12

554 86 14
                                    

Ini cerita hanya hiburan aja ya, jadi jangan sampe di bawa ke real life. Kalau suka silahkan baca, kalau enggak bisa di skip ya.

Selamat Membaca
.
.
.
.

Setelah sesi pemotretan selesai, semua member langsung pulang ke dorm dan mengajak seokjin bicara tentang masalah ancaman yang dia terima. Satu persatu member melihat seokjin dengan serius.

"Hyung, apa benar kau mendapat ancaman?" tanya yoongi

Seokjin melihat member bergantian dan mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa tidak mengatakan nya pada kami?" tanya hoseok.

"Apa kalian akan percaya? Kalian juga menyuruh ku mengabaikan komentar kan? Jadi aku fikir masalah seperti itu tidak perlu di beritahu" - seokjin.

"Komentar seperti itu memang tidak penting, tapi untuk ancaman seharus nya kau beritahu pada kami hyung, ancaman itu berbahaya "Sahut jungkook membuat seokjin tertawa mendengarnya.

"Jadi menurut mu komentar seperti itu tidak penting?" seokjin melihat jungkook dan member bergantian.

"Kalian fikir banyak idol sampai mengakhiri hidup nya itu karena apa?" tanya seokjin dan member hanya diam.

"Karena komentar jahat seperti itu mereka mengakhiri hidup, mereka tidak tahan, sakit hati dan muak dengan semua kata kata jahat seperti itu" lanjut seokjin sedikit emosi.

"Untuk itu kau tidak usah memperdulikan komentar seperti itu hyung! Fokus saja dengan pekerjaan dan abaikan hal hal seperti itu!

"Hal semacam itu tidak akan pernah ada habisnya, jadi tidak usah di fikirkan!" sahut namjoon dan member mengangguk setuju.

Seokjin menarik nafas panjang, dia berusaha untuk tidak emosi dan bicara dengan kepala dingin.

"Katakan ancaman seperti apa yang kau terima, hyung?" tanya jimin

Seokjin membuka ponsel nya dan menunjukan isi ancaman pada member. Dengan serius member mendekat pada ponsel seokjin untuk melihat nya.

"Apa maksud nya kau sombong hyug?" tanya taehyung dan seokjin hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Dia mengirim angka delapan, benda tajam dan minuman, apa maksud nya itu?"

Jimin kembali ke posisi duduk nya untuk berfikir, begitu juga dengan member lain.

"Mungkin itu hanya ancaman tidak jelas" tebak namjoon.

"Bisa jadi, tapi dia mengirim ancaman nya beberapa kali, bisa saja itu sungguhan" sambung jungkook.

"Apa maksud nya angka delapan itu waktu? Karena kalau tanggal sudah terlewat jauh, tahun juga tidak mungkin" tebak jimin

"Benda tajam dan minuman, apa yang akan dia lakukan dengan itu?" tanya taehyung.

"Entahlah" sahut hoseok.

Seokjin melihat member yang terlihat sedang berfikir.

"Bisakah kita hentikan pershiperan?" tanya seokjin.

"Maksud mu?"- namjoon

"Aku rasa semua berawal dari shiper, jujur aku tidak mau melakukan hal seperti itu, aku risih dengan komentar mereka yang tidak punya otak.

"Mereka berfikir kita ini tidak normal, aku tidak suka dan aku muak dengan fikiran bodoh mereka"

Jawaban seokjin membuat member kesal karena lagi lagi seokjin membahas tentang komentar.

"Hyung, kita melakukan itu bukan karena settingan, kita memang menunjukan kedekatan kita sehari hari, untuk shiper itu netizen sendiri yang menilai" sahut yoongi

"Shiper itu penggemar sendiri yang menciptakan, mereka berteori  berdasarkan kedekatan dan perilaku kita yang mereka lihat di depan kamera.

"Kita bersikap biasa saja tetap akan muncul teori teori yang di luar nalar kita, itulah resiko menjadi idol hyung dan seharusnya kau mengerti itu!" sambung Namjoon.

"Aku sudah berusaha mengerti, tapi aku memang tidak suka" sahut seokjin dengan nada sedikit tinggi.

"Kenapa nada bicara mu seperti itu hyung? Kau marah? Kau tidak suka? Kau ~ " taehyung.

"Ya, aku marah dan aku tidak suka" tegas seokjin

"Kalau kau tidak suka kau mau bagaimana hyung? Kau mau terus menjaga jarak dengan jungkook atau kau mau menjaga jarak dengan kita semua?" sahut hoseok yang terpancing emosi dengan ucapan seokjin.

"Aku Hanya Mau Kita Berhenti Dengan Shiper Shiper Yang Tidak Penting Ini Karena Aku Yang Kena Hate Dan Aku Juga Yang Kena Ancaman"

Seokjin melihat hoseok dengan tajam, sorot mata mengintimidasi dan ekspresi dingin terlihat jelas di wajah seokjin membuat hoseok langsung diam.

"Nyatanya ancaman itu tidak terbukti kan?" celetuk namjoon.

"Maksud mu?"- seokjin melihat namjoon dengan serius.

"Saat pemotretan tidak ada masalah. Angka itu bisa saja menunjukan waktu, tapi di pukul delapan tidak terjadi sesuatu, tidak ada yang menyakiti mu ataupun meracuni mu karena semua aman terkendali.

"Semua hanya ancaman bodoh dan kau terlalu mempercayainya hyung" sahut namjoon dan melihat seokjin dengan rasa kesal pada nya.

"Semua terserah pada mu hyung, kalau kau mau menjaga jarak dengan kita semua silahkan! Kau hyung tertua kan? Jadi kau bisa bertindak sesuka hati mu" lanjut namjoon dan pergi setelahnya.

Setelah Namjoon pergi, semua member satu persatu pergi meninggalkan seokjin tanpa mengatakan apapun lagi.

"Apa aku salah?" gumam seokjin dan menunduk sedih, dia mengepalkan tangan nya dengan mata memejam untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan air mata.

Drt..drt

Seokjin melihat ponsel nya dan mengernyit saat mendapat notif dari akun peneror. Dengan malas seokjin membuka pesan nya.

🤣

😋

🗡

🍺

0.8

"Brengsek, apa maksud nya semua ini?"

Ucap seokjin dan membalas nya dengan emosi.

Lakukan semau mu, dasar sampah!

Seokjin kembali melihat ponsel nya untuk melihat pesan balasan.

🔪

D

E

A

D

🖕

Jantung seokjin berdetak cepat, dia ingin sekali menunjukan ancaman ini pada member, tapi tiba tiba semua pesan bahkan akun nya pun menghilang.

"Brengsek" umpat seokjin dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan.

"Brengsek" umpat seokjin dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Distance✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang