Mimpi

1K 98 3
                                    


Taehyung sampai di apartemennya dan langsung berjalan menuju dapur dimana bibi sedang memasak makan siang hari ini

"Bi"
Panggilnya, merasa ada yang memanggil bibi langsung memutar tubuhnya menghadap taehyung

"Lho tuan kok udah pulang? Nanti kalo dimarahin mama sama papanya tuan gimana"
Bibi menatap taehyung khawatir

Sedangkan taehyung mendengus malas
"Mereka tidak akan peduli"
Jawabnya acuh

"Oh iya dimana si gembul?"
Bibi tersenyum

"Tuan kecil baru saja tertidur pulas di kamar tuan"
Taehyung mengangguk mengerti

"Oh iya Bi, abis ini kalo mau pulang, pulang aja aku punya niatan buat bawa si gendut jalan-jalan jadi kalo bibi udah selesai masak langsung pulang gak papa"
Sang bibi tersenyum lebar

"Tuan ini beneran?"
Tanyanya tidak percaya

"Bener kok bi"
Sang bibi langsung menangis di pelukan taehyung

"Tuan makasih huuu~
Saya memang niatnya ingin ambil cuti karna anak saya yang lelaki akan pulang "
Taehyung mengangguk gak masalah kok

Setelah selesai berbicara dengan bibi taehyung langsung berjalan menuju kekamar dan membaringkan tubuhnya di samping si gendut memeluk dirinya erat seolah-olah jika dilepaskan sedikit saja Jungkook akan dibawa

Tanpa sadar dirinya terlelap memeluk jungkook

~~~~~

Taehyung terbangun begitu mendengar bell apartemen miliknya berbunyi sejak tadi maka dirinya dengan malas menuju keluar untuk membukanya

"Selamat pagi tuan muda"
Sapa pengawal itu sopan

"Pagi? Bersama lama aku tidur?"
Gumamnya pada dirinya sendiri

"Saya disini sebagai utusan dari kedua orang tua anda untuk mengantarkan adik anda tuan muda"
Taehyung mengerutkan keningnya
Apa Jungkook tak cukup bagi mereka hingga mereka ingin menitipkan adik lagi kepadanya

Tak lama kemudian ada seorang wanita yang mendorong sebuah kereta dorong bayi yang didalamnya ada bayi yang tertidur lelap
Taehyung tidak bisa melihat rupa adik barunya itu karna tertutup tudung kereta bayinya

"Nama adik anda adalah Kim Jungkook tuan muda"

Deg

Taehyung melangkah menuju ke kereta dorong itu dimana orang didepannya mengatakan ada Jungkook disana tapi baru selangkah dirinya melangkahkan kakinya semuanya menghilang

"Haaaahhhh"

Taehyung terbangun dari tidurnya menatap kearah jam yang menggantung didinding yang menunjukkan pukul dua dini hari
Mengerutkan keningnya ketika sayup-sayup terdengar suara Tangisan bayi dari ruang tengah apartemen miliknya

Kakinya melangkah menuju sumber suara itu tapi lagi-lagi dirinya membeku
Dia melihatnya dirinya disana yang menimang bayi yang terus menangis keras tidak hanya itu dia juga melihat dirinya sendiri tengah menangis frustasi karna bayi yang ada di gendongannya tidak hentinya menangis

"Jungoo ayo tidur sayang kakak belum belajar besok ada ujian jangan nangis sayang"
Menimbang-nimbang adiknya lembut
Tanpa sadar taehyung menangis dirinya ingat saat itu Jungkook baru satu Minggu tinggal bersamanya dan dirinya pada saat itu yang masih bodoh tidak tahu apapun mengenai mengurus bayi atau apapun dirinya saat itu masihlah belia dia yang baru menginjak kelas 9 SMP yang merupakan bocah ingusan yang selalu menangis setiap malam merindukan kasih sayang kedua orangtuanya
Kakinya melangkah mendekati tubuh masa lalunya tapi semua berubah gelap

Taehyung lagi lagi tersentak dalam tidurnya melihat ke seluruh ruangan kamarnya lalu berlari mencari sosok sang adik yang tidak ada disampingnya

"Jungg!"
Panggilnya

"Akakkkk"
Riangnya berlari menuju sang kakak dengan pantat geal-geol kearahnya
Sedangkan taehyung dirinya tidak bergerak selangkah pun dirinya takut jika ini masih mimpi bagaimana jika dibandingkan dirinya melangkah dan Jungkook menghilang?

"Akakk Napa cakit? Akak cakit iya"
Memiringkan kepalanya

"Akakk tidulna lama taudaa uti lapell baneett tampe mmumu nindol"
Taehyung terkekeh

"Kenapa gak bangunin kakak Ndut?"
Jungkook merengut

"Ihh akakk tadi Nido tauukk bilanna dini"
Menidurkan dirinya dilantai meniru pose saat kakaknya tertidur

"Da Danan ambin cungtuk papa bial tama-tama teyung daa dabileh ambin cungtukk"
Menolehkan kepalanya kanan-kiri dengan bibir mengerucut mengikuti sang kakak

"Kakak kayak gitu?"
Tanya Taehyung main-main

"Huum daah akakk estim tokk uti papel banett"
Menarik lengan sang kakak

"Ini sudah malam Koo ayo ambil jaket terus kita jalan-jalan gimana hum?"
Mata Jungkook berbinar kelap-kelip

"Pantai montoll akak? Telus pakai Pelemna uti duga akakk uti Puna Pelem lhoww"
Pamernya

Taehyung menggendong sigendut melangkah menuju kamarnya mengambil jaket tebal dan celana cukup tebal dan hangat
"Kan emang kakak yang beliin helm Ndut gimana sih malah pamer ke kakak"
Sedangkan Jungkook hanya tertawa yang terpenting dirinya akan tampil keren dan membuat nuna-nuna yang ada dijalan menganggapnya keren lebih dari sang kakak

Sayang AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang