Part 1

15 0 0
                                    

Namaku Zalina aku adalah seorang anak piatu yang tinggal bersama papaku yang sangat kaya raya, aku memiliki segalanya dan bisa mendapatkan apapun yang aku mau tetapi tidak dengan kasih sayang. Aku  hanya punya satu orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaannya dan wanita. Papa sudah tiga kali menikah setelah kematian ibuku dan ketiga nya berujung perceraian, aku yang menyaksikan semua itu tentu saja merasa sangat terluka melihat papa yang berkali-kali mencoba untuk menggantikan posisi almarhum mama dengan beberapa wanita yang tidak lain hanya mengincar harta papa. Bahkan aku sudah bosan untuk memberitahu papanya kalau semua wanita yang dekat dengannya hanya memanfaatkannya bukan dengan tulus mencintainya. Aku sudah lelah hidup seperti ini dan ingin mati saja bersama mama.

Saat ini aku baru saja lulus kuliah dan akan meneruskan  bisnis papaku, aku sengaja mengambil jurusan  bisnis agar bisa melanjutkan perusahaan papanya walaupun bukan itu pasionku sebenarnya karena bakatku ada di bidang seni yaitu melukis, aku sangat ingin menjadi seorang pelukis tapi demi papa aku rela meninggalkan impianku, mau bagaimana lagi aku ini adalahanak satu-satunya papa jadi kalau bukan aku yang menjadi pewaris nya siapa lagi. Tapi lagi-lagi di setiap aku  ingin memulai sesuatu yang baru, papaku juga pasti akan memulai hidup baru dengan wanita barunya. Hal ini terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali dan yang lebih hebatnya pernikahan papa juga hanya bertahan paling lama dua tahun, ini adalah pernikahan ke empat papa. Bahkan papa belum mengenalkanku pada calon istri barunya itu dan tiba-tiba mereka akan menikah bulan depan, hatiku sangat hancur mendengarnya.

"Untuk apa papa mengenalkannya kepada mu karena kamu sudah mengenalnya."

"Memangnya siapa dia?."

Seperti biasa aku tidak pernah bersemangat saat bicara dengan papaku karena setiap kali kami bicara maka sudah pasti pembicaraan itu akan berakhir dengan pertengkaran.

"Namanya Rosa, dia teman sekelasmu."

"Apa papa bilang?apa papa sudah gila ingin menikahi wanita yang bahkan lebih pantas menjadi anak papa!!."

"Mungkin kau tidak pernah tau kalau cinta itu tanpa batas usia Zalina, jadi papa mohon kali ini jangan ikut campur!."

"Papa benar-benar sudah gila, mau di taruh di mana wajahku ini pa ketika teman-teman ku tahu kalau papa menikah dengan teman angkatan kami."
Ucapku sambil menangis karena tak sanggup lagi.

"Papa akan mengirimmu ke luar negeri untuk kuliah disana, jadi jangan khawatir tentang itu."

"Aku tidak mau tinggal di luar negeri!aku tidak mau jauh dari nenek dan ibu Anna."

"Zalina stop melawan papa!dan bukankah papa sudah bilang padamu untuk menjauhi ibu Anna mu itu!kenapa kau masih bergaul dengannya?!."

"Karena hanya ibu Anna yang mengerti aku sedangkan papa tidak!papa hanya memperdulikan pekerjaan papa dan semua wanita jalang itu!".

Aku pergi meninggalkan papa yang terlihat sangat marah karena aku sudah membentak nya, ini hanya sebuah kemarahan kecilku padanya dan tidak akan membuat papa mengubah keputusannya, akupun sudah tahu itu jadi yang bisa aku lakukan hanya mengikhlaskan pernikahan papa. Tapi yang jadi masalah disini adalah ucapan papa kalau dia akan mengirim ku untuk kuliah di luar negeri, ini hal lebih aku takutkan. Aku tidak bisa pergi jauh dari nenek ataupun ibu Anna, mereka adalah sayapku. Nenek yang sudah membesarkan ku sedangkan ibu Anna dia sudah mendidik ku menjadi wanita yang kuat dan tegas.

Nenek adalah ibunya papa sedangkan ibu Anna adalah tante ku alias adik dari mama ku yang sudah meninggal. Dari dulu aku ingin sekali papa menikah saja dengan ibu Anna tapi papa tidak mau bahkan dia sangat membenci ibu Anna karena dia berpikir kalau ibu Anna telah mempengaruhi ku untuk kurang ajar padanya, padahal sebaliknya ibu Anna selalu mengajarkan ku budi pekerti yang baik.

ZAYYAN ZALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang