- 03 . yang sekarang

6 0 0
                                    

  19 JUNE

07.30

"jidann!" teriakan yang membuat jidan berhenti berjalan. jidan melihat kearah belakang, terlihat dhiksa sedang berlari ke arah nya. 'dhiksa? tumbenan amat dia jam segini dah nyampe'

"jidd, gue bareng lo dongg. pleaseee?" dengan mukanya yang memohon, jidan menahan gemasnya muka dhiksa saat seperti itu. jidan memberikan decihan

"ck. iyadeh, ayo. kenapa? tumben bgt mau sama gue? ga sama cowo lo?"

dengan tiba tiba dhiksa menggenggam tangan jidan

"jid, gue berantem sama cowo gue.. ternyata dia jahat banget ya"

"kenapa dia sa? jahat kaya gimana? dia nyakitin lo?"

"dia chatan lagi sama mantan dia, terhs gue di cuekin. dan selama ini gue cuma pelampiasan dia buat ngelupain mantan nya itu"

"terus? sekarang lo putus sama ricko?"
dhiksa menggelengkan kepala nya, jidan bingung

"gue sayang sama dia, gabisa gue kalo putusin dia gara gara itu. ga logis deh jidd"

Jidan terdiam dan hanya menghembuskan nafasnya. dia membawa dhiksa ke kantin yang berada di sebelah gedung

"udah sa, pesen makan aja. gausah sedih sedih gitu"
jidan udah mulai bete dengan keadaan kaya gini, dia tau pacarnya dhiksa itu udah keterlaluan banget sama dhiksa, tapi dhiksa masih aja pertahanin.

"gue milkshake chocolate aja jid, gue dah makan"

"okelah. mba milkshake chocolate aja 1 ya" kata jidan kepada mba mba kantin

"lo ngga jid?"

jidan menggelengkan kepala "ngga ah, gue cuma mau nemenin lo tenangin diri"

dhiksa mengangguk, tatapan nya tertuju kepada jidan. dia menatap jidan dengan sangat dalam, jidan menyadari itu. jidan memberu kekehan dan bertanya

"kenapa natap gue gitu sa?"

dhiksa tersipu malu, mukanya memerah , dia pun langsung menghadap bawah melihat handphone nya "ngga"

jidan tersenyum tipis "hidup ga selamanya tentang dia, bahagia lo seumur hidup gaada di yang sekarang"

dhiksa kaget saat jidan berkata seperti itu "jid.."

"ya??"

"maaf, gue ga sengaja denger percakapan lo samaa temen temen di lorong waktu itu"

jidan kaget "sa..?"

"lo beneran suka gue?"

"sa kenapa lo harus-

"jawab aja jidan"

"iya."

"jid, gue ga boong. gue juga suka lo"

"tapi sa, lo ada co-"

"lo juga ada pacar kan?"

jidan hanya diam, dia tidak bisa menjawab

"mungkin kita adalah 2 orang yang bodoh dalam percintaan yang di satukan oleh semesta"

"radhiksa.."

"ssut, gaboleh nangis lo. cengeng banget jadi cowo, sini ah!" dhiksa membawa kepala jidan untuk bersandar di pundaknya. dengan perlahan dhiksa pun mengelus ngelus pipi jidan "udah ya jid, kita liat kedepan nya gimana, oke?"

"sa.. disini terus ya?"

"iya jidann"

"janji" sambil menyodorkan jari kelingking nya pada dhiksa
"janji!" dia pun melingkarkan jari kelingking nya ke jari jidan


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We can never be together | JiRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang