Chapter 1

129 17 4
                                    

Perang telah usai, Sasuke dan Naruto berhasil menyegel Kaguya dan Zetsu.

Mereka yang terperangkap dalam mugen tsukoyomi satu demi satu terlepas dari jerat jutsu itu, memang tidak semuanya selamat.

Kalau kalian kira perjuangan Naruto telah usai, maka kalian salah. Sasuke memang akhirnya ikut berperang di sisi aliansi Shinobi, tapi bukan berarti dia mau mengikuti mereka kembali ke konoha tanpa syarat.

Dia bahkan mencetuskan ide revolusi yang untungnya dapat dicegah oleh Naruto. Tentunya lewat pertarungan mereka. Dari pertarungan itu, Sakura bahkan tidak ragu untuk mengatakan mereka hampir membunuh satu sama lain. Entah bisa dibilang untung atau tidak mereka hanya kehilangan salah satu lengan mereka.

Saat sampai di desa pun, Sasuke menerima banyak penolakan atas kepulangannya. Mereka tidak perduli dengan keadaan Sasuke yang masih perlu perawatan medis.

Tsunade, sang hokage mendapat desakkan dari para dewan desa yang membuatnya jengah. Dia juga sebenarnya tidak perduli dengan nasib Uchiha terakhir itu. Ketika dewan desa mengajukan masa hukuman 1 tahun penjara, dia sama sekali tidak ragu untuk menyetujuinya.

.

.

.

Di bangsal rumah sakit terlihat dua figur terbaring di ranjang pesakitan. Dan satu orang yang duduk di antara dua ranjang itu.

Sasuke dan Naruto harus menjalani perawatan intensif pasca perkelahian mereka.

Awalnya mereka ditempatkan di ruang terpisah. Sasuke dirawat oleh orang-orang pilihan hokage tanpa melibatkan Sakura yang notabene dianggap tenaga medis paling mumpuni bahkan melampaui mentornya.

Namun, saat Sakura menyadari perawatan yang diterima Sasuke jauh dari kata proper, dia mulai meminta dilibatkan langsung.

Perawat yang menangani Sasuke bukanlah tenaga medis melainkan tenaga sukarelawan dengan kemampuan medis yang minim.

Sedangkan Naruto dengan bantuan chakra Kyubi pengobatannya relatif lebih cepat daripada Sasuke. Namun, itu membuatnya banyak tertidur.

Sakura yang tengah memantau keadaan anggota timnya menengokkan kepalanya saat mendengar suara pintu terbuka.

“Shisho, ada perlu apa?”

“Aku ada perlu dengan Uchiha, apa dia sudah bangun?”

“Ah, dia belum bangun lagi. Tadi malam lukanya kembali terasa sakit jadi aku biarkan dia tidur lebih lama.”

“Sakura kita sudah mengundur terlalu lama masa hukumannya. Kurasa dia sudah cukup sehat untuk menjalani hukumannya.”

Perkataan Tsunade itu membuatnya tertegun. Dia yakin Tsunade tahu kalau kondisi Sasuke belum sepenuhnya sehat. Dia hanya tidak mau peduli.

“Shisho, kondisinya belum stabil. Dia masih perlu perawatan intensif.”

“Meski begitu para dewan desa sudah mendesak untuk mempercepat proses hukumannya. Aku harap dia sudah bisa menjalaninya mulai besok.”

“Sejak kapan Shisho mau mendengarkan perkataan mereka? Aku tahu Shisho bisa menghalau mereka.”

“Aku seorang hokage Sakura. Ada hal yang tidak bisa aku lakukan. Jangan jadi keras kepala seperti ini. Kau kira dengan pulangnya Uchiha tidak ada masalah yang perlu aku urusi? Yang benar saja, aku sudah cukup sibuk dengan masalah pembangunan desa. Lakukan sesuai perintahku, Uchiha sudah harus menjalani hukumannya mulai besok.”

Setelah berkata begitu Tsunade keluar dari ruangan itu meninggalkan Sakura yang terpaku mendengar titahnya.

Dia tak habis pikir dengan perkataannya itu. Tapi bila ditilik dari masa kepulangan Sasuke hingga kini sikap Tsunade memang terkesan acuh.

Redemption on Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang