BAGIAN 1

23 3 0
                                    

Ditempat yang asing dan begitu gelap. seorang pemuda berdiri di sana sendiri dengan hampa. Bingung. Dia mencoba berjalan entah ke arah mana. Bahkan tempat apa itu juga dia tidak tahu.

Sambil memeluk dirinya sendiri dan berjalan pelan, dari kejauhan dia mendengar suara berisik yang entah darimana asalnya. Aze menoleh ke belakang dan ke samping. Berharap ia menemukan sesuatu yang menjadi jawabannya.

Setelah dia memperhatikan bagian samping dengan lekat, dia baru  sadar bahwa ada seseorang dari kejauhan yang berdiri membelakanginya dengan memakai mantel dan celana hitam.

Aze merasa heran, apa yang orang itu lakukan di balik sana?

Oke, rasa penasaran sangat menghantui dirinya dan ingin mendekati orang itu. Apa yang dia lakukan dan kenapa dia ada disini bersamanya.

Memulai dengan melangkah perlahan aze mendekat dengan ragu tapi pasti. Tetapi kala itu juga dia mendengar suara yang seperti memanggil nya dari kejauhan. Awalnya aze hanya mengabaikan itu, tetapi lama lama suara itu terdengar semakin jelas di telinga nya.

"Zee!!..."

"Azee!!"

Setitik cahaya terang menyilaukan mata aze saat dia menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggil nya.

.

Beberapa jam sebelum kejadian.
13 Juli
06.52 am

Buag

Bantal dengan warna pink soft mendarat di wajah aze yang kini terpampang jelas muka bantalnya. Si pelempar berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan muka kesal. Hey ada apa?

"Bangun cepat!, Kita prepare buat study tour! Lihat udah hampir jam 7!"

Aze masih nge lag dengan suasana yang ada, dihadapan nya ada sesuatu putih yang berdiri, dan tiba tiba di sampingnya ada sesuatu hijau hijau sedang membawa panci. Ahh apa dia sedang bermimpi?

Menghela nafas lelah, miya kembali berucap. "cepetan, kalo telat gw ga peduli ye"

Setelahnya dia melenggang pergi untuk kembali menata beberapa barangnya dan yang lain ke dalam koper. Di dapur sana hirey dengan wajah ceria membuat bekal untuk mereka bertiga.

Mereka berdua saling membagi tugas. Hirey yang memasak, miya yang prepare. Aze? Makan sahaja la.

Aze duduk sambil memeluk bantal soft pink yang tadi dilempar miya, ternyata sedari tadi dia tidur di sofa ruang keluarga. Oh! Ternyata dia berada di rumah miya juga. Terlihat jelas bagaimana nuansa rumah itu yang begitu terang berbeda dengan rumahnya.

Jadi tadi itu mimpi? Kenapa mimpinya sangat freak sih? Ya Kali mimpi kayak tersesat mana ada ireng ireng ga jelas lagi. Asudahlah.

Karena masih malas, aze mengambil remote dan memilih untuk melihat televisi. Santai dulu ga sih?

"Telah terjadi kasus pembunuhan di daerah X. Diduga korban ditemukan dalam keadaan seperti gantung diri di daerah Gang kecil, dengan beberapa bagian tubuh yang sudah hilang. Warga-"

Suara televisi terdengar keras sehingga dapat di dengar oleh miya dan hirey sekaligus. Miya yang mendengar berita tersebut seketika menatap intens layar televisi itu.

"Wuih ngeri cuy!! Bisa bisanya ada pembunuhan di dekat daerah kita." Celetuk hirey duduk di samping aze setelah mendengar berita itu, sambil membawa ketiga makanan bekal.

"Jangan jangan lu korban selanjutnya lagi." Ucap aze sembarang.

"Heh sembarangan lu kalo ngomong, ntar kalo gw mati nangis lu!" Balas hirey ga terima. Iyalah pasti. Aze hanya diam sambil terus menatap layar televisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROLLING DEATH. [ABO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang