Eka

4 2 0
                                    

K e p a d a  :  E k a

Halo, sahabatku dari masa sekolah. Saat aku mengenalmu, hanya pagi, siang dan malam yang kutahu. Walau seringkali kita bermain hingga sore, senja dan seterusnya seperti malam yang membenamkan waktu untuk bersamamu.

Dulu, aku tidak tahu bila selain teman bermain yang asik dan juga baik hati, ada perasaan lain yang dapat kusimpan setiap kali mengenang tawamu. Kita bagaikan layang-layang di musim angin bertiup. Berlari seolah dikejar roda dua yang dikayuh. Ketulusan dari pertemanan itu membuat aku menulis surat ini untukmu.

Untuk sahabatku, aku tidak tahu bagaimana harus bertanya. Apakah dimulai dengan apa kabarmu, di mana kamu saat ini, ataukah dirimu juga sama merindui aku.

Aku senang hanya dengan kamu telah menerima surat ini. Sekalipun tidak berbalas, juga tidak mengubah kenangan yang terjaga dalam benakku.

Seandainya berbalas, aku akan menjadi bintang yang bertengger di samping bulan, mengedipkan cahaya kecil dari langit beribu harapan. Bersama doaku untuk kebaikanmu selalu.

D a r i  :  S a h a b a t   M a s a   K e c i l

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat Cinta FebruariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang