BISAKAH AKU DAN KAMU SELAMANYA?

4 0 0
                                    

Terdengar pintu di ketuk. Dan Zee membukakan pintu. Terlihat Jean yg berdiri tepat di depan pintu luarnya.

"Zee, ayo ikut!" Ajak Jean sumringah sambil menarik lengannya.
"Kemana, Jean? Aku kunci pintu dulu." Jawab Zee
"Aku tunggu di mobil ya." Lanjut Jean.

Tak berapa lama Zee langsung menghampiri Jean, dan ikut pergi bersamanya. Selama dalam perjalanan Jean berusaha mengajak Zee bicara, seputar apa yang terjadi di kantor Selama dia cuti, dan juga mengenai pacar kencan buta nya yang saat ini dalam perjalanan menemuinya. Beberapa menit perjalanan pun akhirnya tiba di lokasi janjian pertemuan mereka.

"Cafe ini?" Zee terkejut dengan tempat yang di maksud Jean ternyata cafe tempatnya dan Gab biasa bertemu juga.
"Iya, kenapa Zee? Ayo masuk, dia pasti udah nungguin kita." Lanjut Jean memaksa Zee ke dalam.

Dan begitu di dalam cafe, Iz dan Zee pun di buat bingung.

"Zee ini Iz, Iz ini Zee." Jean saling memperkenalkan mereka.
"Apa?" Iz dan Zee sama-sama terkejut.
"Iz... kamu?" Teriak Zee ke arah Iz
"Kalian kenal?" Tanya Jean yang aneh melihat kelakuan mereka berdua.

Lalu Iz menariknya ke dapur untuk bicara serius dengan Zee. Dan di dapur juga ada Gab yang sedang sibuk memasak.

"Ngapain kamu sama bos aku, Iz? Dimana kalian bisa kenal?" Lanjut Zee penasaran.
"Zee, bisa gak jangan bahas-bahas tentang siapa saya ke dia ya, dia taunya saya cuma tukang masak di cafe ini, selebihnya ya gak cerita apa-apa." Cerita Iz sambil tak henti memohon pada Zee.
"Ok,ok. Tapi nanti ceritain ya kok bisa kalian bertemu gitu?"
"Iya. Nanti saya ceritain semua."

Sementara Gab hanya sesekali melihat kelakuan mereka berdua yang sangat aneh sambil terlihat ngedumel jealous.

"Zee!" Teriak Gab ke arah Zee
"Nanti dulu Gab, aku sibuk!" Balas Zee sambil ikut Iz kembali ke tempat Jean berada.

Sementara meninggalkan Gab yang kesal tapi masih harus profesional memasak untuk mereka.

"Jadi, kalian sudah kenal?" Tanya Jean

"Iya, ini cafe langganan aku, Jean. Jadi kenal sama Iz dan juga yang lainnya." Balas Zee semangat.

"Oh, gitu. Bagus deh kalau kalian sudah kenal. Kalau begitu, kita Lanjut makan bersama ya, cerita-ceritanya nanti saja ya Zee." Lanjut Jean sambil terlihat membantu Iz menyiapkan makanan.

"Iya, terserah kamu saja, Jean." Sahut Zee sambil tersenyum melihat ke arah Jean, lalu ke arah Iz, dan menggelengkan kepalanya.

"Zee!" Panggil Gab ke arah Zee yang tak di dengarnya, lalu tiba2 dia meniup pelan ke arah rambut Zee, dan baru menyadarkan Zee yang langsung melihat ke arah Gab yang melotot sambil ngedumel di dapur.

"Ah, iya lupa." Zee bangun dari duduknya, dan berjalan menghampiri Gab.

"Sok sibuk, jadi lupa sama seseorang yang dari tadi manggil-manggil sampai suara mau habis." Celetuk Gab kesal sambil terlihat menata makanan buat pelanggan.

"Maaf Gab, cuma lihat Iz sama Jean bos aku itu loh, lucu. Bisa-bisanya mereka bertemu.

"Berarti kita ini pas ketemu gak lucu ya, gak seru gitu?" Celetuk Gab dengan pandangan matanya yang tajam.

"Kan, kita ketemu di saat aku sedang dalam kesedihan jadi yang ada drama melankolis kalau kita berdua mah." Balas Zee meledek

Dari kejauhan Gab dan Zee melihat pemandangan tak biasa antara Jean dan Iz, mereka berdua pun terheran-heran bisa-bisanya malaikat kaku modelan Iz bertemu dengan Jean yang berisik dan Lebih agresif duluan.

"Gab, kapan libur?" Tanya Zee sambil menatap mata Gab.
"Bawa arwah tak pernah libur Zee." Balas Gab sambil merapihkan dapur masaknya.
"Itu aku tau Gab, ini cafe kapan tutup?"teriak Zee
"Zee... jangan ngomonk..." belum sempat Gab melanjutkan Iz sudah muncul di antara mereka.
"Hari ini kalian bs libur, jangan lupa samar kan cafe ini setelah kalian pergi." Celetuk Iz sambil tersenyum kaku.
"Asik. Ayo Gab! Makasih ya uncle Iz yang tampan nya luar biasa." Ucap Zee bahagia.
"Iz... jangan aneh aneh ya sama dia. Dia kan gak tau kamu malaikat." Lanjut Gab dengan tatapan sinisnya.
"Saya hanya sedang mencoba merasakan apa itu artinya punya pasangan sejati di dunia manusia, jadi jangan khawatir." Balas Iz meyakinkan Gab.
"Ayo Gab!" Panggil Zee dengan semangatnya.

Sebelum mereka pergi berdua, Zee pamit pada Jean Lebih dulu.
"Jean, kita berdua pergi jalan jalan dulu ya. Kalian santai berduaan aja ya." Celetuk Zee pada Jean yang terlihat masih menikmati makanan di meja nya.
"Zee, jangan lupa ya besok meeting pagi. Jangan tidur pagi."Ledek Jean.
"Siap boss!" Sahut Zee sambil terlihat merapihkan barang-barang bawaannya.
"Lewat pintu ini saja Zee."celetuk Gab sambil menunjuk ke arah pintu portal kemana saja milik para malaikat.
"Ih jangan, ntar Jean curiga, kok kita pergi hilang tiba-tiba, ayo lewat pintu normal aja."balasnya sambil menarik Gab berjalan menuju pintu keluar.
"Bos, kami pergi dulu ya!"teriak Gab ke arah Iz.
"Nikmati liburan kalian ya!"balas Iz sambil berdiri dan kedua tangan nya menginstruksikan seperti gerakan tutup cafe nya.
"Baik bos! Selamat bersenang-senang juga ya."sahut Gab menarik Zee agar segera keluar cafe.
"Jean, saya pergi ya! Sampai bertemu besok pagi ya!" Teriak Zee sambil berjalan di tarik oleh Gab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matcha, Love an AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang