Awal.

1K 75 5
                                    

Pagi hari yang dilakukan [Name] hanyalah bangun tidur bangun tidur. Tak peduli akan jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh kurang dua menit. Padahal, ini adalah hari pertama nya sekolah di SMA Blue Lock, dan peraturan utama nya. 'Dilarang telat'.

Jam becker nya terus berdering, namun dengan bar-bar [Name] melempar jam becker tersebut dengan bantal yang kecil. Masa bodoh dengan hari pertama ia sangat ngantuk, semalam [Name] begadang hanya untuk gosip soal momen kapal-kapal nya.

Tunggu, kapal?

Kita beralih pada seorang pemuda manis bernama Isagi Yoichi, dan sekarang ia sedang mengikat tali sepatu nya. Dengan telaten ia melakukan nya. Dan juga penuh semangat karena ini hari pertama nya masuk SMA Blue Lock.

"bunda, Yoichi pergi sekolah dulu ya!"

"Iyaa sayang, semangat yaa. Hati-hati!"

"Oke!"

Isagi berjalan dengan senyum lebar yang tertera di wajah manis nya. SMA Blue Lock tak terlalu jauh dari rumah Isagi, makanya ia memilih jalan saja. Lumayan sekalian olahraga pagi.

Sesampainya di gerbang SMA Blue Lock. Isagi melihat seseorang dengan rambut berwarna putih dengan muka seperti orang pemalas. Seseorang tersebut juga menatap Isagi sejenak, tetapi kemudian berjalan dengan langkah pelan sambil mengeluarkan ponsel nya.

"BAAA!" Seru seseorang, Isagi refleks menampol orang yang baru saja mengejutkan nya.

"Awh!, Yoichi jahat banget sih sama dedek bachira yang imut ini." Gerutu orang tersebut, Bachira Meguru

"B-bachira?! Tunggu, sejak kapan kau mendaftar sekolah disini??" Isagi tak memghiraukan perkataan alay Bachira ia lebih terkejut soal Bachira yang sekolah disini. Pasalnya, saat SMP Bachira mengatakan akan sekolah di Akademi khusus karena permintaan ibu nya.

"Hehe, saat aku test di Akademi itu. Kepala sekolah nya tak menerimaku karena hasil nilai akademik ku jelek." Jelas Bachira sambil cengengesan tidak jelas.

"Sudah tidak aneh." Gumam Isagi.

"Kau mengatakan sesuatu??" Tanya Bachira.

"Engga kok, kalau begitu ayo ke kelas. Kau kelas apa?"

"10-A." Jawab Bachira.

"Kita sekelas lagi, baiklah ayo!" Isagi nyengir lucu. Bachira segera merangkul nya.

"Kau ini sedari SMP selalu menggemaskan, ya?"

Isagi menatap Bachira datar. "Jangan tanya aku, lagipula kau sudah mengatakan nya berulang-ulang dari sejak kita kenalan."

Bachira nyengir. Lagipula kenyataannya memang menggemaskan kok, mustahil ada orang mengatakan Isagi jelek. Menurut Bachira.

💟💟💟

Di kelas. Isagi dan Bachira duduk berpisah, Isagi sebangku dengan lelaki berambut putih yang sebelum nya sempat Isagi perhatikan, awalnya Bachira memaksa ingin duduk sebangku dengan Isagi. Namun karena sistem dari sekolah yang sudah memberi posisi tempat bangku yang diberi nama, juga Isagi yang menyuruh nya menurut saja pada sistem sekolah. Akhirnya Bachira menerima.

"Pagi. Saya wali kelas kalian, nama saya Jinpachi Ego. Kalian bisa panggil saya Ego."

"Pagi juga, Ego-sensei!" Balas beberapa murid.

"Kita mulai saja, pertama mari perkenalan sesama anggota kelas. Yang nama nya
disebut silakan katakan 'hadir'."

"Asahi Naruhaya."

"Hadir!"

"Bachira Meguru."

"Hadeerr!"

"Gurimu Igarashi."

"Ha'i Ha'i!"

"Gin Gagamaru."

"Hadir.."

"Hyoma Chigiri."

"Ha'i."

"Isagi Yoichi."

"Hadir."

"Jingo Raichi."

"HADIR!!"

"Kunigami Rensuke."

"Hadir."

"Mikage Reo."

"Hadir."

"Nagi Seishiro."

"Ha'i.."

Isagi melirik lelaki berambut putih tersebut. 'jadi nama nya Nagi Seishiro, ya..?' Batin Isagi.

Setelah selesai mengabsen, Ego memulai pelajaran selanjutnya yaitu matematika.

⚽🔵 🔑

Kringg!

Bel Istirahat berbunyi. Bachira segera menghampiri Isagi dan mengajak nya ke kantin. Sedangkan Mikage Reo seperti biasa saat SMP membawa bekal sendiri dan memberikan nya pada Nagi Seishiro. Nagi selalu malas ke kantin, dan Reo perhatian soal itu.

"Bachira!! chotto!, Kenapa kau memakan Takoyaki milikku?!" Seru Isagi kesal.

"Gomen! Yoichi!!" Bachira lari meninggalkan Isagi yang menggerutu kesal.

"Dasar.. Dari SMP Bachira tidak pernah berubah. Maa, mungkin aku akan memakan sisa Takoyaki nya di kelas saja." Gumam Isagi pelan.

Dikelas.

Reo sedang duduk di bangku Isagi. Dan Isagi yang saat itu hendak duduk di bangku nya mengusir sopan Reo, Reo meminta maaf dan menarik Nagi untuk duduk di bangku sebelah Reo yaitu bangku Chigiri.

"Nagii, makan saja dulu. Kenapa kau ini suka sekali memainkan ponsel mu?" Seru Reo.

"Apa itu pertanyaan?" Nagi melirik Reo sebentar.

Reo menghela nafas. "Tentu saja, Baka."

"Karena aku mencintai ponselku.." Ujar Nagi pelan.

Isagi yang mendengar sedikit bingung. 'Memang ada ya yang mencintai ponsel sendiri?, bukankah mencintai itu untuk seseorang?' Batin Isagi polos.

Setelah Takoyaki milik Isagi habis, Isagi hendak ke toilet untuk mencuci tangan nya.

"Oh tidak.." Gumam Nagi yang masih terdengar Reo dan Isagi.

"Ada apaa?" Tanya Reo.

"Aku kebelet kencing.." Nagi segera berdiri dari duduknya meskipun malas berjalan tapi daripada mengompol ia lebih baik jalan.

Ditengah keributan nya yang kebelet, Nagi sial nya malah menabrak seseorang. Yaitu Isagi.

"Ah, maaf sudah menabrakmu." Ujar Isagi meminta maaf. Nagi mengangguk cepat, ia tak tahan dengan segera masuk toilet.

'Ini bisa menjadi sebuah awalan, mweheheh!' Batin [Name] dibalik tembok dengan tawa legend nya.

TBC



More Than Friends.| NagiSagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang