Forever Love Ch 7-END

5 0 0
                                    

Naruto pergi dengan uraian air mata, dia tidak bermaksud mengucapkan kalimat itu. Tiba-tiba Sasuke datang dan masuk ke dalam mobil.

“Ayahmu pasti akan memaafkanmu. Biarkan aku menyetir”

“Ayah tidak akan memaafkanku, aku mengucapkan kalimat yang sama diucapkan oleh ibuku saat ibu meninggalkannya.”

“Itu satu-satunya cara agar dia membiarkanmu pergi.” Ucap Sasuke berusaha menenangkan Naruto.

“Sekarang jangan khawatirkan itu, ayahmu aman. Kinshiki mengikuti kita, Itachi dan Karin ada dimobil belakang kita.

Mereka sampai di rumah Sasuke, saat masuk rumah mereka dikejutkan oleh Toneri.
“Dia datang untuk memperingatkan kita soal Kinshiki” jelas Fugaku.

“Ini bukan pertarunganku, dan aku sudah lelah dengan permainan ini. Tapi dia berbeda, sangat letal*. Aku tak pernah melihat jenis yang seperti dia dalam 300 tahun terakhirku. Dan si wanita Kaguya, jangan meremehkannya.” Toneri memperingatkan.

Mendengar peringatan dari Toneri, semua bersiap untuk pergi memencar. Menyebar aroma tubuh Naruto dengan selembar baju Naruto ke seluruh kota demi mengecoh Kinshiki.

Sedangkan Naruto berada satu mobil dengan Izuna dan Karin. Mereka menuju Kota Iwagakure, kota kelahiran Naruto.
Kami sampai di hotel tempat kami menginap, Karin berhenti berjalan saat akan menuju kamar mereka.

Berjalan menuju meja di lobi, mengambil sebuah kertas. Dia mengalami trans, melihat kilasan apa yang terjadi sekarang dan di masa depan.

Dan dia melihat bahwa Kinshiki menyadari jika dia tipu, dan merubah arah.
“Kaca, sebuah kaca besar dan terdapat piano besar di tengah ruangan.” Karin berkata dengan tangan yang menggambar sebuah ruangan penuh kaca dengan sebuah Piano besar.

“Sasuke bilang penglihatannya tidak selalu pasti”

“Karin melihat orang-orang yang sedang melakukan sesuatu, jika mereka merubah pikirannya, penglihatanya berubah.” Izuna menjelaskan apa yang terjadi sekarang pada Karin.

“Jadi jalan yang di ambil pemburu sekarang akan membawanya ke Studio Musik?” tanya Naruto penasaran.

Mendengar ucapan Naruto, Izuna dan Karin melihat ke arah Naruto dan bertanya. “kau pernah di sana?”

“Aku mengambil pelajaran piano sewaktu kecil. Aku pergi ke sekolah yang mempunyai ciri-ciri tepat seperti itu.”

“Apa sekolahmu di sini, Iwagakure?” tanya Izuna.

“Ya.” Jawab Naruto, ponsel yang di tangannya bergetar. Sasuke menelpon

“Sasuke kau baik-baik saja?” tanya Naruto.

“Kami kehilangan pemburu itu, wanita itu masih di area. Deidara dan ibuku sudah kembali ke Konoha untuk melindungi ayahmu. Aku datang untuk menjemputmu. Lalu kau dan aku akan pergi ke suatu tempat berdua, dan yang lain akan tetap memburu. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu aman.” Kata Sasuke, mencoba membuat Naruto tetap tenang.

Izuna dan Karin mengurus Check Out hotel, Naruto masih berada dikamarnya mengambil tas ranselnya.

Tiba-tiba ponsel berdering, ibunya menelpon.
“Kaa-san aku senang kau dapat pesanku. Ibu sedang apa dirum..” belum selesai mengucapkan kalimatnya.

Naruto mendengar suara ibunya yang khawatir memanggil-manggil namanya. “Naruto? Naruto, dimana kau?”
“Tenang, semuanya baik-baik saja.” Naruto berkata, namun ibunya tetap memanggil namanya.

Di seberang telepon terdengar suara bergeser, “Sekolahmu tidak melindungi kerahasiaan muridnya dengan baik, terlalu mudah bagi Kaguya menemukan alamatmu sebelumnya. Rumah yang kau miliki di sini bagus. Aku menunggumu, lalu ibumu datang setelah menerima telepon kekhawatiran dari ayahmu. Dan semua berjalan dengan baik.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Forever LoveWhere stories live. Discover now