three ~<3

194 24 2
                                    

Seya sedang tidak fokus memperhatikan guru didepan yang sedang menjelaskan saat ini, biasanya juga gak fokus sih.

Matanya tidak henti-henti memperhatikan pintu, berharap ada seseorang yang masuk.

"Ini Eysa kemana sih anjir!" gumamnya sambil menggigiti kukunya.

Dirinya khawatir karena Eysa tidak masuk-masuk juga ke kelas, lebih tepatnya bukan menghawatirkan Eysa tapi panik karna nanti ada ulangan sejarah jadi dia membutuhkan Eysa yang jago pelajaran sejarah.

Seya mengetuk bahu temannya yang ada di bangku depannya, "eh yer.." panggilnya pelan agar tidak terdengar oleh guru yang sedang menjelaskan.

Yera menoleh sedikit kearah belakang, "ha?"

"Lo tau Eysa kemana gak? kok dia belom dateng-dateng juga ya dari tadi?"

"Ya mana gue tauk, kan Lo bestinya kok nanya gue?" jawab Yera sedikit sewot.

"CK elah kan gue cuma nanyak!" pekik Seya mengundang perhatian guru yang sedang menjelaskan.

"Seya! Ada apa? Apa ada yang mau ditanyakan?" ucap Guru sejarah itu yang bernama bu Susi.

Seya mengerjap-ngerjap lalu menggeleng sambil nyengir, "hehe nggak bu."

"Beneran tidak ada yang ingin ditanyakan?" ucap Bu Susi memastikan.

Seya mengangguk kikuk.

"Yaudah kalo begitu jangan ngobrol! perhatikan!"

"Iya Bu maaf."

Sebelum lanjut menjelaskan, Bu Susi baru saja menyadari kalau Eysa tidak ada dikelas.

"Loh? Eysa tidak berangkat ya?"

Seisi kelas menggeleng lalu tertuju pada Seya.

Seya yang menyadari itu langsung saja angkat bicara, "o- ohhh itu Bu, anu- Eysa lagi sakit bu jadi izin tidak masuk." bohong Seya.

Cari aman aja..

Bu Susi mengangguk-angguk, "ohh gitu, yasudah nanti sampaikan ke Eysa, cepet sembuh dari bu Susi ya."

Seya mengangguk sambil tersenyum tertekan. Bu Susi lanjut menjelaskan.

Yera menatap Seya mengintimidasi. "A- apa?" tanya Seya bingung.

"Lo tadi nanya ama gue 'Eysa kemana?' sekarang Lo bilang ke Bu Susi 'Eysa sakit' hayooo Lo boong yaa?" semprot Yera curiga.

"Bicit lo! udah mata lo balik sana, ntar gue lagi yang kena Bu Susi."di m

Di UKS

Eysa menarik tangan Fergan ke ranjang UKS dengan kasar. "Duduk kak!"

"Kasar banget jadi cewek." gumam Fergan sangat pelan namun masih terdengar oleh Eysa.

"Apa Lo bilang kak?" tanya Eysa seraya melemparkan tatapan horornya.

"Lo cantik." ceplos Fergan, cari aman guys.

Salting? Jelas tapi ditahan soalnya tadi Eysa dengernya bukan gitu.

"Heleh boong! Gue gak budek ya!" ketus Eysa lalu mengambil p3k di laci.

Fergan terkekeh kecil.

Eysa duduk disebelah kakak kelasnya itu, lalu mengobati luka di ujung bibir Fergan.

Eysa sangat telaten menutul-nutul luka Fergan dengan kapas yang sudah ditetesi obat merah olehnya.

Mata Fergan tidak lepas dari paras cantik Eysa yang kini tepat ada didepan wajahnya, tanpa sadar Fergan tersenyum tipis.

challenge to get crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang