"Penjualan senjata ilegal, pulau Hateruma ditutup untuk umum. Tetapi beberapa tersangka melarikan diri, sampai sekarang masih belum diketahui keberadaannya."
Sebuah artikel yang tanpa sengaja Amatsuki baca terpampang jelas di benda segi empat miliknya. Dia sebelumnya tidak bermaksud untuk mencari hal beginian tetapi takdir berkata lain. Artikel itu menarik perhatiannya yang menyebabkan dia langsung keluar dari tempat nyamannya. Mengambil laptop kesayangan sekaligus tempat dia selalu mendapatkan informasi yang valid.
Dengan teliti dia mencari informasi sekiranya membantu dirinya menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya.
Walau sepertinya di pulau ini tidak dapat terhubung dengan dunia luar, tapi entah bagaimana internet masih bisa digunakan disini. Maka dari itu jugalah dirinya kini bisa mencari sesuatu tentang pulau Hateruma ini.
"Tidak ada informasi yang jelas tetapi menarik untuk diselidiki. Aghー eh!?"
Hampir kesal karena tidak mendapatkan informasi yang berguna, pupil matanya langsung menangkap sesuatu di layarnya.
"Sebentar kenapa dia tahu email milikku?"
Inti dari isi email itu tertulis sebuah undangan di sebuah gedung dengan agenda yang "cukup" meyakinkan. Email itu dikirim beberapa hari lalu sebelum dirinya sampai di pulau ini.
"Kalau dia sampai membodohiku, jangan harap ini pulau selamat." Geramnya.
Menelpon Rib, dengan tegas dia mengatakan kembali dengan segera.
"Apa yang 'dia' tawarkan kali ini?"
Rib yang sedang asik menangkap berbagai pemandangan yang menurutnya 'menarik' dengan kameranya dikejutkan oleh ketua yang menelponnya secara tiba-tiba.
"H-halo.."
"Tawaran...? Sebentar!" Rib segera menepi ketempat yang lebih sepi.
"Aku kurang tahu kali ini, ada orang yang bilang 'mengundang' kita ketempat ini. Dia tidak bilang untuk tujuan apa tapi dia langsung mengirimkan check dengan jumlah besar untuk tiket kita pergi ke pulau, dia bilang bakal di kasih tau kalau sudah sampai."
"Tadinya aku mau mencari petunjuk dengan keliling pulau, tapi cuman dapet dikit." Lanjut Rib sambil melihat-lihat hasil tangkapan dia di layar kamera.
"Ketua punya informasi lain?"
"Hanya ada yang menghubungi ku dengan gmail, entah dari siapa."
Amatsuki menghela nafas.
"Rib kembali dulu sebentar ke hotel. kita ikutin petunjuk dari gmail yang dikirimkan ketempatku." Perintahnya di telpon
✬✬✬
"Penyusup?''
"Lihat! Katanya siapapun yang berhasil menangkap dan membunuh para penyusup itu akan diberikan imbalan yang sesuai.''
"Orang bodoh macam apa yang berani menerobos ke dalam sarangnya harimau! Haha..''
Semua tamu undangan yang ada disana, bersiap-siap mengeluarkan senjata milik mereka setelah mendapatkan sebuah pesan baru dari orang yang mengundang mereka.
Sebagian besar dari para tamu ada yang memilih untuk tetap diam menjadi pihak penonton, bahkan ada dari mereka yang memilih untuk pulang. Sudah bisa dipastikan siapa orang-orang tersebut. Mereka adalah organisasi kejahatan yang ada ditingkat top atas karena biasanya orang-orang itu tidak suka mengotori tangan mereka dengan sesuatu yang menurut mereka tidak penting dan tidak ada untungnya bagi mereka.
Mereka lebih suka menjadi penonton dan jika menurut mereka keadaan ini akan membawa masalah bagi organisasi mereka, tanpa pikir panjang mereka akan mengambil keputusan untuk pergi dari sana dan memilih untuk pulang. Ini bukan berarti mereka pengecut atau takut dengan para penyusup itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Mystery-Hoshi No Gotoku
FanfictionSemua ini bermula dari kematian orang tuanya. Dia menjadi sangat terpukul karena hal itu, makanya dia memutuskan untuk mencari tahu alasan dibalik kematian kedua orang tuanya. Dan ketika dia mengetahui sedikit kebenarannya. Dirinya mulai membenci pa...