Kedatangan Tamu Terhormat

2 1 0
                                    

"Sepertinya selir keenam sangat baik." Kata Alin memuji selir keenam berdasarkan cerita Lily.

"Ara.. sepertinya ada yang memuji ku. Fufufu." Kata seorang wanita yang bergaun sederhana namun mewah dengan suara yang lembut dan anggun disertai tawa kecil yang halus.

Alin dan Lily langsung menoleh kearah suara itu dan langsung terkejut saat melihat siapa yang berbicara.

"Ah mohon maafkan hamba dan rekan hamba yang berbicara tidak sopan mengenai anda," Lily membungkukkan badan dan Alin yang melihat itu mengikuti gerakan Lily.

"Siapa dia?" Bisik Alin pada Lily.

"Beliau adalah.."

.
.
.

Kedatangan selir keenam membuat Lily dan Alin terkaget-kaget. Pasalnya istana timur jarang didatangi oleh anggota kerajaan. Mungkin hanya sekali atau dua kali dalam setahun. Alin berbisik pada Lily menanyakan siapa wanita anggun itu.

"Siapa dia?"

"Beliau adalah selir keenam." Jawab Lily dengan berbisik juga.

"Ehem." Deheman selir keenam membuat Lily dan Alin menundukkan kepalanya dalam-dalam karena telah berani-berani berbisik didepan selir keenam.

"Mohon maaf atas kelancangan hamba ini. Hamba ingin bertanya, ada urusan apa hingga yang mulia selir keenam datang ke istana ini?" Tanya Alin to the poin.

Lily langsung menggeplak kepala belakang Alin karena berani-beraninya dia bertanya. Karena harus mengikuti etiket terlebih dahulu seperti mengucap salam.

"Kenapa kepala ku di pukul?" Tanya Alin tidak terima.

"Karena kamu langsung bertanya terlebih dahulu sebelum memberikan salam." Jawab Lily sambil melirik selir keenam.

"Salam yang bagaimana? Jabat tangan? Say hello? Salam sapaan?"

Kali ini punggungnya menjadi sasaran pukulan Lily.

"Salam sejahtera, semoga dewa matahari memberikan berkah panjang umur kepada selir keenam." Salam Lily pada selir keenam sambil membungkukkan badannya.

"Salam," gumam Alin.

Selir keenam yang melihat interaksi dua pelayan itu merasa terhibur tanpa sedikitpun merasa terganggu.

"Ah iya. Baiklah silahkan tegakkan badan kalian. Apakah disini memiliki banyak pelayan?" Tanya selir keenam

"Menjawab selir keenam, di istana ini memiliki banyak pelayan. Apakah anda ingin mengambil beberapa pelayan?" Tanya Lily sopan.

"Iya aku ingin mengambil beberapa pelayan. Sebelum itu, dimana kepala pelayan? Bisakah kamu mengantar ku pada kepala pelayan?" Tanya selir keenam pada Lily.

"Dengan senang hati saya akan mengantarkan anda ke ruang kepala pelayan." Lily menunjukkan jalan kearah kantor kepala pelayan.

Sebelum itu, Lily menghentikan pelayan wanita lain untuk memberitahukan pesan pada kepala pelayan bahwa selir keenam mampir ke istana timur untuk mengambil beberapa pelayan. Segera pelayan wanita itu berlari menyampaikan pesan.

Selama perjalan, Alin terus melihat selir keenam yang berjalan dengan anggunnya. Langkahnya yang mantap, postur tubuhnya yang indah, di tambah aura khas bangsawan membuat Alin kagum pada selir keenam.

Saat di persimpangan lorong, seperti ada yang menabrak Alin. Ia melihat ke bawah dan mendapati sosok anak kecil yang terjatuh akibat menabrak Alin.

"Aduh, ssh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me And The Princes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang