Max

1K 64 5
                                    

Yozaka mencuri-curi pandangan menatap Max. Tampan. Yozaka akui Max sangatlah tampan dengan senyuman lebarnya saat mendengar candaan dari kalix dan Kenzo. Max apakah dia sudah menyukainya? Berbedakah rasa Max sekarang dan dulu?

Yozaka tidak menyangka. Terlalu di luar nalar, tidak pernah ada dalam bayangannya jika Max akan sangat mencintainya begitu dalam. Dia tidak seperti Aaron yang bersikap dominan terhadap Alletha tidak pula seperti ryshand jika menyukai seseorang makan akan mengatakan secara blak-blakan. Dulu ia ingat sekali saat semester 2 nantinya menjelas kenaikan kelas Ryshand menyukai anak seni. Namanya Sofhia cewe cantik dengan bakat melukis. Lukisannya memang sudah memasuki go internasional. Sofhia dan ryshand adalah teman sekelas awalnya dia tidak terlalu menyukai sofhia yang terlalu tertutup setiap hari selalu sibuk dengan gambar-gambar yang ryshand anggap tidak penting. Namun ternyata gambar itu memiliki makna.

Semakin mengenal Sofhia, ryshand rasanya semakin tenggelam dalam pesona milik Sofhia. Sofhia menarik dan unik. Selalu berimajinasi dengan lukisan-lukisannya. Dan hebatnya dia memiliki galery. Pernah ryshand kesana dia melihat betapa menakjubkannya lukisan Sofhia. Apalagi saat itu sofhia sendiri menjelaskan arti dan makna lukisannya.

Sejak saat itu ryshand secara terang-terangan mendekati Sofhia meskipun sofhia sering menolak. Tetapi gentar hati ryshand untuk mundur. Pantang hatinya. Tidak. Selama dia bisa berjuang kenapa tidak? Itulah motivasi ryshand.

"Boleh aku mengagumi mu?" Putus sudah cerita tentang ryshand dan sofhia akibat pernyataan yang sangat gamblang itu. Semua orang menatap yozaka dengan mata melotot, hei seperti baru saja gadis itu mengucapkan hal tidak senonoh.

Tetapi di mata para pria ini ucapan yozaka memang tidak senonoh.

"Mengagumi?" Tanya Aaron dengan penasaran melihat wajah yozaka. Secuek-cueknya Aaron dia tetap peduli dengan orang sekitarnya apalagi beberapa bulan belakang ini. Dia sudah mengenal mereka satu persatu dan menganggap mereka sebagai adiknya sendiri terkecuali Alletha gadis itu mempunyai tempat khusus di hatinya.

"boleh aku mengagumimu?" Pertanyaan itu terulang kembali di bibir kecil nan manis yozaka. Tiada yang menyangka di perkumpulan kali ini diisi oleh dua belas remaja menjadi hening seketika. Tiada lagi Kalix dan kenzo yang sibuk menganggu Amora atau carles sibuk melamun karena gebetan barunya ternyata sudah memiliki kekasih atau lucas sedari tadi yang terus menatap Aaron sinis saat Aaron sok perhatian dengan Alletha. Kompak. Semuanya menatap Yozaka. Gadis yang tidak pernah absen memakai bandana hijau miliknya.

"Boleh" jawab lelaki itu yang tidak lain adalah Max, sedari tadi menjadi pusat perhatian Yozaka saat yang lain memperhatikan gadis itu. Jawaban dari lelaki itu membuat Zaliya bertepuk tangan kegirangan merasa sangat antusias melihat adegan ini di depan matanya. Romantisnya menurut Zaliya.

"Tunggu, tunggu-tunggu! Maksudnya? Kenapa tiba-tiba?" Tanya Amora, masalahnya tidak ada badai kenapa begitu tiba-tiba. Sebenarnya Amora paham hanya saja dia butuh penjelasan! Sahabatnya ini sudah main rasa dengan Max?

"Pacaran. Ayo kita pacaran" lagi-lagi tuturan yozaka membuat jantung mereka ingin meledak.

"Ayo"

"BAHAHAHAHHAHAHHA"

"ANJING!"

"BANGSAT!"

"IH MONYET KOK GEMESS"

"HAH?"

"BAJINGAN! BAJINGAN! BAJINGAN! HAHAHAHAH"

"NGOMONG KASAR LAGI LO PADA GUE TONJOK SATU-SATU!" ucapan terakhir itu milik Aaron yang menutup telinga Alletha dengan kedua tangannya.

"Gak ada pacar-pacaran!" Ucap silas mutlak setelah mengatakan itu lantas dia meninggalkan mereka. Sepertinya marah.

Yozaka tidak terlalu menanggapi perkataan silas toh pasti dia tidak akan berlama-lama marah. Mana bisa Silas marah lama kepadanya. Dari pada memikirkan silas yang sedang ngambek lebih baik di membalas senyuman manis Max.

YOZAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang