Memperjuangkan Cinta

24 1 0
                                    

Sudah dua bulan Anaya menjalin hubungan tanpa status dengan Jung Yoon, meskipun Anaya sering kali meminta Jung Yoon untuk menyerah, namun pria tampan yang memiliki senyum bergetah itu tak pernah mengindahkan keinginan sang pujaan hati. Ia terus berusaha meyakini Anaya jika cinta mereka akan berakhir dengan bahagia.

Dan untuk masalah Adrian, sekarang sudah berakhir dengan perdamaian. Tuan Kim mau menerima Adrian menjadi anak tirinya, meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk Adrian menerima semuanya. Dan sekarang kini Adrian memiliki saudara baru, yaitu Yoo Joon, Araa dan juga David. Meski kehancuran harus dirasakan oleh David, karena perpisahan kedua orang tuanya. Karena Nyonya Li tidak terima atas perselingkuhan yang dilakukan oleh Tuan Reynal. Ia memilih untuk berpisah, dan sekarang ia tinggal di kota kelahirannya, kota Medan.

Anaya tengah sibuk dengan es batu dan kain di tangannya, sedangkan Jung Yoon ia sibuk memandangi wajah Anaya yang entah kenapa selalu cantik di matanya.

"Makasih ya, udah nolongin aku!?" Jung Yoon menegakkan duduknya saat gadis itu menyentuh lukanya di bagian sudut bibir dengan kain dingin.

"Ck, apaan sih bilang makasih segala, itu udah jadi tugas aku buat ngelindungin kamu, Nay!" Anaya pun menarik sudut bibirnya, tak terlalu mengindahkan ucapan dari mulut pria itu, ia lebih memilih fokus mengobati luka memar di area wajah Jung Yoon.

Entah kenapa susah sekali untuk lepas dari belenggu cinta seorang Min Jung Yoon. Atau justru Anaya sendiri yang membiarkan dirinya jatuh terlalu dalam?.

"Nay?" namun gadis itu hanya membalas dengan humming sambil terus fokus mengobati luka Jung Yoon.

"Ayo perjuangkan cinta kita!?" ucap Jung Yoon dengan raut penuh harap, seraya tangan gadis itu menghentikan aktivitasnya. Anaya pun memalingkan wajahnya, menghela napas lelah sejenak lalu kembali menatap wajah Jung Yoon.

"Apa yang mau di perjuangkan!? Jika pada akhirnya hanya akan berujung sakit!" ujarnya dengan putus asa.

"Aku yakin Anaya, pasti kita akan bersama!" ucap Jung Yoon dengan raut sendu. Namun gadis itu menggeleng brutal, kedua netranya pun mulai berkaca-kaca.

"Itu tidak mungkin!! Itu sama saja seperti kamu mengharapkan ikan berenang di udara, mustahil!" ucapnya mulai frustrasi.

"Tapi, tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak!" Jung Yoon terus berusaha untuk meyakinkan Anaya.

Anaya menghembuskan napasnya lelah, memejamkan mata seraya menahan air matanya.

"Tapi Tuhanku akan marah! Seharusnya kamu mengerti! Kita itu berbeda, dan tidak akan pernah bisa bersama!!" ujar Anaya penuh dengan bentakan, melampiaskan kekesalannya pada Jung Yoon yang susah sekali untuk mengerti. Sungguh keras kepala sekali pria itu.

Anaya tak menampik jika hatinya sebenarnya ingin. Ingin memperjuangkan cintanya, namun apalah daya ia tak sanggup jika harus melawan takdir.

Jung Yoon mendengarkan kata demi kata yang keluar dari lisan Anaya sampai ia lupa untuk bernapas.
Ia menatap gadis itu dengan tatapan terluka. Perkataan Anaya sungguh meremukkan hatinya sampai ke potongan yang terkecil.

Bukan cuma dadanya yang panas, kedua netranya pun kini ikut terasa panas. Perlahan cairan bening terjatuh menyusuri pipi seraya kepalanya mengangguk dalam tunduk. Meski hatinya hancur, pria itu berusaha untuk tetap menerbitkan senyuman.

Takdir Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang