kenzo hayakawa, dia hanya seorang mahasiswa kedokteran biasa hidup nya normal anak nya pintar dia juga ramah dan tampan lagi, siapa yang tidak suka dengan nya (eaakk..)
tapi hati kenzo hanya untuk satu orang yaitu sahabat nya sendiri haruto amakawa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mati lewat jalan truk-chan" ________________________________________
Nama MC kita kali ini adalah kenzo hayakawa, seorang laki-laki berusia 20 tahun, seorang mahasiswa kedokteran, anak pertama dari dua orang tua Jepang dan Amerika,dan sorang primado di kampus nya mau dari kalangan wanita maupun para pria yang mau di semein si kenzo🌝
Oke Mari kita mulai alur cerita yang sesungguhnya nya, apa kalian siap?
Oh ya author juga mau bilang ini ff memang ngikutin alur cerita anime nya dan gak akan ada campur aduk novel atupun manganya, tapi akan ada alur yang author ubah agar masuk jalan cerita nya.
Jadi enjoy ya semua nya!. . . . .
Sejak kecil kenzo adalah anak yg sakit-sakitan fisik nya yang lemah membuat nya sering terkena demam sampai sampai dia sering pergi kerumah sakit karna itu.
Kedua orang tuanya bekerja di Jepang meninggalkan kenzo kecil bersama kakek dan nenek sebelah ibu nya yang ada di Amerika.
Tapi keajaiban datang saat umur kenzo mulai memasuki 6 tahun fisik nya yang awal nya lemah mulai membaik, dia mulai jarang sakit.
Dan pada saat umur kenzo enam tahun dia akhir nya di nyatakan sembuh, kenzo sangat bahagia dia telah menunggu momen ini sejak dia masih kecil akhir nya dia bisa beraktivitas layak nya manusia normal dan tidak akan lagi pingsan jika bermain di bawah sinar matahari terlalu lama. Dan yang paling penting Dia akhirnya bisa tinggal bersama ibu dan ayah nya yang berada di Jepang. . . . .
Kenzo pov...
Aku akhirnya sampai di rumah orang tuaku yang ada di Jepang, ibu dan ayah menyambut ku dengan bahagia ibu bahkan sampai menangis sangking senang dan terharu nya.
Lalu ibu membantu ku untuk menyusun barang-barang yang aku bawah dari Amerika di kamarku.
Aku juga ingin membantu ibu untuk beres-beres tapi dia malah melarang ku dan malah menyuruh ku untuk pergi kerumah tetangga kami untuk membagi sufenir yang aku bawah dari Amerika.
Aku yang memang adalah anak yang rajin, baik hati, pandai menabung, dan tidak sombong pun menyetujui perintah ibu. Aku pun lansung melayang pergi ke arah rumah tetangga kami dengan riang .
Saat sampai di sana aku bertemu dengan seorang anak laki-laki seusiaku yang sedang bermain pasir di halaman rumah nya.
Terbesit di pikiran ku untuk menyapanya dan mungkin kita juga bisa menjadi teman karna aku juga masih baru di sini.
