Chapter 2

413 93 10
                                    

Welcome to chapter 2

Sekedar mengingatkan, jangan lupa untuk vote dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar! Supaya auri jadi tambah semangat buat update nya!!

Enjoy the story!

╓┈♔◦☓◦☙◦♔◦☙◦☓◦♔┈
       SUARA PETIR
╙┈♔◦☓◦☙◦♔◦☙◦☓◦♔┈╜

                    ➳༻❀✿❀༺➳

Hari semakin malam, hewan nokturnal mulai bermunculan di dalam hutan. Dan cuaca tidak terlalu bagus, karena hujan turun dengan derasnya.

Suara hujan yang menerjang atap rumah mereka terdengar dengan jelas, Suara petir juga ikut menyambar dan bersautan satu-sama lain. Menciptakan suara dentuman keras yang membuat salah satu dari sikembar  meringkuk ketakutan.

Dia adalah Tireya, yang terbangun karena suara Petir yang mengejutkannya. Gadis kecil itu sangat takut akan suara petir yang bersaut-sautan di atas langit sana.

Semua orang sudah tertidur, meskipun mereka tidur berdampingan Tireya tetap saja takut. Saking takutnya, Tireya memeluk kakak kembarnya Tsireya yang berada di sebelah kanannya dengan erat, matanya terpejam dengan erat dan berharap kantuk akan datang dan dirinya bisa segera tidur.

Namun, semakin dirinya memaksakan untuk tidur, bukannya rasa kantuk yang datang tetapi malah rasa takut yang semakin kuat.

Petir masih bersaut-sautan, kilatan petir juga membuat Tireya semakin ketakutan. Tireya menutup telinga nya dan mulai terisak.

"Tsireya... Tsireya bangun... Tira takut.... " ucapnya lirih dengan nada serak, air mata mulai keluar dan bibir kecilnya melengkung ke bawa. Gadis kecil itu menahan tangisan nya.

Sayangnya, Tsireya tertidur sangat lelap sampai-sampai ketika tubuhnya digoyang kan oleh Tireya, Tsireya tak kunjung bangun dan terus tertidur. Hal itu membuat Tireya semakin takut, ditambah hawa dingin yang menerpa permukaan kulitnya, membuat suasana menjadi sangat menyeramkan.

Tireya terus terisak dan berusaha menahan suara tangisan nya supaya yang lain tidak terbangun karenanya.

Sedangkan disisi lain, Ao'nung yang terganggu karena suara isakan Tireya pun terbangun dari tidurnya. Anak laki-laki itu tidur tepat di samping kiri Tireya, padahal Tireya bisa saja membangunkan Ao'nung sebelumnya, tapi Tireya tidak ingin membuat Kakak sulungnya kesal karena ia bangunkan malam-malam.

Mata hijau tosca milik Ao'nung menyipit menatap Tireya.

"... Tira? " panggil Ao'nung dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Mendengar suara Ao'nung memanggilnya, Tireya pun menoleh dengan mata yang sudah berair. Membuat Ao'nung terkejut melihat kondisi adik kecilnya itu.

"Tira? Kenapa kau belum tidur? Dan... Kenapa kau menangis malam-malam begini? " tanya Ao'nung dengan suara pelan karena takut membangunkan Orangtua dan Tsireya.

Tireya terisak dan menjawab pertanyaan Ao'nung, "Tira... Takut petir kakak.... Sangat takut huhuuu"

Ucap Tireya dengan nada terputus-putus karena isakannya, air matanya kembali turun. Gadis kecil itu diam-diam lega karena Ao'nung bangun dari tidurnya.

"Petir tidak akan menggigitmu Tira, cepat kembali tidur" ucap Ao'nung ingin menutup matanya dan kembali tidur, tapi Tireya menahan Ao'nung supaya terjaga.

"Kakak Ao'nung! Jangan tidur... Temani Tira... Tira sangat takut dengan petir! " ucap Tireya masih memelankan nada suaranya.

"Ck, ribet sekali kau ini. " ucap Ao'nung dengan nada kesal. Tireya yang mendengar itu pun hanya diam dan bersiap untuk menangis.

We are DESTINY • Avatar The Way Of Water - Loak x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang