Messing With LQ-KA (PART 2)

735 55 23
                                    

Taram~taram~tam~taaaaammmmm

Apa kabar semuanyaaaaaa? Saya harap baik-baik saja dan masih tidak waras karena mau membaca ini. Saya pembawa acara kalian yang sangat terkenal ini akan mewawancarai kembali tokoh-tokoh dari serial LQ-KA yang telah menamatkan diri mereka baru-baru ini. Mari beri tepuk tangan yang gegap gempita cetar membahana topan tornado sesuatu!

Queen : Astaga, acara membosankan ini lanjut lagi?

Dhani : Dan berani-beraninya dia menyebut diri sebagai 'pembawa acara terkenal'.

Kir : Memangnya ada pembaca yang masih mau baca ini ya?

Queen : Kyaaaaaaa~~~ Kiiiiirrrrr, ya Tuhan, aku lupa bahwa wawancara ini bisa menghidupkan orang mati. Tunggu, ini berarti orang itu juga...

Mari kita sambut para pendatang baru di acara kita. Kembali tepuk tangannya para pembaca!

Philipa : Hai, saya Philipa, kalian semua mungkin lebih mengenal Luv. Tapi inilah saya, mohon kerjasamanya.

Bratha : Kau pikir ini proyek pembangunan rumah apa? Jadi memohon kerjasama segala?

Philipa : Apa ada yang meminta pendapatmu? Tidak kan? Jadi, diam. Hanya buka mulut saat pewawancara memintamu.

Bratha : Kau tidak bisa memerintahku! Aku adalah po--!

Renee : DIAM! Jangan berbacot ria di sini! Biarkan orang lain memperkenalkan diri juga!

Lionel : Maaf, saya rasa saya salah masuk acara. Saya waras. Sungguh, saya waras.

Maaf Lionel, tapi bertahanlah. Ini tidak akan lama. Baik, daripada ribut tidak jelas saya akan melontarkan sebuah topik. Mengenai ending cerita kalian. Apa kalian puas?

Kir + Renee : Tentu tidak!

Queen : Puas gundulmu!

Dhani : Saya cukup puas.

Bratha : Definisikan maksud 'puas' tadi?

Lionel : Perlukah kita membahas ini?

Queen : Asal kau tahu Lionel, si tukang wawancara ini dari dulunya tidak pernah memberi pertanyaan bermutu ja--

Mari kita abaikan orang-orang ini sebentar. Philipa, bagaimana pendapatmu?

Philipa : Saya pribadi tidak bermasalah dengan endingnya. Secara, hidup memang tidak semulus paha ceribel.

Dhani : Loh, paha ceribel itu mulus ya?

Queen : Kayaknya mulusan paha aku deh. Fufufufu.

Dhani : Tidak ada yang berminat dengan pahamu!

Ke pertanyaan berikutnya. Menurut kalian jika kalian di-film-kan, siapa aktor/aktris yang cocok memerankan kalian?

Queen : Fufufufu... Kalau aku tentu saja Nia Ramadhani.

Dhani : Yang benar, bukannya kamu lebih cocok diperankan oleh Omas?

Queen : Kamu nyari mati ya?

Dhani : Tuh kan, ekspresinya mirip Omas.

Queen : Ciaaaaaatttttt...

Mungkin kita biarkan saja mereka bergulat dan mendengarkan jawaban yang lain.

Renee : Biar aku tanya balik. Memangnya menurutmu ada yang bisa memerankan Luv hasil rancanganku yang sempurna!? Tidak ada. TIDAK ADA! HAHAHAHAHAHA

Philipa : Saya diperankan siapapun tidak masalah.

Kir : Kurasa andai sedikit kurusan, Derby Romero cocok untuk memerankanku.

Bratha : Derby? Kalau Avel semestinya diperankan oleh Iko Uwais.

Lionel : Langsung terpikirkan olehku pemeran paling cocok untuk Bratha.

Bratha : Siapa? Dia haruslah tampan, pintar dan bersahaja.

Philipa : Aku tahu siapa yang Lionel maksud.

Bratha : Siapa? SIAPA?

Renee : Kalian memikirkan orang yang sama denganku?

Bratha : Cepat beritahu aku!

Kir : Ah, aku juga tahu. Memang cocok sekali untuk Bratha.

Bratha : Makanya siapa!?

Kir + Philipa + Renee + Lionel : Briptu Norman.

Bratha : ..........

Kita masih punya beberapa per--

Bratha : KUBUNUH KALIAN SEMUAAAAAAAA

Sekuritiiiiiii! Amankan polisi ini!

Wawancara kali ini kacau sekali, sudah 3 orang harus disingkirkan.

Renee : Siapa suruh mengundang mereka. Semestinya kau hanya mengundangku, otak dari segalanya. Pemegang semua kunci penting.

Bukannya Lionel menembakmu dan Dhani memilih menendangmu keluar gondola?

Renee : Itu... di luar rencana! Aku tetap orang paling pintar di sini.

Buktinya kau kalah telak?

Renee : KUBUNUH KAUUUUUUU! PEMBAWA ACARA SIALAAAANNN!

Sekuritiiiiiii! Amankan orang gila ini!

Inilah sebabnya kami tak memilih Renee sebagai bintang tamu sebelumnya. Jacq dan Ovan jelas jauh lebih aman. Tinggal tiga orang sekarang. Kalianlah yang paling waras sepertinya.

Kir : Errr... Apa itu tadi pujian?

Philipa : Hmmm... Wawancara ini ternyata memang membosankan. Queen tidak salah.

Lionel : Haruskah kita pergi juga.

Kir : Ayo.

Philipa : Eh, habis ini ada acara gak? Kita makan pecel lele di warung Mpok Ijah langgananku, yuk?

Kir + Lionel : Yuuuuukkkk

Hei, hei, hei! Mau ke mana kalian!? Ini acaranya belum kelar. Heiiiiiii!

Messing Around With My Characters :3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang