mulai tertarik

892 56 1
                                    

Silas memandang yozaka dengan ngos-ngosan hatinya mendadak bergetar. Silas langsung membawa yozaka ke dalam pelukannya, memeluk tubuh kecil adiknya.

Demi tuhan.

Penampakan yozaka palsu tadi mengerok kewarasan Silas. Andai tadi Zaliya tidak memanggilnya mungkin dia akan percaya dengan sosok Yozaka tadi.

Apa tadi? Hantukah? Roh? Atau jelmaan setan? Makhluk lain?

Dulu dia tidak mempercayai hal-hal mistis seperti itu sampai dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Silas melepaskan pelukannya memegang bahu yozaka menatap sang adik.

Rambut yozaka lepek akibat berdesakan tadi, wajahnya tampak kotor dan berdebu di beberapa bagian efek debu dari bangunan yang runtuh. Bandana kesayangannya sudah tidak tersemat lagi di kepalanya. Dahinya berkeringat membuat silas mengangkat tangannya mengusap buliran-buliran keringan Yozaka.

Silas kembali membawa yozaka ke dalam pelukannya sembari mengusap rambut lepek Yozaka dan mengecupnya. Terus-terus silas berbisik ke yozaka mengucapkan maaf' hingga membuat yozaka melilitkan kedua tangannya ke pinggang ke Silas, menenggelamkan kepalanya ke dada sang kakak mencari kenyamanan.

Amora bahkan sudah membalikan badannya. Bahunya bergetar. Tidak bisa dia jelaskan bagaimana dia sangat menyayangi anak perempuan dari ayumi dan claude itu. Sejak mengenal Yozaka muncul perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Perasaan sakit apabila melihat sahabatnya itu terluka. Timbul rasa ingin melindungi dia dari berbagai mara bahaya. Amora ingin, ingin menjadi salah satu temeng yozaka. Entah kenapa dia sangat menyayangi yozaka, mungkin sudah di guna-guna. Amora tidak peduli yang terpenting dia bisa bersama dan tertawa dengan Yozaka.

"lo gapapa?" Suara itu mengalihkan perhatian mereka serempak seperti anak paskibra.

"Makasih buat tadi kalo gak ada lo gak tau lagi gue" lanjutnya lalu memberikan sebotol minuman pada Silas. Silas mengangguk dan menerima minuman gracie.

"Thanks buat minumannya" ucap Silas kemudian berlalu dari hadapan gracie dan membawa yozaka melangkah pergi meninggalkan gracie yang masih berdiri di tempat awal. Gracie menatap punggung Silas dan Yozaka yang tengah tersenyum kepadanya.

Tawaran gadis itu masih berlaku?

Drrtt

Bunyi handphone Gracie membuatnya tersadar.

Axel 🖕
mau mati lo! Jwb tlpn gua sat!

Gracie kembali mengantongi Handphonenya malas meladeni Axel yang kambuh.

***
Zaliya mengeratkan jaketnya. Udara malam ini begitu dingin tidak seperti malam-malam biasanya. Seperti biasa malam ini zaliya baru saja pulang latihan taekwondo. Jarak dengan rumahnya tidak terlalu jauh jadi Zaliya selalu pulang sendirian tanpa meminta ayahnya atau ibunya menjemput. Dia lebih suka berjalan kaki apalagi malam hari karena sejuk.

Kaki zaliya membawanya belok ke supermarket terdekat. Niatnya dia ingin membeli mie lengkap dengan lelehan mozarella. Apalagi dingin-dingin begini.

Saat sampai dia langsung mengambil satu cup mie dengan keju mozarella membuka bungkusannya lalu memasukkan segala jenis bumbu ke dalam cup mie lalu meletakan mozarella saat mienya sudah matang. Ia masukan mie nya ke dalam microwave memanaskan mozarellanya hingga meleleh.

Saat hendak menyantap dengan susu uht nya satu tangan menahan lengannya sontak membuat Zaliya mendonkak menatap sang empu.

"loh?"

"gue perhatiin lo suka bangat ya makan mie?"

"em soalnya enak, mau coba?"

"Boleh" Zaliya langsung memberikan cup mienya pada lucas. Dengan pelan lucas memakan mie buatan zaliya itu. Cocok. Itu yang terlintas di kepala Lucas. Suasana malam yang dingin di temani dengan mie buatan Zaliya sepertinya akan menjadi favorit Lucas yang baru.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang