2. Bully

4 1 0
                                    

Senja tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Rasanya sungguh menyenangkan saat tidak ada Mentari. Tidak ada seseorang yang harus berdebat dengannya sebelum ke sekolah. Ini adalah suasana yang selama ini Senja mau . Ia menuruni tangga dan menuju ke meja makan. Sarapan pagi ini hanya roti dan susu. Leona sudah menyiapkan makanan dimeja. Namun, orangnya tidak ada dimeja makan. Kemana bundanya pergi sepagi ini?

Senja duduk dimeja makan. Hanya ia sendiri sekarang. "Bi bunda kemana? Kok gak kelihatan. "tanya Senja kepada Bi Tika.

" Nyonya sudah pergi ke butik non. "ucap Bi Tika. Ia tengah menyapu lantai.

" Ohhh. Bibi udah makan? "tanya Senja.

" Belum non. "

" Makan sini. Temani Senja. "tawar Senja.

" Tidak usah non. "

" Tidak apa-apa bi. "

" Beneran non tidak apa - apa. "Senja mengangguk. Bi Tika duduk disebelah Senja. Mereka sarapan bersama. Sepi sekali rasanya. Harus makan sendirian masih untung ada bi Tika yang mau menemani Senja.

Setelah selesai sarapan. Senja langsung bergegas ke sekolah diantar oleh supir. Sesampainya di sekolah. Senja berjalan menuju kelasnya. Sudah ramai ternyata. Mentari juga sudah berangkat sekolah. Tadi ia sempat melihatnya.

Kehadiran Senja sudah ditunggu - tunggu oleh anak yang ingin menyonteknya. Mereka bahkan langsung berebut meminta buku tugas Senja. Anak-anak yang mencontek Senja kebanyakan kaum laki-laki. Ya karena dikelas ini perempuannya cukup pintar semua. Mungkin mereka memilih Senja sebagai tempat percontekan karena nilai Senja selalu bagus dan dia juga peringkat pertama disekolah. Jadi tidak diragukan lagi. Jawaban Senja pasti banyak yang benar.

Terkadang ada beberapa cewek yang tidak suka ketika melihat banyak cowok meminta buku tugas Senja. Bahkan terkadang mereka memusuhi Senja. Mungkin karena salah satu cowok itu pacar mereka makanya mereka tidak suka dengan Senja.

" Hai Senja. Apa kabar? "ucap Lavina teman kelas Senja. Ia duduk disebelah Senja sedangkan dua temannya berdiri di depan meja Senja.

" Hai. Baik. "jawab Senja.

"Senja nanti pulang sekolah kita jalan - jalan yukk. " ajak Lavina.

" Jalan - jalan kemana? "tanya Senja.

" Ya ke mall kek atau kemana gitu. "ucap Lavina.

" Udah Senja lo ikut kita aja pasti seru deh. "ucap Thania.

" Bener tuh. Dijamin pasti seru apa lagi kalau lo ikut. "ucap Livia.

" Mau yahh. " paksa Lavina.

" Ya udah deh. "jawab Senja.

" Yeyy gitu dong. Ya udah gue balik ke bangku gue dulu ya. "Lavina dan dua temannya pergi ke bangku mereka. 

***

Saat bel istirahat berdering banyak murid yang pergi berhamburan ke kantin. Seperti biasa Senja hanya duduk diam di kelas. Entah ada niatan apa. Lavina dan dua temannya berjalan mendekati bangku Senja.

" Ehh Senja. Lo gak ke kantin? "tanya Lavina.

" Enggak. "jawab Senja membereskan buku-buku yang ada dimeja. Ia memasukkan buku itu ke dalam tas.

" Yahh kok gitu sih. Emang lo gak laper apa? "tanya Livia.

" Enggak. "

" Nih bocah nyebelin banget sih. Tinggal bilang 'iya gue mau ikut kalian ke kantin ' aja susah banget. Nyusahin hidup gue aja. Tunggu aja ya pembalasan dari gue. Senja. "batin Lavina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang