Wei Wuxian tidak sendirian. Ada seseorang yang selalu mengawasinya dari jauh. Selalu berusaha mengobati semua luka yang digenggamnya sendirian.
Seseorang ... begitu dekat sampai rasanya seperti keluarga.
!WARNING!
This is WangXian fanfiction actuall...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I found out that if you treat others how they treat you... they seem to get very upset.
══════ ∘◦❁◦∘ ══════
Lentera jingga memenuhi langit malam. Menggantikan bintang-bintang yang tengah bersaing demi menjadi yang paling terang. Kilauan cahaya memenuhi langit, seolah mengatakan akan ada banyak harapan yang akan jadi kenyataan.
Lentera-lentera yang terang itu menandakan berakhirnya masa sekolah murid tamu di Cloud Recesses. Pertunangan antara Lan WangJi dan Wei WuXian sudah diumumkan beberapa minggu yang lalu. Ketiga Master Lan memutuskan untuk membiarkan para tetua Lan menyelesaikan masalah di antara mereka. Merasa bahwa tetua Lan mungkin akan mendengarkan sesama tetua Lan.
Selama minggu-minggu terakhir masa sekolah murid tamu, murid-murid dari setiap sekte menjadi dekat. Saling mengikat dalam nama pertemanan.
Beberapa orang menemukan kawan setia, beberapa orang menemukan kerabat jauh, dan beberapa yang lain menemukan saudara baru.
Sekolah murid tamu tahun ini, menjadi yang paling berhasil menurut ketiga Master Lan. Kasih sayang di mana-mana, senyuman merangkak menempel di setiap wajah para murid sekte.
"Kau pulang, A-Xi?" Nie MingJue bertanya. Dia dan Hou ChunXi memutuskan untuk duduk di salah satu batang pohon tinggi, tidak ingin disesakkan oleh keramaian.
Hou ChunXi berdeham pelan. "Aku tidak suka udara malam di sini," katanya sambil memeluk dirinya sendiri.
Nie MingJue mendengus geli. "Ada orang sepertimu? Sudah empat bulan di sini, baru mengeluh sekarang? Tidak bisa dipercaya," ejeknya.
"Hmph! Masih mau bertengkar? Ayo!" tantangnya.
Melihat reaksi kekanakan saudari sesumpahnya membuat Nie MingJue tertawa keras. Sudah beberapa minggu ini si gadis Hou itu seperti menjauh, dingin, seolah tidak bisa dijangkau dan disentuh.
"Ah, tidak tidak, terima kasih," cibirnya. "Aku tidak bertengkar dengan anak kecil."
"Hey!" Hou ChunXi memekik, tangannya dengan agresif memukul lengan atas Nie MingJue yang tertawa semakin kencang.
Nie MingJue sebenarnya ingin bertanya dimana rumah gadis itu, lebih tepatnya di kawasan mana sekte Hou tinggal. Dia dan Lan XiChen sudah menelusuri banyak gulungan dan buku, tidak ada sedikit pun informasi mengenai sekte Hou.
Seolah tidak pernah ada sejak awal, sekte itu menjadi misteri yang besar bagi yang mengetahui bagaimana sulitnya mendapatkan informasi mengenai mereka.
Bahkan, Lan WuHan yang merupakan ayah kandung Hou ChunXi pun tidak tahu di mana putrinya tinggal.
Ada kemungkinan dia tidak akan pernah bertemu dengan Hou ChunXi lagi.
Harus dia akui, dia takut.
"Hey, Da-Ge," Hou ChunXi merogoh lengan bajunya yang besar, dari sana dia mengeluarkan sebuah benda yang dibungkus dengan kain berwarna biru laut. "Untukmu."