01•Mengenal•

22 3 0
                                    

                              |Happy Reading|

Embun pagi mulai bergejolak muncul, hawa dingin pun mulai menusuk kulit.Jam menunjukkan pukul 4 pagi.Sang gadis itu pun mulai bersiap siap untuk menjalankan ibadah.

Namanya Kamila Saida Alatas, gadis berlesung pipi yang manis dan hidung yang mancung.

Seusai sholat, ia berjalan menuju dapur.Membantu sang ibu memasak sudah menjadi rutinitasnya saat libur.

Kamila mengambil gelas dan menuangkan air putih kedalamnya, lalu memilih duduk disamping mamanya.Kebiasaan Kamila yang bagus di pagi hari adalah selalu minum air putih setelah bangun tidur.

"Habis ini anterin mama ke pasar ya" pinta sang mama-Kalista Saida Alatas

"Tumben" ucap Kamila 

Bisa ditebak jika ada acara, mamanya memilih belanja dipasar karena banyak macam jenisnya.Jika untuk makanan sehari hari sang mama belanja di tukang sayur yang keliling disekitar rumahnya.

"Iya, soalnya nanti ada tamu, kamu bantuin mama masak ya" ucap Kalista  dibalas anggukan oleh sang anak.

Sambil menunggu sang mama yang sedang berbenah diri, Kamila mengeluarkan dan memanaskan motornya.Tidak lupa dia juga memakai jaket dan kerudung.

Cuaca pagi hari sangat sejuk, terutama bagi penikmat senja.Sesampai nya dipasar dia memilih berbagai jajanan seperti pastel, lumpia, cakwe, dan lain lain.Dia termasuk orang yang sangat suka jajanan pasar.

Beberapa menit kemudian, Kamila tiba dirumah, dia meletakkan belanjanya di meja dapur.Setelah itu bergegas masuk kamar guna membersihkan diri.Butuh waktu singkat, dia kembali berkumpul di meja makan bersama keluarganya.Ternyata sudah ada sang Kakak yang tak pernah pulang sudah duduk di depannya dan juga ayahnya yang beberapa kali absen sarapan bersama.

"Emang tamu nya siapa sih ma?" tanya Kakaknya-Dikta setelah menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

"Itu ada anak PKL yang katanya mau ngekost disini"

"Anak mana ma?PKL kan bukannya buat anak SMK ya?Jadi dia seumuran adek dong"

"Katanya sih tetangga kota, ya emang dia umurnya segitu"

Kini giliran Kamila bertanya "Berapa anak sih ma"

"Seingat mama ada 4 anak"

Kira kira ada yang ganteng ga ya? mau dong bagi satu, batin Kamila

"Woi dek, ngapain kamu senyum senyum sendiri? pasti lagi ngehalu dapet cowo diantara 4 anak itu" ucap Dikta yang sudah hafal dengan tingkah sang adik, saat mendengar kata cowok

Kamila yang sedang melamun sambil tersenyum sontak gelagapan setelah mendengar ucapan dari Dikta.

"Apa apaan sih gajelas banget kamu kak, orang lagi ngehayalin nanti siang enaknya makan seblak pake baso aci kok"

"Masa?"

"Pah, kakak nih" adu Kamila kepada papa nya.Sang papa yang sudah sering mendengar keributan anaknya pun geleng geleng kepala.Tak ayal dia juga memperingati anak lelakinya agar tidak mengganggu princess kecilnya

Yang mendapat pembelaan tersenyum mengejek ke arah Dikta, seolah mengatakan 'rasain'

                            ˚ ༘♡ ⋆。˚

Tepat pukul 11 siang, suara deru mobil terdengar memasuki area rumah Kamila.Pintu rumah yang saat diketuk, dibuka oleh sang asisten yang bekerja.

"Bu tamunya sudah datang" ucap Bi Sumi, asisten rumah tangga kepada sang majikan.

"Oh iya bi, suruh masuk aja.Dan tolong siapin makanan nya bi"

"Baik bu"

Setelah itu, Kalista bergegas berjalan menuju ruang tamu.Namun saat melewati ruang keluarga menemukan anak perempuannya yang sedang tertidur pulas di sofa.

"Dek, bangun" ucap Kalista seraya menggoyangkan lengan anaknya

"Adekk bangun ih, tamunya udah dateng.Kalau mau tidur di kamar aja"

"Mana mana tamunya?"

Sambil berjalan, Kalista menyahut ucapan sang anak,"Diruang tamu" 

Sontak Kamila terbangun, dia menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa seraya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dan membersihkan area mulutnya, siapa tau ngiler.Setelah mempunyai ide dia langsung berjalan ke arah dapur.

Disana terdapat sang bibi yang sedang mengaduk minuman membelakangi dirinya.Kamila berjalan mendekat, lalu menyenggol pelan tangan bi Sumi.

"Ayam ayam ayam" teriak bi Sumi yang kaget dengan kehadiran Kamila.Sedangkan sang pelaku terkekeh pelan

"Ih neng teh, kalau mau ngagetin bilang atuh biar bibi siap siap" sambungnya

"Lah, gimana caranya bi?Emang bisa?"

"Ya di bisa bisa in atuh neng"

"Hem terserah bibi aja deh"

"Neng kemari mau makan?"

"Enggak"

"Terus mau ngapain neng?" tanya bi Sumi dengan raut bingung

"Itu buat tamu kan bi?" seraya menunjuk nampan yang berisi gelas didepan bi Sumi

"Iya, kenapa emang neng?"

Dengan secepat kilat nampan yang berisi minuman sudah berpindah ketangan dirinya,"Biar Kamila aja yang bawa bi"

"Loh neng biar bibi aja atuh"

Tak menghiraukan ucapan bi Sumi, dia tetap berjalan menuju ruang tamu.Disana terdapat 4 anak laki laki dan ibu dari masing masing anak itu.

"Loh kenapa kamu yang bawa dek?" tanya mama nya dengan cepat mengambil alih nampan, karena sang anak membawa dengan sangat amat pelan.Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum.Dibelakang Kamila terlihat sang bibi berjalan tergopoh gopoh.

"Anu bu, itu tadi neng Kamila sendiri yang minta" 

"Yaudah gapapa bi, biarin dia belajar.Bibi boleh mengerjakan yang lain"

Aelah mama ngapain buka kartu sih, moga aja ga ada yang nyadar, batin Kamila dengan raut muka tersenyum manis semanis gula jawa 

"Aduh maaf ya bu, jadi terpotong"

"Tidak apa apa bu, santai saja" ucap salah seorang ibu dari anak laki laki tersebut 

"Jadi gimana bu? Mau mengambil berapa bulan?" tanya Kalista

"3 Bulan bu"

Setelah proses administrasi yang cukup panjang, akhirnya sang tamu pulang juga.Namun para anak lelaki masih bertahan dirumah Kamila.Karena masih menunggu Pak Ujang, tukang kebun dirumah Kamila yang multi talenta.Biasanya Pak Ujang disuruh untuk membantu membawakan perabotan anak anak pindahan ke kost.Bisa juga sebagai supir.Sekarang Pak Ujang masih mengantarkan papa Kamila.

"Dimakan dulu nak, maaf seadanya ya" 

"Tidak apa apa bu" ucap salah satu anak lelaki yang paling menonjol diantara yang lain, tapi menurut pengamatan Kamila sih.

"Ma, itu Pak Ujang udah dateng" ucap Kamila yang mendengar suara mobil yang dikenalnya dari jarak jauh

Jika kalian bertanya, apakah Kamila kembali ke kamar?Jawabannya tidak.Matanya bagaikan sudah di charge ulang.Tak henti hentinya dia melirik lelaki diseberang mama nya.

Badan aduhai

Tinggi oke

Apalagi wajahnya

Dari luarnya aja oke

Apalagi dari dal--

Plakk



Tbc
Jangan lupa vote and komen guys!

Ayo Peka, Mas!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang