Prolog :: Pita merah

8 6 0
                                    

Sekian hari menatap luasnya hutan,hanya melangkah terus menerus selama bertahun tahun tanpa adanya kepastian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekian hari menatap luasnya hutan,hanya melangkah terus menerus selama bertahun tahun tanpa adanya kepastian. Langit mulai berubah menjadi oranye,menandakan sore telah tiba. Gadis itu hanya merengut sambil menatapi langit yang berada di atas kepalanya.

"Apakah masih lama...?" Gumamnya tidak jelas,perlahan tapi tak pasti,gadis itu  mulai menutup matanya. Tertidur dekat jendela rumah mungilnya,dengan luka banyak terlihat pada tubuhnya. Mengapakah?

                                                           ________________0,5%______________

Matahari kembali menampakkan dirinya dari ufuk timur,mata gadis dengan rambut coklat itu mulai membuka secara perlahan. Mengumpulkan sedikit demi sedikit nyawanya yang berserakan di dekat situ,samar samar,ia melihat seorang laki-laki seumuran dia berlari menuju belakang sofa.

"Ukh.. Mungkin karena aku lapar,aku jadi berhalusinasi berlebihan.." Gumamnya seraya beranjak dari tempat sebelumnya ia duduk.

Dapur ia targetkan sebagai tempat ia akan berhenti,saat disana,alangkah terkejutnya ia mendapati dapur yang tertata rapi disana. "H.. Huh? K-kok.." Melongo beberapa saat,ia langsung mencari siapa pelaku yang merapihkan dapurnya.

'B-bagaimana ini?! B-bagaimana jika para warga menemukanku?! kan tidak lucu!' Batinnya menjerit histeris.

Ia mulai mencari di segala sisi rumah mungilnya,sampai sebuah kekehan kecil langsung menrik kerah bajunya masuk kembali ke rumah.

"ABHJ-" Mulutnya langsung di tutup oleh pelaku.

"Hehe.. Kamu,diem,ya? Nanti ketangkep,lho." Ujarnya dengan nada yang riang.

'SIAPA SIH?! GANGGU BANGET!' Batinnya memaki laki-laki tersebut.

Melepas cengkraman tangannya,laki-laki itu mengajak tuk berkenalan. Memang agak agak sepertinya laki-laki ini.

"Halo! Namaku Zierga,temenan yuk!" Ujarnya gembira. Sejenak,sang gadis hanya memandangi tangan Zierga. Lalu beralih menuju wajahnya.

"Dih,apaan sih. Sok asik banget." Tanggapan yang Zierga benci dilontarkan oleh gadis di depannya ini dengan lancar.

"Heh! kamu gatau ya aku siapa?" Sombong Zierga menaikkan dagunya.

"Memang kamu prioritasku sampe aku harus tau kamu,gitu?" Mulut itu terus berkoar mengeluarkan api. Membuat Zierga terdiam sejenak.

"Gak asik banget kamu,yaudah ah skip." Dengan kata-kata itu,Zierga pergi dari kediaman sang gadis.

"Yaaudahh aaku pergi nih yaaaaaa!" Ucap Zierga sedikit berteriak.

"Ya,semoga di jalan kamu masuk kubangan lumpur." Ucap sang gadis.

"Nih,nih. Udah jauh 7 meter!" Zierga kembali berucap.

"Jauhin lagi sampai ke galaksi lain." 

"Tuhhh! Udah 8 meterrrrr!!!!"

".."

"NIh ya,aku mau melangkah lagi! Lebihhh jauh lagiii!!!" 

"...

Pergi aja apa susahnya sih!" Sang gadis pun mendorong Zierga ke kastil dengan sihirnya.

"HWAA!"

"tsk,mengganggu saja." Ucapnya kembali masuk kedalam rumahnya.

                                -------------------- 0,1% ---------------

"Bagaimana,tuan Zierga? Apa dia yang telah kita cari setelah sekian lama?" Tanya seseorang dengan jubah yang berkelas.

".. "

"Apa dia penyihir yang selama ini mengganggu kita??"

".."

"Tuan..?"

"Bukan.. Dia.. Dia hanya seorang gadis yang lebih muda dariku.. Ya, hanya seorang gadis biasa." Jawab Zierga.

"Anda yakin tuan? Semisal ia adalah anak atau bahkan cucu seperti apa yang ramalan katakan bagaimana?" Tanya sang prajurit itu kembali.

"Biarkan sajalah Erta.dia hanya seorang gadis biasa dengan rambut bersurai coklat pendek,sebuah pita merah,hiasan payung berbintik hijau,matah merah tajam.. A-" Zierga melamun sambil menyebutkan ciri gadis tersebut.

"Tuan..?" Prajurit dengan nickname Erta bertanya pada tuannya ketika telah selesai bersuara.

"A-Ah,tidak. Yasudah lah,kau pergi kembali mengintai sana." Perintah Zierga di balas anggukan oleh Erta.

Semakin lama,punggung Erta makin menjauh dari pandangan Zierga. Yang akhirnya,tak terlihat kembali. Zierga menatap kosong lorong dimana Erta pergi,matanya mati. Lalu,ia kembali menatap ke arah jendela dimana pemandangan hutan terlihat disana. Banyak anak kecil dari desa bermain disana,tanpa takut akan rumor yang beredar dikalangannya.

"Galaksi lain ya? Memang galaksi apa coba..?" Zierga berusaha berfikir salah satu perintah? Dari gadis yang tadi ia temui.


TBC

Hallo cuyyyyyyyyyyy ;) hhheehhehehe,akhirnya ak up bukuuuuu wahahaahahahahahah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET | Qila x ZiergaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang