A/N : Hallo, aku author cerita ini^^ panggil aja Je/Jeje/Jelita asal jangan panggil Thor atau Min karna aku punya nama :') hihihi. Cerita ini udah complete ya, dan baru aja aku unpub buat aku edit. Hamdalah udah selesai, jadi akan aku publish lagi^^. Enjoy yaa, jangan lupa spam vote dan comment meskipun udah selesai.
Random private.
-------------------
Seorang perempuan yang mengenakan sebuah hoodie berwarna biru muda dan syal berwarna merah menggerutu di bangku panjang sebuah taman. Wajahnya tertekuk dan hal itu membuatnya tampak terang-terangan terlihat kesal. Coba pikir, bagaimana bisa orang tidak sadar bahwa ia sedang kesal kalau gadis itu tidak menggerutu sambil menendang-nendang batu dan tak peduli jika batu itu terlempar jauh mengenai orang lain atau tidak, atau setidaknya ia sadar kalau sejak tadi ia jadi bahan tawaan anak kecil yang lewat karena penampakkannya yang hampir mirip orang hilang akal.
Di tengah keasikannya—menendang batu kerikil—seseorang datang sambil membawa dua gelas es boba di tangan nya, "Oy, hentikan wajah jelekmu itu. Nih, minum." Gadis yang baru datang itu memberikan satu gelas es boba kepada gadis yang sejak tadi masih bermuram durja. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Mood nya benar-benar random.
Melihat wajahnya yang masih mengkerut, gadis pembawa es boba itu akhirnya membuka suara lagi dengan lembut. "Eunhoon, ada apa?"
Sayangnya, bukan jawaban yang ia dapat melainkan tatapan tajam nan menusuk dari Si Gadis Tukang Menggerutu yang ia dapatkan.
"Serius kau masih tanya? Melihat wajahnya saja aku sudah muak. Rasanya aku ingin sekali kabur tiap kali bertemu degannya di sekolah."
Gadis Es Boba sedikit terperanjat, tak menyangka bahwa reaksi yang diberikan gadis yang menggerutu alias sepupunya itu benar-benar melebihi batas, namun itu tetap terlihat menggemaskan di matanya. "Ah. Dia lagi rupanya? Katakan, kali ini apa, hm?"
"Bukan hanya kali ini, Yong. Ia sengaja membuat jadwal piket kami bersama, lalu meninggalkanku sendirian
"Kau kan tahu, dia selalu menganggu ku, saat jam pelajaran dia selalu memilih ku untuk maju ke depan. Hanya karena dia anak pemilik sekolah, orang normal mana yang tak akan kesal." Eunhoon masih bertahan dengan kekesalan nya pada seseorang yang sejak tadi ia ceritakan itu.
"Ckckck sabarlah, nan-"
"Ti ada karma nya, benarkah kau bilang begitu? Aku bosan mendenarnya Yong, huwah untung kau membeli ini. Aku benar-benar butuh." Yongbin terdiam menatap sepupu nya yang sekarang sudah berkutat dengan Ice buble di tangan nya dengan serius. Benar-benar gadis labil.
***
"Hey, apa yang kau kenakan ? Daster??" Eunhoon terdiam menatap tajam lelaki yang berada di hadapan nya itu. Ya betul, memang seperti daster. Ia harus memakai seragam lama nya yang kebesaran, dan mengapa lelaki ini membuat masalah dengan nya sepagi ini?! Lelaki itu mengeluarkan smirknya, begitu khas dan itu membuat Eunhoon merasa tertantang.
"Heh, Jeon Jungkook!! Aku tak peduli kau anak siapa, mau kau anak presiden, mau kau anak konglomerat, aku tak peduli. Jangan kira aku takut pada namja seperti mu. CAMKAN ITU !!" Eun menunjuk tepat di dahi lelaki itu. Setelah itu, dengan dingin, Eunhoon lantas masuk ke kelas meninggalkan lelaki itu yang terdiam sambil mempertahankan smirk andalan nya.
Hari ini hari ke lima mereka sekolah sebagai murid Jeon Ill high School. Dan selama lima hari itu juga, gadis yang bernama Eunhoon itu bermusuhan dengan lelaki yang bernama Jungkook. Semua berawal dari sikap Eunhoon yang memang tak begitu menyukai sikap lelaki itu. Terlebih lagi, Jungkook waktu itu menabrak nya tanpa minta maaf, dan itu membawa Eunhoon semakin membenci lelaki bernama lengkap Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Pindah Lapak] Married? Oh No
Fanfiction(Book 1) Jaman ya, nikah muda. Attention!! Please read the next book titled 'This Love' in my work list. Beberapa part di private. Follow dulu baru bisa dibaca ;)