"Kak, kaka capek ga?" Tanya Aeliyya ditengah hening nya mereka yang sedang nongkrong di salah satu cafe di Braga Bandung
"Selama saya sama kamu, ya rasa capek saya pastinya hilang setengah" Balas Adipta sambil tersenyum melihat kedua pipi Aeliyya yang rada memerah
Aeliyya memalingkan wajahnya sebentar saat Adipta menatapnya sambil tersenyum, kalau saja dia sekarang berada di ruangan kedap suara dan sepi pasti dia udah teriak teriak kenceng karena ucapan Adipta tadi
"Kalau salting bilang aja, pipi kamu tuh keliatan merah loh mana mungkin saya ga tau" Ucap Adipta lalu kembali ke laptop yang dia nyalakan di depannya
"APASIH ANEH BANGET JADI ORANG" Ucap Aeliyya sembari pindah tempat duduk ke depan Adipta
"Kenapa pindah duduknya? Sini sebelah saya aja biar bisa nyender" Rayu Adipta yang lalu menutup laptopnya agar bisa melihat wajah Aeliyya yang tertutup laptop milik Adipta
"Gamau ah aku kan lagi marah sama kaka, lagian masih bisa nyender ke meja" Balas Aeliyya
"Saya kan tadi bercanda, jangan marah dong" Ucap Adipta
"Suka suka aku lah mau marah atau engga" Ucap Aeliyya lalu dia meminum satu minuman yang dia pesan sebelumnya
"Nanti saya beliin es krim asalkan kamu duduk disini lagi" Ujar Adipta
Tanpa berfikir panjang, Aeliyya bangkit dari duduknya lalu pindah ke sebelah Adipta lagi
"Deal, es krim satu pulangnya" Balas Aeliyya
"Yaudah yuk pulang" Ajak Adipta
Setelah Adipta menyelesaikan pembayaran pesanan mereka di kasir, mereka kembali pergi untuk membeli satu es krim yang dijanjikan oleh Adipta
"Kak kenapa kalau misalnya aku pake model rambut yang di urai suka dikata anak smp?" Ucap Aeliyya sembari cemberut layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya
"Karna kamu lucu kaya anak kecil" Balas Adipta sambil memakaikan helm warna abu abu yang dibawa Adipta setiap mereka berpergian
"Apasih gak ya, aku tuh bentar lagi lulus SMA, udah punya ktp udah bisa kemana mana sendiri" Balas Aeliyya
"Songong banget, pulang sendiri aja gamau masa masih mau dibilang bisa kemana mana sendiri" Ujar Adipta lalu tertawa sebab wajah Aeliyya yang terlihat makin bete
"Yaudah aku pulang sendiri ya" Ucap Aeliyya
Entah kenapa Adipta mengiyakan apa yang Aeliyya bilang, tanpa segan segan Aeliyya membuka helm yang di pakaikan oleh Adipta barusan lalu pergi
"Yakin nih mau pulang sendiri?" Tanya Adipta tidak yakin
Aeliyya reflek memutar balik badan nya lalu berjalan lagi ke arah motor Adipta yang masih berada diparkiran
"Gajadi, aku takut :(" Katanya
"Makannya kalau dikasih tau sama orang dewasa itu nurut jangan batu kalau jadi orang" Balas Adipta dan kembali memasangkan helm untuk Aeliyya
"Iya ih ngomong terus dari tadi cepet katanya mau beli es krim" Ucap Aeliyya yang kini sudah duduk di jok belakang motor Adipta
Tak ada jawaban setelahnya, mereka kembali tertuju pada jalan Braga yang sedikit cerah di sore itu. Angin kencang yang membawa mereka menelusuri Bandung di atas motor Nmax abu abu milik Adipta dan tentunya wanita indah yang sedang berada di belakang Adipta sekarang.
"Kak nyadar ga sih kalau Bandung itu indah banget?" Tanya Aeliyya sembari sedikit memiringkan kepalanya ke kanan agar bisa mendengar suara Adipta
"Nyadar, tapi saya lebih sadar kalau ada yang lebih indah daripada Bandung" Balas Adipta yang membuat Aeliyya memajukan badannya
"Apa emangnya?" Tanya Aeliyya lagi
"Kamu" Kaget serentak, kini ingin sekali rasanya Aeliyya berteriak kencang sekali. Aeliyya sedikit memundurkan tubuhnya ke belakang dan menutup kaca helm nya agar Adipta tidak mengetahui kalau Aeliyya sedang salting(salah tingkah)
Tanpa disadari oleh Aeliyya, Adipta menyadari akan hal itu. Tangan kiri dia memegang tangan kiri Aeliyya di belakang lalu sedikit menarik tangannya seolah olah dia menyuruh Aeliyya untuk maju dan memeluk tubunya.
"Biar ga kedinginan" Ucap Adipta
"Ish apasih kak jadi orang gajelas bangettt" Katanya
Entah kenapa tiba tiba aja Aeliyya terlihat nyaman bersandar di punggung Adipta, tak lama pun dia hampir tertidur tetapi sayangnya mereka berdua sudah sampai di toko es krim kesukaan Aeliyya
"Gamau turun?" Tanya Adipta
"Mau lah" Balas Aeliyya lalu dia turun dari jok belakang motor Adipta
Adipta memegang tangan kiri Aeliyya untuk membantunya turun dari motor yang lumayan tinggi bagi Aeliyya dan lalu Adipta membukakan helm yang digunakan Aeliyya
Tanpa berfikir panjang lebar Aeliyya langsung masuk dan menghiraukan Adipta yang baru saja membuka helm dan membenarkan rambutnya di kaca spion motor."Kak aku mau beli dua yang gede ya" Ucap Aeliyya sembari mengangkat dua jarinya layaknya emoji "✌🏻"
"Jangan banyak banyak nanti batuk" Balas Adipta
"Yang satunya buat besok" Kata Aeliyya
"Beli yang box aja kalau gitu, nanti es krim nya cair dijalan kena baju kamu kan jelek" Ucap Adipta
"Asikk makasih kak, makin sayang deh"
Adipta menghiraukan ucapan Aeliyya yang tadi dan bergegas membayar es krim nya ke kasir, setelah membayar es krim Adipta menyusul Aeliyya yang tengah duduk di bangku tempat menunggu es krim nya.
"Itu hp diliatin terus tiap hari, giliran disuruh liatin buku materi aja langsung pura pura burem mata" Ucap Adipta
"Aku kaya serba salah terus deh di mata kaka, benernya aku tuh apasih?" Tanya Aeliyya
"Jadi pacar saya" Lancang Adipta
"Kaka kan pernah bilang gasuka punya pacar yang kelakuannya kaya anak kecil berarti aku ga cocok" Kata Aeliyya
"Kayanya kamu spesial deh makannya saya bisa suka" Kata Adipta lalu berdiri untuk mengambil es krim yang mereka pesan karna sudah selesai dibungkus
Dalam perjalanan pulang ke rumah Aeliyya, tidak ada pembicaraan antara mereka berdua. Adipta yang masih fokus nyetir dan Aeliyya yang sibuk dengan handphone nya sendiri.
Rumah Aeliyya tidak seberapa jauh nya dari toko es krim yang tadi, Adipta benar benar mengantarkan Aeliyya pulang sampai masuk ke rumahnya karna ia khawatir Aeliyya bakalan pergi lagi ke tempat yang lain apalagi langit sudah lumayan gelap
"Cie ada yang abis ngedate nih" Kata Andre yang posisinya lagi nongkrong di teras rumahnya
"Iri lu jomblo" Balas Aeliyya
"Bahasanya lain kali dijaga kalau ngomong sama orang lain tuh, apalagi sama orang yang ga dikenal" Kata Adipta sembari melepas helm milik Aeliyya
"Iya kak maaff" Balas Aeliyya
"Yaudah sana masuk rumah, abis ini jangan makan es krim dulu tapi mandi dulu mandi pake air panas aja jangan air dingin nanti sakit, terus biasain ga ada tugas untuk besok, besok upacara gaboleh telat harus tepat waktu, sebelum berangkat sekolah sarapan dulu, besok saya gabisa antar kamu ke sekolah karna saya ada mata kuliah pagi jadi besok saya jemput aja gapapa ya?" Jelas Adipta
Memang Adipta itu bukan tipe orang yang bakalan ngebiarin cewenya kesusahan, apapun yang dia suruh pasti bakalan dilakuin sama Aeliyya karna apa? karna itu adalah suruhan kak Adipta kalau bunda atau kakanya yang nyuruh sih pasti ga akan mau.
"Iyaa gapapa, tapi besok anter aku ke gramedia ya?" Ucap Aeliyya
"Iyaa bawel, dah sana masuk sampein salam ke bunda ya" Ucap Adipta
"Dadahh kaka, hati hati dijalan ya"
Hari minggu yang indah, kini Adipta masih bisa berjalan jalan dengan Aeliyya sebelum dia kembali sibuk dengan skripsi dan tugas kuliah nya.
Adipta itu bukan orang yang gampang nunda nunda tugas, ya paling ditunda sekali abis itu ga lagi.
YOU ARE READING
Hembusan Nafas Terakhir
Romance"Aeliyya, saya pamit sebentar ya." "Kak, kenapa pergi jauh jauh? katanya pamit sebentar tapi kok ini jadi selamanya?" Manusia akan datang dan pergi, mau sebesar apapun usaha kita agar menetap dengan orang itu, yang namanya takdir itu ada.