01

1.4K 118 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Happy Reading
••













PLAKK!!

Suara tamparan itu terdengar nyaring mengisi ke seluruh penjuru ruangan,Tubuh pemuda itu terduduk di lantai setelah mendapatkan tamparan begitu keras di pipinya hingga meninggalkan luka sobek di sudut bibirnya. Bukannya menangis atau kesakitan, pemuda itu malah tertawa.

"Anak tidak tau diri, bisanya hanya menyusahkan saja. Lihat yeri adik mu,kamu gak malu apa?! Harusnya sebagai kakak kamu bisa menjadi contoh yang baik bukannya malah sebaliknya kayak begini"

Johnny, pria yang berusia empat puluh tahunan itu kini tengah menatap tajam ke arah putranya.

"Aku begini juga karna ayah, ayah bisanya cuma nuntut aja tanpa liat kearah haechan. Ayah bisa gak liat perjuangan haechan sedikit aja? Ngak kan. Jadi jangan ngantur hidup aku!"

Bukan haechan namanya jika tidak melawan, haechan tidak selemah itu untuk menerima semua apa yang di lakukan orang tuanya kepada dirinya. Selama bertahun-tahun ayahnya hanya mementingkan yeri-adiknya. Tanpa melihat ke arah haechan yang juga membutuhkan kasih sayang dari mereka.

Sejak dulu haechan hanya menghabiskan waktu bersama para pelayan rumahnya,sedangkan yeri selalu ikut kemanapun kedua orang tuanya pergi.setiap haechan meminta untuk ikut ayahnya selalu mengatakan bahwa haechan harus tetap di rumah dan belajar agar menjadi anak yang hebat. Namun seiring berjalannya waktu haechan mulai dewasa mulai mengerti bahwa ayahnya itu tidak adil dalam memberikan kasih sayang.

Yeri mungkin adik perempuannya,namun tetap saja haecham butuh kasih sayang meski dia anak pertama laki-laki. Haechan tetaplah pemuda yang membutuhkan kasih sayang dalam umurnya yang kian dewasa.

Saat memasuki perguruan tinggi haechan mulai menemukan beberapa teman dan bergabung dengan mereka, haechan semakin liar. Selalu pulang malam atau kadang tidak pulang, bahkan haechan juga selalu mabuk-mabukan. Itulah penyebab ayahnya marah saat ini.

"Kamu itu anak laki-laki harusnya kamu belajar mandiri dan bisa banggakan orang tua bukannya malah jadi anak bengal kaya gini"

Johnny mendudukkan dirinya di sofa memijit keningnya,kepalanya terasa pusing memikirkan tingkah anaknya yang selalu berbuat ulah.

"Sudahlah ayah,kak haechan pasti lelah. Ayah juga pasti lelah, nanti ayah sakit lagi" Yeri yang sedari tadi diam kini mulai angkat bicara.

Haechan memandang tidak suka ke arah yeri," tukang cari muka" ketus haechan memilih untuk pergi ke kamarnya tidak memperdulikan seruan dari johnny.

I hope it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang