, tak sedikitpun kegembiraan yang ada pada wajahnya menghilang. Bagaimana tidak, karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan orang yang dia cari selama ini. Salmon yakin sekali bahwa ia akan segera menemukannya, setelah keluar dari hutan ini.

"Makanannya enak sekali! Terima kasih banyak, Master!" Kata Salmon setelah menghabiskan bekalnya tanpa sisa. Master yang memasak semua bekal itu, dapat ditebak bagaimana rasa masakannya saat melihat semua orang makan begitu lahap bagai orang yang kelaparan.

"Ayo kita segera berangkat! Kita harus segera keluar dari hutan ini dan menemukan Nene!" Kata Salmon antusias.

"Tunggu sebentar, aku dan Master akan berdiskusi sebentar mengenai bagaimana rencana kita selanjutnya. Kalian bereskan saja semua peralatan." Kata Haru kemudian pergi ke tempat Master.

"Eh, aku juga mau ikut." Skipping menyusul Haru dan Master.

"Yah- kalau gitu sekarang hanya ada kita berdua, dek Salmon." Vio berkata dengan tersenyum kemudian mendekati Salmon yang tengah sibuk membereskan barang-barang yang telah mereka gunakan.

"Uhuw gemes banget sama dek Salmon deh. Andai kakak bisa pegang, kamu pasti udah tak unyel-unyel." Vio merasa gemas, tentu saja, dia sebenarnya suka dengan anak kecil.

"Um, kak Vio. Kenapa kakak jadi hantu? Apakah kakak sudah meninggal?" Salmon tidak tahan ingin mengutarakan pertanyaan yang ada di benaknya sedari pertama bertemu.

"Hmm, bisa dibilang begitu. Kamu mau tahu bagaimana kakak bisa mati? Kakak itu dulunya anak orang kaya lho~ Punya rumah gede dan banyak pelayan. Kakak hidup dengan sangat bahagia, hingga suatu hari datanglah sekelompok penjahat yang merampok rumah kakak! Mereka tidak hanya mencuri barang-barang berharga yang ada di rumah kakak, tetapi juga membunuh semua orang yang ada di sana. Salah satunya kakak. Kakak kira itu adalah akhir dari segalanya, hiks. Tapi! Ternyata kakak menjadi hantu! Walau jadi hantu, kakak tetep cantik kan yak, ehe. Lalu kakak ketemu dengan Skipping. Oh ya, waktu itu dia masih bocil loh, mungkin seumuran dengan Salmon, dia dulu lucuk sekali. Sifatnya yang sekarang juga masih sama aja kayak dulu." Vio bercerita panjang lebar, lagi. Sepertinya dia memang tipe orang yang banyak bicara.

"Oh" Salmon menjawab singkat.

"KOK CUMAN 'Oh' DOANG! Ih gemes deh, untung kamu anak kecil, jadi gaapa."

"Berarti kakak sudah pernah meninggal ya. Kalau dulu Salmon tidak diselamatkan Haru, mungkin sekarang Salmon juga jadi hantu."

"Eh? Apa maksudnya, dek Salmon?"

"Gak apa. Salmon turut berduka dengan apa yang terjadi kepada kakak. Sekarang kakak udah jadi temennya Salmon, jadi tenang aja! Salmon tidak akan membuat kakak sedih!"

"Awww, makasi banyak dek Salmon~" Vio melakukan gestur memeluk Salmon, karena dia tidak bisa benar-benar memeluknya, setidaknya hanya segini yang ia bisa.

Tak lama kemudian, Haru, Master dan Skipping pun kembali ke tempat mereka.

"Ayo kita lanjut!"

.

.

.

"Akhirnya kita berhasil keluar dari hutan suram itu!" Skipping berteriak gembira. Iya, beneran Skipping. Itu karena setelah mereka melanjutkan perjalanan, Vio terus menerus mengganggu Skipping dengan mengatakan 'Dek Salmon imut banget', 'Dek Salmon sekarang jadi temenku, lho~' dan semacamnya, berulang-ulang. Jadi pantas saja Skipping merasa muak. Tapi, walau udah keluar dari hutan, bukan berarti gangguan makhluk halus, a.k.a Vio, akan berhenti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BackdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang