prolog

2 0 0
                                    

"Kak, Lo berangkat sendiri ya? Gue mau bareng sama Papa soalnya Papa mau ke tempat temennya. Searah sama sekolah gue soalnya. Byee!" Luna dadah dadah ke Alona bersama dengan ransel ungunya.

"Papa pamit dulu ya cantik, kakak kan bisa sama Gevan ke sekolahnya. Gapapa ya sayang?" Papa Fano mencium tangan Alona yang sedang terduduk di atas kursi ruang makan.

"Iya Pa, gapapa," Alona tersenyum menanggapi hal itu.

Sendiri lagi gue, batin Alona.

Sembari menyesap milkshakenya, Alona mengotak-atik ponselnya– menghubungi Gevan. "Ge, kamu belum sampe sekolah kan? Bisa jemput aku ga?"

"Yah baby... Aku harus jemput Nala nih, disuruh Mika. Gimana dong?" Mika adalah Maminya Gevan, Mami Rika namanya.

"Yauda kamu anter aja Nala, gapapa." Tau gitu gue naik ojol aja.

"Maaf ya by, pulangnya kamu aku anter, kita mam es krim, mau?"

"Maumauu, jangan PHP yaaa! Aku udah ekspek loh!" Alona loncat dari duduknya. Meski mereka berpacaran, namun sangat jarang mereka quality time.

"Iyaa, nanti lagi ya, aku udah mau berangkat. Paipai cantik!"

"Paii, Gege!"

Tut

"Akhirnya bisa qtime sama Gege! Pesen ojol dulu ah!"

•|||•

Jam istirahat tiba, seperti biasa, sirkel Lona cs berada di kelas karena mereka sedang diet.

Gevan mengacak surai hitam milik Lona dari belakang.

Lona yang sedang bergosip dengan keempat temannya pun berbalik, "ih dari mana aja! Bolos ya kamu?"

"Hehe, biasaa, bimbingan olim sama Nala," Gevan duduk di samping Lona.

"Nala terooos, Lona-nya kapan? Ha?" Ketus Sefanya.

"Sampe Lona-nya elo dimodusin tuh tiap hari sama mang ojol," Hana menimpal. Ia memang melihat Lona dimodusin tukang ojol tadi pagi, dielusin tangannya coba, gila gak?

Kalila dan Cait hanya bertumpu tangan di atas meja. Melihat kedua sahabatnya yang mengompor-kompori hubungan Gelona(Gevan dan Lona).

"Kamu disentuh-sentuh? Di bagian mananya? Biar aku ilangin!" Dengan sigap Gevan menyentuh segala bagian tubuh milik Lona, sampai ke bagian bibir yang langsung ditepis pemiliknya.

"Gak sampe situ juga kali!"

"Maaf Yaa cantik," mata Gevan mengarah kepada teman-teman Lona, "lagian kenapa ga bareng kalian aja? Hana, rumah kalian deket kan? Kenapa Lona gak bareng lo aja?!"

"Woy, Kakak kesayangan guru! Emang gue tau kalo Lona berangkat sama ojol? Biasanya juga kalo ga sama Lo ya sama Om Fano. Makanya, jangan Nala doang yang ada dipikiran lo !" Hana yang muak langsung pergi begitu saja, disusul Kalila dan Cait, kemudian Sefanya.

"Gevan! Kamu apa-apaan sih, kenapa pake nyalah-nyalahin Hana sama sahabat-sahabat aku?"

"Kamu yang apa-apaan, udah tau aku ga suka kamu disentuh sama orang lain kecuali aku, aku aja jarang sentuh kamu!"

"Nah itu kamu tau, aku mau nyusul Hana sama yang lain, mau minta maaf atas perlakuan kamu yang sampe bikin orang-orang di luar pada merhatiin kelas kita!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang