saturday midnight

11 2 0
                                    

For Liolys_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For Liolys
_______________

𝗦𝗮𝘁𝘂𝗿𝗱𝗮𝘆 𝗺𝗶𝗱𝗻𝗶𝗴𝗵𝘁; 𝗳𝗼𝗿 𝗹𝗶𝗼𝗹𝘆𝘀

Suatu hari di bulan Juni, kamar yang dipenuhi dengan warna pink itu terlihat sangat berantakan, selimut dan bantal berserakan dimana-mana.

"SERIUS, NIH? Bentar lagi libur kenaikan kelas dong!" Teriakan seorang gadis memenuhi ruangan kamarnya.

Baru saja gadis itu ingin bahagia, tetapi mendadak mood nya rusak seketika. "Males banget harus ujian akhir semester dulu," Ucap Gadis itu.

Di tengah perdebatan gadis itu dengan mood nya, satu wanita paruh baya berteriak memanggil namanya. "MICHELLE!"

Suara teriakan itu tentunya membuat Michelle terkejut. "Ada apa, sih?" Ujar kecilnya, ia terbangun dari duduknya lalu pergi menghampiri ibunya.

Langkah demi langkah Michelle menuruni anak tangga yang sangat banyak itu. "Kamu dipanggil lama banget, ngapain aja?" Ibu dari Michelle mengomel.

"Mih, Michelle mau seneng tapi susah banget, bisa gak sih langsung libur aja? gak perlu ikut ujian akhir semester segala." Michelle mengeluh dengan memasang wajah cemberutnya.

"Jangan tanya mami, tanya sendiri lah ke guru kamu." Balas Leticya — Ibu dari Michelle.

"Yah, yaudah deh. Terus mami ngapain panggil Michelle sampai teriak-teriak gitu?" Tanya penasaran Michelle.

"Jangan lupa beres-beres rumah, ya. Mami mau pergi keluar." Suruh Leticya kepada anaknya.

Michelle mengacungkan jempol, lalu berucap. "Oke!"

Michelle segera merapihkan seluruh ruangan yang ada dirumahnya itu, ia tidak pernah mengeluh capek jika sedang membereskan rumah, karena itu adalah kewajibannya sebagai gadis yang akan beranjak dewasa, walau masih beberapa tahun lagi.

Tidak hanya membereskan rumah saja, Michelle juga seringkali yang menghidangkan masakan setiap hari dirumahnya ini. Kedua orang tuanya sibuk bekerja sehingga Michelle hidup dengan mandiri sedari kecil.

Tak terasa Michelle telah menghabiskan waktu dua jam lebih untuk merapihkan semuanya.

"Duh, ga capek sih, tapi pegel, bisa-bisa aku jadi remaja jompo!?" Ujarnya. "Gerah, pengen mandi." Tanpa banyak basa-basi, Michelle segera menyiapkan kaos oversize dan celana pendek untuk dipakainya hari ini.

Ia melangkah untuk menuju kamar mandi, tidak sabar akan dihujani dengan shower yang ada di kamar mandinya itu.

✧✧✧

Tubuh Michelle sekarang merasakan sangat segar dari yang sebelumnya, setelah dia menjemur handuknya, dengan cepat ia menyalakan alat pendingin ruangan.

BRUK!

Michelle membanting dirinya diatas kasur yang sangat besar itu, ia meraih ponselnya lalu membuka satu aplikasi yang sering di gunakan oleh banyak orang.

Selama bermenit-menit, jari milik Michelle terus menerus scroll aplikasi itu. Hingga pada akhirnya menunjukkan satu postingan yang membuat Michelle tertarik.

"Grup virtual?" Ucapnya pelan.

Postingan itu mengajak orang-orang asing untuk memasuki sebuah grup virtual, Michelle dengan sangat cepat dia segera memencet link yang telah di sediakan oleh pemilik grup.

"Pasti aku bakal punya banyak teman disini, hehe." Michelle tertawa pelan dengan ucapannya sendiri.

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: hai semuanya, salam kenal aku Michelle!

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟭: Oh, hi Michelle, gue len.

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟮: HAI HAI! GUE IRENE, SALAM KENAL YA!

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟴: nama gua Gabriel lionel, bebas lo mau manggil apa aja.

Lebih dari satu orang menanggapi pesan Michelle, tentunya itu membuat Michelle sangat bahagia.

Michelle yang memiliki sifat kepo, ia melihat total peserta yang ada di grup itu. Terkejutnya dia yang melihat lebih dari seratus orang yang masuk ke grup ini.

Mata Michelle mendadak tertuju ke satu nomor yang bernamakan 'Nel'. Tangannya dengan sigap mengklik nomor itu.

"Chat ah," Ujarnya.

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: hai, aku Michelle, salam kenal ya!

Michelle mengirim pesan itu pada jam satu lewat tiga puluh lima menit.

"Kok dia off sih, padahal tadi online." Michelle mengeluh sendiri.

Sekarang Michelle merasakan bosan. Ia segera bangun dari tidurnya untuk menyalakan audio musik.

Selama dua jam Michelle menghabiskan waktu dengan musik favoritnya itu. Hingga ponselnya berbunyi, menandakan notif pesan masuk.

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟴: y, gua gabriel lionel, salam kenal juga.

Ternyata seorang cowok tadi yang di chat oleh Michelle, kini membalas pesannya.

Tanpa di sadari Michelle senyum-senyum sendiri membaca pesan dari cowok itu.

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: hehe, oke! ngomong-ngomong kamu umur berapa?

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟴: gua 16 tahun.

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: eh ga beda jauh dong, aku 14 tahun!

+𝟲𝟮 𝟵𝟱𝟴: paan dah bocil.

"Ngeselin banget sih!" Michelle memukul ponselnya itu, namun ia harus terlihat tetap tenang dalam membalas pesan dari cowok asing itu.

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: oh ya, aku save nomor kamu dulu ya, jangan lupa di save back!

𝗚𝗮𝗯𝗿𝗶𝗲𝗹 𝗹𝗶𝗼𝗻𝗲𝗹: done y

𝗠𝗶𝗰𝗵𝗲𝗹𝗹𝗲: okei makasih lio, kita lanjut chatan nanti lagi yaa, aku mau tidur siang, byee!

𝗚𝗮𝗯𝗿𝗶𝗲𝗹 𝗹𝗶𝗼𝗻𝗲𝗹: y

Michelle mengirim emoticon jempol ke gabriel, lalu ia mematikan ponselnya dan tertidur nyenyak di siang hari itu.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Hai guys! selamat datang di dunia LIOLYS, isi ceritanya bucin pooll, jangan lupa vote nya yaa guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SATURDAY MIDNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang