Acara pemberkatan pernikahan Callista berjalan dengan sangat lancar dan khidmat. Air mata Callista tak henti-hentinya terurai sepanjang ibadah. Begitu juga dengan Aluna yang tak dapat membendung air matanya saat kedua pengantin berjalan bergandengan menuju ke altar. Mimpi Callista menjadi seorang pengantin akhirnya terwujud hari ini.
Dibalik rasa haru itu Aluna sempat waswas setelah membaca pesan dari Felix. Dia tahu bahwa Callista mengundang Helio, mantannya, ke acara pernikahan Callista tapi Helio tidak mengonfirmasi kehadirannya pada Callista dimana hal itu membuat kehadiran Helio tidak begitu diharapkan di acara itu. Aluna dapat melihat mantannya itu duduk di kursi paling belakang dengan memakai jas hitam yang dipadu dengan kemeja putih tanpa dasi. Meskipun dia tidak langsung melihat Helio, tapi ekor matanya dapat mencapai sosok Helio.
Helio masih bersinar.
Felix:
woi
woi
kau gapapa?
mau kusembunyikan dibalik jasku gk?Aluna:
Santuy
Ngapain pulak sembunyi
Emangnya dia setan?Felix:
siapa tau masih memendam benih2 cinta kan
😍😍😍😍Aluna meninggalkan percakapan itu dan mengunci layar HP-nya. Dia tetap duduk di kursi dan menunggu gilirannya untuk berfoto bersama dengan pengantin. Di baris seberang sudah ada Kala, Bima, Gaby, Sadam, dan Felix yang juga menunggu giliran untuk foto bersama. Dia dapat melihat Felix yang cekikikan sesaat setelah dia mengirim pesannya. Helio masih duduk dengan tenang di bangkunya. Seketika pikiran Aluna berperang. Helio adalah bagian dari pertemanan mereka, Helio harus ada di dalam foto. Tapi Aluna juga tidak ingin mengajak mantannya itu maju ke altar untuk ikut berfoto.
"YUK! TEMAN-TEMAN PENGANTIN!"
Fotografer telah memberi komando kepada teman-teman pengantin untuk naik ke altar. Aluna, Felix, Kala, Bima, Gaby, dan Sadam langsung naik ke altar dengan antusias. Callista dan Yudhi menyambut teman-teman mereka dengan antusias. Di sela mengatur posisi, Yudhi mencondongkan badannya ke arah Aluna yang berada di sebelah kiri Callista dan berbisik, "Al, itu si Helio kuajak ya?"
Aluna sempat terdiam sejenak sebelum menjawab. "Ajaklah, anjir! Kan dia kawan kita juga."
Yudhi langsung memanggil Helio sambil mengangkat tangannya. "YO! SINI IKUT! KOK DIAM AJA!" Semua mata langsung tertuju pada Yudhi. Di sudut belakang, Helio menyambut panggilan tersebut dengan senyuman dan tanpa berpikir panjang dia langsung naik ke altar dan berdiri tepat di sebelah Yudhi setelah melakukan bro fist.
"Selamat ya, Yud," bisik Helio pada Yudhi. Helio tersenyum sangat lebar dan melihat lurus ke arah kamera.
"Oke, gaya formal dulu ya. Satu, dua, tiga!"
***
Bagi Helio, 4 bulan tanpa Aluna terasa seperti berada di tengah hutan kering. Helio tidak pernah membayangkan bahwa hidupnya akan sangat berubah hanya karena satu sosok yang hilang dalam hidupnya. Sudah sembilan tahun lebih delapan bulan bersama, tidak sebanding dengan empat bulan.
"Yo, kau yakin udah bisa ketemu Aluna?" Bima berkacak pinggang dengan dahi yang mengerut. Kekhawatiran Bima tidak main-main sebab dia adalah saksi kehancuran Helio setelah Aluna mengakhiri hubungan mereka. Bima tidak tahan melihat sahabatnya itu menangis tanpa henti setiap malam. Selain karena kasihan, Bima juga lelah harus siap sedia menerima telepon Helio saat dini hari hanya untuk menangis. Bima tidak ingin itu terjadi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Relationship Goals // hendery x giselle
FanfictionPacaran selama hampir 10 tahun malah membawa Helio dan Aluna kepada ketidakstabilan diri yang luar biasa. Masalah-masalah kecil yang telah dipendam sejak lama meledak kembali dan menimbulkan ledakan besar di diri masing-masing. Setelah memutuskan un...