Prolog.

32 3 0
                                    

Seorang Laki laki dengan almamater hitam dan kacamata Bening yang bertengger di hidung mancungnya sedang sibuk mengabsen setiap murid yang masuk ke bis 5. Dia adalah Ketua OSIS. Beberapa anggota OSIS juga menjadi penanggung jawab absen di setiap bis 1-4.

Anggota yang lain sudah selesai Mengabsen dan segera menjauh dari bis yang jumlah siswanya sudah di absen. Si wakil Ketua OSIS menghampiri si Ketos untuk melaporkan absen yang telah mereka kerjakan. Si Ketos hanya mengangguk dan menyuruh mereka agar kembali menjaga di bis masing masing sambil menunggu sang ketos selesai Mengabsen.

Masing masing bis ada 60 Murid sehingga kalo dijumlah kan ada sekitar 300 murid. Untuk OSIS mereka menggunakan dua mobil pribadi OSIS Dengan jumlah 10 orang. Untuk guru mereka menggunakan Bis Khusus Untuk sekitar 35 Orang.

Ketua OSIS, atau sering dipanggil Dengan Hori menoleh ke kanan kiri ketika rekap absen kurang satu anak yang belum masuk ke bis. Hori berdecak pelan, kenapa satu orang ini memperlambat pekerjaan nya sih?

Disana tertulis nama Redicka Razef Lombardi. Hanya satu orang itu saja yang masih belum ada kehadiran nya. Sedangkan bis akan berangkat sebentar lagi, bisa bisanya mereka tidak akan sampai sesuai Rundown acara. Anggota OSIS yang lain juga sudah memberi kode kepada Hori untuk segera merapat.

Karena tak ada pilihan lain, Hori masuk ke dalam bis 5 untuk menanyai beberapa orang atau teman anak itu agar segera menghubungi nya. Tetapi saat baru saja mau melangkah, Hori menoleh ke belakang ketika ada suara langkah kaki yang mendekat.

"Redicka Razef Lombardi!" Serunya dengan keringat yang membasahi pelipis nya. Mungkin karena dirinya lari lari agar tak tertinggal bis.

Hori mendengus pelan dan dia segera mengabsen Anak itu ketika sudah memasuki bis. Baru saja anak itu masuk, dalam bis sudah langsung ramai, mungkin karena mereka kesal anak itu terlambat.

Menghela nafas, Hori segera menjauh dari bis 5 dan merapat dengan anggota lain. Pintu masing masing bis juga sudah ditutup dan bersiap untuk berjalan.

"Lama banget sih bos, laper nih pengen makan." Celetuk Salah satu anggota OSIS saat Hori baru saja berlari kecil untuk menghampiri mereka. Namanya Noe. Cewek satu itu memang mulut nya asal ceplas ceplos. Karena geram dengan ucapan si Noe yang akan membuat Hori Kesal, cowok rambut se pundak yang bernama Noah pun menyentil pelan keningnya dan membuat sang empu meringis dan menatap nya sinis.

"Diem dulu." Si Noe mendengus kesal dan kembali fokus untuk briefing kegiatan selanjutnya sekitar 3 menit.

"Semangat semua!!" Teriak salah satu anggota OSIS setelah mereka bubar untuk segera menuju ke masing masing mobil. Untuk mobil satu di Kendarai Hori dan yang lain. Untuk mobil kedua, dikendarai oleh Noah.

Setelahnya mendapatkan instruksi dari si pembina OSIS, masing masing penanggung jawab segera melapor kepada setiap supir bus untuk segera berangkat. Untuk rute mereka memilih jalan yang lebih Dekat agar sampai tidak lebih dari 24 jam.

***

"Uuuuu gw tebak lagi berak lu!!" Seru cowok yang memakai headband. Hirey namanya. Cowok itu menonyor kepala Aze Saat cowok itu baru mendudukkan diri di sampingnya. Sedangkan Hirey hanya tertawa garing. Ditepisnya tangan hirey oleh Aze dengan kasar. Berak? Yang benar saja.

"Ck, bukannya lu yang minta di temenin pas di kamar mandi tadi? Tau taunya malah ngilang lu bangsat!" Sarkas aze tak kalah kesalnya. Kalian tau definisi di tungguin malah di tinggal? Nahh gitu yang Aze rasakan.

Hirey mengernyitkan dahinya ketika mendengar penjelasan Aze. Tunggu? Dikamar mandi? Sejak kapan dia disana?

"Hehh ngawur! Sejak kapan gw ke kamar mandi?!" Seru Hirey. Daritadi dia duluan disini bersama dengan Miya- cowok albino yang bertampang lucu itu.

"Sok sok an bego lagi lu-"

"Ssttt!!!" Mereka berdua langsung terdiam ketika orang orang yang dibis menatap mereka berdua dengan tajam sambil membisikkan mereka 'ssttt' dengan seram, rasanya seperti disuruh bungkam untuk tidak membocorkan rahasia.

Mereka akhirnya hanya saling menatap sinis. Dan diam cukup lama. Sampai suara lirih aze memecahkan keheningan mereka berdua.

"Miya dimana?" Tanya nya agak berbisik agar tak menggangu orang orang di bis yang sepertinya akan menjadi predator berbahaya saat diganggu.

"Di belakang, lagi buat dokumentasi." Jawab hirey sambil memainkan hp nya.

"Si Ketos bangsat itu lagi?" Tanya Aze untuk memastikan.

Hirey mengangguk mengiyakan. "Ya siapa lagi?". Setelah percakapan singkat itu mereka berdua hanya terdiam ke dalam pikiran masing masing. Aze jadi kepikiran perkataan hirey tadi. Dia bilang tidak ke kamar mandi, padahal tadi dia benar benar meminta bantuan padanya. Jadi siapa?

Ahh daripada memikirkan hal yang tidak penting mending dia tidur saja untuk menenangkan pikiran nya dan berhenti memikirkan hal hal yang tidak penting.

Hanya menunggu beberapa menit saja keadaan bis 5 sudah sepi dan mereka semua berjalan jalan di alam mimpi mereka masing masing.

Miya yang daritadi fokus dengan laptopnya kembali ke tempat duduknya, dimana dia berada di samping hirey. Posisi mereka, Aze berada di dekat jendela, Hirey berada di tengah, dan Miya berada di samping jalan. Oke, setelah mengistirahatkan pikiran nya Miya juga baru merasa dia sangat lelah.

Sebelum benar benar memejamkan matanya, Miya sempat mendapatkan notifikasi dari seseorang yang sangat dia kenal. Hori. Ketua OSIS yang sangat mempercayai dirinya. Walaupun Miya bukan lah anggota OSIS, tetapi dia merupakan salah satu murid kepercayaan OSIS untuk membantu mereka ketika kekurangan member.

'kenapa dokumentasi bagian depan terlihat buram? Buatlah kembali dokumentasinya'

Miya menghela nafas, dan dia pun mematikan hp nya, kenapa dia dengan cerobohnya tidak memeriksa ulang sebelum mengirimkannya ke Hori? Oke, Miya akan tidur sejenak, dia benar benar capek saat itu. Dia akan mengambil dokumentasi kembali beberapa menit lagi.

***

Aze benar benar terganggu dengan suara bising para murid yang berada di bis. Oke, Dia hanya ingin tidur dengan nyenyak kenapa susah sekali? Perasaan baru beberapa menit yang lalu dia memejamkan matanya. Sudah berisik saja bis ini.

Mata Aze benar benar terbuka saat sebuah tamparan keras menampar pipinya. Dia tersentak kaget sekaligus merasa perih di pipi bagian kirinya. Hirey lah pelakunya.

"Bangun bego!! Kita bakalan mati!!" Semprot Hirey dengan wajah yang menampilkan ekspresi Panik dan juga khawatir. Apa yang terjadi? Setelah dilihat di setiap sudut bis, semua orang juga memasang ekspresi yang sama. Dan juga, kenapa posisi nya terasa sangat miring?!

Aze membelalakkan matanya ketika dia baru saja sadar bahwa bis nya benar benar akan jatuh. Dibawah sana terdapat jurang sekaligus laut yang akan melahap mereka semua seketika ketika terjatuh kesana. Untung saja disini tidak ada perempuan, kalau ada sudah Aze bayangkan mereka akan panik sepanik paniknya. Pemandangan itu tak sanggup aze lihat. Tapi bagaimana keadaan bis yang lain?!

"Bis yang lain gimana?!" Tanya Aze yang sudah mulai panik, bahkan kini keringat di pelipis nya.

Kini hirey tambah panik, bagaimana bisa cowok itu masih memikirkan nasib bis lain ketika bis nya sendiri sedang dalam masalah.

Krekk

Suara teriakan murid murid makin kencang. Apa ini akhir dari hidup nya? Tapi kenapa kalau ini memang akhir dari hidupnya, dia harus mati konyol seperti ini? Oke, dimana Miya? Aze tidak melihatnya! Bukankah tadi dia mengambil dokumentasi? Seharusnya dia sudah selesai dan berada di dekatnya? Aze mengedarkan pandangannya untuk mencari temannya itu. Tapi pandangannya berhenti ke depan. Ada sesuatu yang berbeda disana!

Aze tidak bisa saja melihat nya dengan jelas ketika hantaman keras mengenai dirinya. Rasa sakit dan juga sesak nafas dia rasakan. Dia bisa melihat bagaimana derita teman temannya. Dia bisa melihat beberapa tetesan air mata yang keluar. Hirey...Miya... Maaf tak bisa melindungi kalian. Maaf, sebagai sahabat yang paling tua aku tidak bisa melindungi kalian.

Apa kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya?maaf...

TBC.

Mc ga mungkin mati dong yaa??
Nanti seiring berjalannya chapter, kalian bakalan kenal dengan masing' setiap karakter.
Ayo pada berteori!

ROLLING DEATH. [ABO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang