Oke,tanpa lama-lama yuk cus aja.
And maaf banyak kekurangan ;)Bu Mulyani menggeleng lembut,"Ga bisa nak,harus ada wali murid yang mengambil." Ucapnya lembut.
"Tapi,,,,," Aleta menunduk.
"Mereka gak mau." Lanjut Aleta pelan sangat pelan.
"Saran ibu,coba hubungi sekali lagi yah. Mungkin mereka bisa datang. Ibu gak keberatan menunggu."
"Saya coba bu."
Sudah Aleta duga,untuk pengambilan rapot memang berkhir seperti ini. Setelah ujian semester bulan lalu,Aleta harus mati-matian membujuk orang tuanya.
Tak ada yang mau,tak ada yang semangat. Apakah Aleta harus menyewa orang? Menyeret orang jalanan. Untuk menemaninya mengambil rapot.
Mata Aleta membulat,
saat menangkap sesuatu."Ommmm!!!"Daeva membalikan badan,saat Aleta langsung berlari menghampiri.
"Ke--,"
Daeva memutus ucapan Aleta galak."Jalan-jalan."
"Tunggu."
"Woyy!!!" Daeva sedikit berteriak saat Aleta,menarik ujung bajunya.
"Om saya." Ucap Aleta saat sudah berada diruang guru kejuruan.
Sedikit tak percaya Bu Mulyani,melihat sosok yang dibawa Aleta dari atas hingga bawah.
"Om?" Ulang Bu Mulyani.
Daeva masih diam,jadi dirinya ditarik paksa Aleta untuk mengmabil..rapot?
Aleta mengangguk mantap. Kemantapan Aleta, tak membuat Bu Mulyani langsung percaya. Setahu Mulyani ayah Aleta anak pertama,dan kakak ibu Aleta perempuan.
"Gak bohong?"
Aleta yang mengerti maksud wali kelasnya ini,langsung menempelkan tubuhnya pada sang Om,tangannya sengaja ia apitkan dilengan wan.
"Om saya dari jauh bu," Ucapnya menggeram.
Daeva kesakitan saat Aleta mencubitnya kecil tentu saja amat menyakitkan.
"Sakit bego." Ucap Daeva pelan.
Aleta balas membisik,"Ayo om..kita jadi ponakan sama paman."
Matanya melihat Aleta yang berusaha meng-kode,dirinya agar berpura-pura.
Daeva membuka suara,"Iya bu. Saya om-nyaa."
Daeva menatap sebal Aleta,yang memasang senyum menyebalkan.
Setelah beberapa menit,barulah Bu Mulyani yakin.
"Oke. Sihlakan duduk."
Rapot sudah diambil,
dan Aleta sejak keluar dari ruang guru hanya diam. Membuat Daeva sedikit canggung biasanya, gadis itu akan bicara."Ehem.."
Berpura-pura batuk,
berharap Aleta terpancing. Namun masih sama respon Aleta.
KAMU SEDANG MEMBACA
He My Uncle.
Teen Fiction"Izin'nin aku manja ke om ya. Soalnya aku ga bisa kuat terus."