It Hurts [Revisi]

Chapter 3

                        Happy Readings
                                 📖📖📖
                                      .
                                      .
                                      .
                       ***✧ It Hurts ✧⁠***

Tidak perlu berpura-pura di depan diri sendiri menangislah kamu hanyalah manusia biasa cukup berpura-pura di depan mereka.

di kegelapan malam abel dengan piyama berwarna pink ia membukakan tirai jendela kamarnya.

ia menatap ke arah luar jendela terlihat pemandangan kota yang sangat indah dengan lampu malam yang menerangi kegelapan kota dari jarak jauh membuat kota tampak berkilau indah.

abel mendengar suara langkah kaki dari luar kamarnya.

pintupun di ketuk terdengar suara ibunya memanggil dirinya "abel...abel."

"iya mah masuk aja pintunya gak di kunci" saut abel terduduk di atas kasur.

ibunya pun masuk kamar"abel belom tidur ternyata mau mamah bacain dongeng gak?." tanya sang ibu pada abel.

abel hanya menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan perkataan ibunya.

ibunya pun mengambil buku berjudul rapunzel yang tersimpan di rak belajar.
ibu membuka buku lalu menceritakannya pada abel sambil mengelus rambut abel.

selang beberapa saat melihat anaknya tertidur metta menarik selimut menyelimuti abel lalu menyimpan buku cerita di rak belajar abel.

metta mengecup kening abel lalu pergi meninggalkan abel.

terdengar suara pintu tertutup secara perlahan.

abel yang hanya berpura-pura saja memejamkan matanya dia terbangun secara perlahan.

abel berdiri terdiam sejenak lalu mengunci pintu kamarnya ia mengambil bonekanya misty lalu memeluk bonekanya sambil menangis.

seperti biasa abel menceritakan keluh kesahnya kepada boneka miliknya sambil terus meneteskan air matanya.

"misty kenapa ini selalu terjadi kepada ku?aku selalu di jauhi semua teman-temanku apa aku berbuat kejahatan pada mereka?apa aku anak yang tidak baik misty?sampai kapan aku di jauhi semua orang rasanya hidupku hampa tanpa pertemanan."keluh Isabel pada misty.

"hanya kaulah satu-satunya sahabatku misty aku menyayangimu jangan pernah tinggalkan aku ya misty." ucap abel sambil memeluk erat bonekanya.

mata abel kini terasa bengkak karena terus menerus meneteskan air mata.
dia tidak bisa berbohong tentang perasaannya yang sangat sakit atas perlakuan teman-teman di sekolah tadi siang.

abel merasa lebih lelah setelah menangis namun ini membuatnya sedikit lega karena semua hal yang dia pendam selama berhari-hari akhirnya tercurahkan.

abel mulai mengantuk ia tertidur di atas kasurnya sambil memeluk bonekanya misty.

setiap kali abel merasa tidak kuat menghadapi kehidupannya.
ia selalu mencurahkan isi hatinya serta pikirannya pada bonekanya misty.
ini buka pertama kalinya abel berkeluh kesah pada misty.

                        To Be Continued