Empat

20 2 0
                                    

San membelalakkan matanya, tangannya yang sedang menyuap sarapannya terhenti begitu saja di udara, dia terperangah,

"Apa?"

"Itu Wooyoung..." Eommanya masih memasang ekspresi takjub yang sama, "Dia menelepon sendiri tadi dan..." lalu Nyonya Choi seolah tersadar, "Cepat San, selesaikan sarapanmu, kita berangkat sekarang."

Lalu tanpa menunggunya, eommanya bangkit dari kursi, merapikan riasannya, meraih tas dan kunci mobil. Setelah sampai di pintu, eommanya menoleh dan mengernyit melihat San yang masih bengong melihat tingkah Nyonya Choi.

"Kenapa kau masih di situ San? Ayo cepat kita berangkat."

San hanya mengangkat bahu, meletakkan makanannya dan meneguk susu cokelat di depannya. Matanya melirik sayang kepada sarapannya itu... yah padahal masih banyak... gumamnya dalam hati, mengutuk Wooyoung yang menelepon pagi-pagi.

Tetapi baru kali ini eommanya bersikap terburu-buru dan panik seperti itu. Sepertinya terpilihnya San menjadi murid khusus Wooyoung benar-benar berarti baginya. Tiba-tiba saja San teringat akan appa nya, appa nya adalah pemain biola.. mungkin jauh di dalam hatinya, sang ibu ingin agar San mengikuti jejak ayahnya.

Mereka sampai di halaman parkiran akademi musik itu, setelah Nyonya Choi memarkir mobil di area khusus pengajar, dia berjalan bersama Kyungsoo melalui koridor, menuju ruangan direktur tempat janji temu mereka.

"Ini kesempatan besar, San, dan eomma tidak mau kau menyia-nyiakannya. Wooyoung tidak pernah mengambil murid khusus sebelumnya, jadi kau adalah pertama dan yang terbaik."

San cuma mangut-mangut, meskipun dalam benaknya dia kebingungan. Kenapa Wooyoung memilihnya? Sekarang hal itu baru terpikir olehnya.. bukankah di audisi kemarin banyak sekali anak-anak dengan teknik dan kemampuan yang lebih tinggi darinya? Apa yang istimewa dari San yang hanya memiliki kemampuan musik standar?

Dan juga, Yunho pasti akan terkejut dengan berita ini.. ah Yunho! Tiba-tiba saja San merasa bersalah.. harusnya Yunho yang mendapatkan kesempatan ini. Kemampuan teknik bermain biola Yunho tentu saja ada di atas San, dan juga hasrat Yunho bermain biola lebih besar darinya, juga kekaguman Yunho terhadap Wooyoung.

San menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa melakukan ini kepada Yunho. Lelaki itu begitu baik hati, dan begitu mendengar kabar ini dia pasti akan menyalami San dan mengucapkan selamat. Tetapi San tahu Yunho pasti menyimpan kekecewaan yang disembunyikan.

"Aku tidak bisa menerimanya, eomma." San bergumam keras, berusaha menarik perhatian eommanya yang berjalan terburu-buru di depannya.

Langkah Nyonya Choi terhenti, perempuan itu menoleh dan menatap San terkejut,

"Apa? Apa maksud perkataanmu itu?"

San menggelengkan kepalanya sekali lagi, "Entah apa pertimbangan Wooyoung memintaku menjadi murid khususnya, tetapi aku tidak bisa menerimanya eomma, karena ini tidak adil terhadap mereka yang mempunyai hasrat bermain biola yang lebih murni dariku.. aku..aku.."

"Kau memikirkan Yunho?" Nyonya Choi mengangkat alisnya, "Dia pasti akan mengerti, dia pemuda yang baik dan berjiwa besar, jadi dia akan mendukungmu dan ikut senang denganmu. Jangan sampai itu menghalangimu untuk maju, San." Eommanya menggandeng San lalu mengajaknya berjalan lebih cepat menuju ruangan itu.

Mereka sampai di depan pintu ruang temu, dan Nyonya Choi mengetuknya, dalam sekejap pintu terbuka dan Mr. Baek yang membukakan pintu.

"Silahkan masuk." Lelaki itu membuka pintunya lebar, mempersilahkan Nyonya Choi dan San masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Embrace The Chord (Remake) Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang