Mr.Nice Suit

91 2 0
                                    

Kaki Grace yang jenjang mengikuti iringan musik yang dimainkan di restaurant Perancis ini.

Grace tidak mengira bahwa si Geeky itu memiliki selera yang berkelas.

Ukiran didalam restaurant ini membuat Grace terkagum.

Patung-patung perempuan tanpa busana yang berwarna putih itu menghiasi ruangan yang sangat intim ini.

Suasana nya remang-remang, hanya akan ada Grace dan Ethan saja didalam ruangan ini. Hanya mereka berdua.

"Permisi nona, biarkan aku

memberikkan mu Wine terbaik di dunia
Chateau Mouton-Rothschild Jeroboam tahun 1945, kau tahu? Wine ini sangat langka, jadi kau termasuk orang yang beruntung dapat mencicipi wine ini" Pelayan paruh baya berkemeja putih itu sangat ramah, bahkan ia memberi tahu Grace tentang sejarah Wine itu sambil menuangkan wine tersebut kedalam gelas.

"Benarkah? Sejujurnya, aku tidak pernah minum minuman semacam ini, jadi, jika kau bertanya rasanya pasti akan ku jawab enak" Dengan polosnya Grace memberitahu kepolosan nya kepada pelayan restaurant itu, Pelayan itu menanggapi nya dengan terkekeh.

"Baiklah,nyonya Afton, sebentar lagi sir Ethan akan menemui mu" Pelayan itu meninggalkan Grace sendirian.

"Sir?" gumam Grace pelan.

"Tentu, Sir Ethan" Suara laki-laki yang berat terdengar dari arah belakang Grace.

Grace membalikkan badan nya.

Dan betapa terkejut nya Grace,seorang lelaki tampan memakai Tuxedo hitam-sangat berkelas- dengan tatapan nya yang tajam menatap Grace dengan seksama.

   "Apakah kau pelayan yang akan menyuguhkan aku wine lagi? Oh aku sudah terla---" "Apakah aku terlihat seperti pelayan bagimu?" Lelaki itu terkekeh pelan dan berjalan melewati Grace. Wangi parfume maskulin yang sangat wangi itu menusuk hidung Grace. Percampuran antara wangi maskulin dan seperti wangi anggur.

   "Kau tidak pernah berubah,Grace, masih seperti Grace-ku yang dulu" Lelaki tampan itu sekarang duduk berhadapan dengan Grace. Ia menuangkan wine ke dalam gelas Grace dan gelas nya.

"Sebenarnya kau siapa? apakah aku pernah mengenal mu? Jika ya, maaf aku adalah orang yang pelupa" Grace menggaruk rambut nya yang tidak gatal.

"G, aku Ethan, bocah lelaki yang selalu ingin berteman dengan mu sejak SMU" Bibir Grace bergerinyit menahan tawa. "Kau pasti bergurau, ini pasti acara TV murahan yang sedang mengerjaiku bukan? Baiklah dimana kamera nya" Grace tertawa dan melambai-lambaikan tangan nya ke setiap sudut atas tembok.

Ethan menatap Grace dengan mata abu-abu gelap nya."Grace,kau masih ingat coklat hangat yang kau tumpahkan ke baju ku?" Grace langsung terdiam.

"Jadi, kau benar-benar Ethan si bocah geeky itu?" Alis Grace terangkat satu. Ethan menganggukkan kepala nya sekali tanda ia benar-benar adalah seorang Ethan si geeky.

Bibir Grace terbuka.

"Ta..ta..tapi, bagaimana bisa? Dulu kau berkacamata,perut mu sangat besar,apa kau melakukan operasi plastik terhadap wajah mu?" Grace menahan tawa.

Ethan terkekeh, ia berpikir wanita didepan nya ini sangat polos, bisa saja Ethan menyuruhnya pergi dari Restaurant ini karna perkataan Grace yang terlalu frontal, tapi Ethan, ia sangat mengagumi wanita ini.

"Tapi,sungguh, aku bahkan tidak mengenalimu sama sekali,Ethan, kau, sangat-sangat berubah" Grace berbicara terkekeh.

"Tapi,aku masih bisa mengenali mata indah mu" Grace memerah. Ethan memuji nya.Grace mengerjipkan mata nya beberapa kali dan menggigit bibir bawah nya, Grace selalu melakukan itu saat ia gugup.

"Omong-omong, apa kau menyukai malam ini?" Ucap Ethan membuka topik yang baru.

"Well,Ethan,sejujurnya aku tidak terlalu menyukai malam ini karna ini terlalu mewah dan berlebihan,jika kau ingin bertemu dengan teman SMU mu kau tidak harus menyewa restaurant bintang lima dan menyuguhkan wine yang langka" Grace tipe wanita yang tidak menyukai kemewahan.

"Ini restaurant ku,Grace. Aku bisa saja menutup tempat ini kapan pun ku mau" Ucap Ethan menyombongkan dirinya.

Grace ternganga saat Ethan mengatakan bahwa restaurant perancis bintang lima yang terkenal ini adalah milik nya. Namun,Grace tetap berusaha terlihat santai.

"Tapi jika kau tidak ingin berada disini kita bisa makan diluar,kau mau?" Ucap Ethan yang membuat Grace menganggukkan kepala nya.

Ethan dan Grace berakhir makan Taco di pinggir jalan dan es krim vanilla. Mereka berdua tertawa mengingat masa-masa SMU.

"Ya,aku ingat Mr.Richard, apakah ia masih membenci ku?" Ucap Ethan terkekeh.

"Entahlah, ku dengar ia pensiun" Grace terlalu fokus dengan es krim vanilla nya. Ethan memperhatikan wajah Grace. Ponsel Ethan berdering.

"Ya? aku tidak bisa sekarang, kau bisa melakukannya sendiri kan? Amber? Amber?!" Ethan terlihat serius saat ia berbicara dengan seseorang di ponsel nya.

"Ethan, sebaiknya kau menemui seseorang yang bernama Amber itu, aku bisa pulang menggunakan Taxi" Grace sebenarnya kecewa, saat ia mendengar nama Amber.

Siapa Amber dalam hati Grace.

Entah kenapa, dua jam bersama Ethan mampu membuat Grace tertarik dengan nya.

"Aku akan mengantarmu pulang" Wajah Ethan terlihat datar.

Terlihat jelas bibir nya membentuk garis datar.

"Tidak usah, aku bisa menunggu Taxi" Grace berusaha tenang.

"Kau dengar aku? Aku akan mengantarkan mu pulang!" Ethan membentak Grace.

"Ma..maafkan aku,G. Aku tidak bermaksud membentakmu" Ethan berusaha memegang tangan Grace,namun Grace langsung melepaskannya.

"Kita baru bertemu dua jam yang lalu dan kau tidak berhak membentakku seperti itu" Grace langsung berlari menghilang dari hadapan Ethan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang