Nagi Seishirō itu maniac game.
Sebagian besar orang di SMA Bluelock tahu akan hal tersebut.
Terlebih anggota klub sepak bola. Dimana Seishirō juga terlibat di dalamnya.
Mereka semua tahu, Seishirō akan mengutamakan game-nya di atas segalanya.
Mikage Reo, sebagai oknum yang menyeret Seishirō pada sepak bola, yang paling tahu hal tersebut.
Dia mungkin baru mengenal Seishirō sejak SMP. Namun mereka berdua sudah seperti saudara kandung. Dimana kemudian Reo menjadi orang yang bersaksi atas 'hal baru' yang menjadi maniac Seishirō.
Isagi Yoichi.
Begitu namanya.
Pemuda bertubuh tak terlalu tinggi yang merupakan teman se-team mereka di klub.
Pemuda itu adalah murid pindahan asal Kyoto. Yang mana kemudian bergabung dengan klub di saat menginjak kelas 11.
Reo belum pernah melihat Seishirō mengutamakan hal lain selain game di dalam hidupnya. Namun ketika waktu itu dia melihatnya, Reo tahu, Seishirō yang dikenalnya telah berubah.
Pemuda yang super malas dan hanya seorang maniac game itu, untuk pertama kalinya membuang waktunya yang kerap digunakan bermain game dan bermalasan hanya untuk menemani Yoichi latihan.
Seishirō dengan sabar menemani pemuda itu seharian penuh. Tak sekalipun menyentuh game-nya atau mengeluh.
Reo, serta beberapa teman dekat di team sepak bola menjadi saksinya.
Dan di lain waktu, saat Yoichi meminta Seishirō untuk membantunya menguji senjata baru dalam permainan sepak bola-nya, Seishirō pun mengiyakannya dengan senang hati.
Seorang Nagi Seishirō yang bahkan tak pernah mau menggunakan tenaganya secara berlebihan.
Dan dia kini melakukannya untuk Isagi Yoichi.
Hanya untuknya.
Maniac-nya yang baru.
━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━
“Kurasa kau harus bergerak cepat, Nagi. Kau tidak mau, 'kan kehilangan Isagi dari hidupmu?”
Reo berbicara sembari bersedekap tangan di depan dada. Duduk dengan posisi agak tegak di kursinya.
Mereka berdua一Reo dan Seishirō一tengah menghabiskan jam istirahat kedua di kantin.
Kedua matanya melirik pada Seishirō yang merebahkan setengah tubuhnya pada meja makan yang panjang. Pemuda itu hanya diam, menatap fokus pada sosok Isagi Yoichi yang tengah memesan minuman di salah satu stand milik pedagang kantin bersama temannya, Bachira Meguru yang juga anggota klub sepak bola.
“Tanpa kau katakan pun aku akan melakukannya, Reo.”
Seishirō akhirnya membalas meski tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Dia tidak mau membuang waktu untuk melewatkan tubuh itu bergerak di depan sana.
Entah sejak kapan, Isagi Yoichi benar-benar menjadi pusat hidupnya.
Membuatnya ketagihan pada pemuda itu. Menjadikannya seorang maniac yang melebihi game kesayangannya.
Seishirō hanya suka melihat bagaimana bibir itu tersenyum lebar. Suka bagaimana kedua mata sewarna blueberry tersebut berkilauan ketika si empunya bersemangat.
Karenanya dia menjadikan itu sebagai candunya.
Menjadikan Isagi Yoichi sebagai objek dari maniac-nya yang baru.
━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━
“Nagi!”
Isagi Yoichi berlari semangat menghampiri Seishirō yang tengah menenggak minumannya di pojok lapangan sana.
Pemuda itu tersenyum lebar, yang mana membuat Seishirō ingin merenggutnya kedalam sebuah pelukan.
“Jangan berlarian, Isagi. Kamu bisa terjatuh.” Tegur Seishirō dengan wajah sedatar papan tulis. Padahal dalam hati sudah degdegan parah karena berbicara dengan sang pujaan.
“Ahaha! Santai saja. Lagipula disini tidak ada satu pun objek yang mampu membuatku terjatuh,” Yoichi mengibaskan satu tangan di udara, lengkap dengan cengiran khas-nya.
Seishirō segera mendengus saat mendengar itu.
Sementara itu, Yoichi bergerak untuk mendudukkan dirinya di sebelah Seishirō.
“Nagi, sebelumnya aku belum sempat mengatakannya; terima kasih banyak atas waktunya selama ini, ya! Kamu mau repot-repot membuang waktu untuk menemaniku. Bahkan mau kujadikan objek percobaan senjataku yang baru. Aku sangat berterima kasih untuk itu! Hehe.”
Yoichi tersenyum lebar. Terlihat tampan dan imut di saat bersamaan. Ugh, dampak yang diberikan sungguh diluar batas. Seishirō gatal ingin mencium pemuda pujaannya itu.
“Sebagai imbalannya; mau ku traktir beberapa makanan?” Yoichi menawarkan. Memiringkan sedikit kepala ke kiri. Tidak tahu bahwa tindakan sepele itu menyerang jantung Seishirō dengan telak.
Seishirō tergagap. Bibirnya membuka-menutup seperti ikan kekurangan oksigen. Yoichi disebelahnya pasang ekspresi bingung.
Melihat itu, Seishirō segera berdehem dengan gaya cool. “Aku tidak butuh itu. Yang kubutuhkan adalah; kamu.”
Ranze yang duduk didekat sana tersedak air yang dia minum. Syok pada ucapan tak terduga yang baru saja kupingnya dengar. Demi sempak bau Meguru yang jarang dicuci, apa dia baru saja mendengar sebuah gombalan seorang pemuda gay?! Dan parahnya itu muncul dari mulut Si Bocah Bongsor yang ekspresinya sudah seperti 'hidup segan mati tak mau'!
Mati-matian Ranze menahan diri untuk tidak menoleh ke sumber suara. Takut disangka menguping. Padahal memang iya.
Sementara itu, Yoichi tampaknya jauh lebih syok. Secara kalimat itu ditujukan padanya. Saking syoknya, dia hanya terdiam membeku sambil menatap Seishirō dengan kedua kelopak mata melebar seperti bola.
Melihat Yoichi yang hanya terdiam begitu Seishirō menjadi gemas. Merasa lucu sendiri kepada pujaan hati.
“Berkencanlah denganku, Isagi. Kapanpun kamu bisa. Aku akan menunggumu. Hanya, jangan menolaknya.” Seishirō berujar dibumbui pemaksaan sedikit. Dan meski nada bicaranya datar, ada keseriusan di dalamnya.
YANG BENAR SAJA!
Apa ini adalah awal dari sebuah pernyataan cinta?
Ekspresi Yoichi melunak. Pipinya secara perlahan di hiasi semburat merah.
Disukai seorang Nagi Seishirō membuat jantungnya berdegup kencang. Siapa sangka salah satu ikemen incaran gadis Bluelock adalah seorang gay.
Gay padanya lagi.
Yoichi mungkin sedang bermimpi.
Tapi ketika jarinya mencubit kulit lengan, rasa sakit yang menyengat menyerang. Bukan mimpi ternyata.
“Berikan aku sebuah jawaban, Yoichi...”
Karena melamun, Yoichi tidak sadar bahwa wajah Seishirō telah berada sangat dekat dengannya. Dan tepat ketika kesadarannya kembali sepenuhnya, Yoichi malah dibuat pingsan oleh ketampanan paripurna dari wajah Seishirō yang berjarak sangat dekat!
DIA NGGAK KUAT!
“Eh?” Ini respon Seishirō.
“AAA ... YOICHI PINGSAN! HELEPPP!” Kalau ini respon Ranze. Yang saking khawatirnya sampai jadi ooc. []
[2023]
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniac! | NagiSagi [✓]
FanfictionDilihat dari sudut manapun Seishirō ini memang maniak. Maniaknya Yoichi. . . . 𝐁𝐋𝐔𝐄𝐋𝐎𝐂𝐊 : 𝐌𝐮𝐧𝐞𝐲𝐮𝐤𝐢 𝐊𝐚𝐧𝐞𝐬𝐡𝐢𝐫𝐨̄ , 𝐘𝐮̄𝐬𝐮𝐤𝐞 𝐍𝐨𝐦𝐮𝐫𝐚. 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 : 𝐎𝐎𝐂, 𝐁𝐋! 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧, 𝐇𝐚𝐫𝐬𝐡𝐰𝐨𝐫𝐝𝐬, 𝐑𝐚𝐭𝐞...