~Selamat Membaca~°
°
°
°
°Lima tahun lalu. Planet ketiga dalam sistem tata surya mengalami bencana ganjil. Jutaan gelembung penentang gravitasi berkekuatan misterius jatuh menghujani bumi, meluluhlantakkan sebagian besar permukaan beserta populasinya.
Setelah ledakan dahsyat yang tidak diketahui pasti titik koordinatnya. Tokyo yang merupakan lokasi terparah dijadikan sebagai titik nol. Dengan kondisi kota terkurung dalam gelembung raksasa.
Dampak dari fenomena 'Bubble Fall' ini, Kota metropolitan yang menjadi ibukota Negara Jepang tenggelam dalam lautan melengkung akibat gravitasi.
Pada akhirnya, pemerintah menyatakan Tokyo sebagai zona terlarang, dan penduduk yang selamat memilih meninggalkan kota tersebut.
•
•
•Namun, situasi yang menyebabkan shock serta rasa takut, bahkan menderita traumatis berat. Membuat banyak orang melupakan nasib anak-anak yang kehilangan orang tua juga rumah mereka.
Para yatim piatu yang tidak tahu harus membawa diri kearah mana, memilih tetap tinggal di Tokyo yang terisolasi persis seperti kota mati.
Saat kondisi diri mulai bangkit. Tanpa mengulur waktu, memilih menjelajah daerah rusak hingga bertemu anak lain pemilik nasib yang sama. Memutuskan untuk berkoloni agar bisa bertahan hidup di reruntuhan kota metropolitan.
Tidak jauh berbeda dengan Hibiki dan [Name], bersyukur masih terselamatkan dari bencana perenggut nyawa kedua orang tua.
Terlunta-lunta berdua saja di ambang kehancuran dunia. Berakhir hidup dan tinggal di atas kapal laut yang terbengkalai, bersama beberapa anak lain yang dirasa cocok untuk menjadi teman melanjutkan hidup di puing-puing kota. Setidaknya masih ada tempat singgah, pula dapat disebut sebagai rumah.
Tak terasa lima tahun berlalu. Para anak yatim piatu kini tumbuh menjadi remaja beranjak dewasa yang juga tetap berstatus yatim piatu.
Memangnya, siapa yang bersedia mengadopsi anak-anak yang tinggal di daerah ilegal ini?. Memulihkan kehidupan masing-masing saja masih terasa berat, jadi mereka tak sempat memikirkan nasib kumpulan anak malang di zona terlarang.
Kini kota metropolitan Tokyo yang terisolasi malah menjadi taman bermain bagi mereka. Tak peduli segala imbauan untuk meninggalkan zona terlarang guna menyelamatkan hidup. Omong kosong, pikir mereka. Buktinya mereka berhasil hidup dan tumbuh dewasa meski terhimpit situasi hidup dan mati.
Memangnya kondisi seperti apa yang akan mereka jemput jika setuju keluar dari kota Tokyo? Kehidupan yang aman dan lebih layak?. Itu terdengar seperti bualan. Tidak ada jaminan pula kepastian jika keluar dari barrier buih ini akan mengubah hidup mereka menjadi lebih nyaman dan seperti sedia kala.
Bukan berarti hidup di kota yang terbelenggu ini terjalani begitu mudahnya. Salah besar, nyatanya untuk hal primer seperti makanan saja mereka harus berebut. Hingga memutuskan untuk melahirkan kompetisi, yang pemenangnya akan mendapatkan imbalan sebuah kebutuhan pokok. Khususnya makanan, poin utama untuk melanjutkan hidup.
Tak perlu membuat perlombaan berbahaya yang mungkin bisa mengakibatkan meregangnya nyawa. Tapi tetap saja, kompetisi ini tak luput dari bahaya dilihat dari medan yang seratus persen cocok.
Kondisi kota yang sudah 95% rusak merupakan panggung terbaik untuk ajang kompetisi mereka. Parkour. Ya, olahraga ekstrim inilah yang mereka pilih guna menyesuaikan dengan lingkungan hidup yang juga tak kalah ekstrim.
Bertahan selama bertahun-tahun guna mengasah skill masing-masing secara otodidak. Hingga kini sudah bisa dikatakan sangat pro tanpa pengakuan dunia luar.
Bagi mereka, parkour merupakan faktor penting untuk bertahan hidup. Tiada hari tanpa melakulan kegiatan ekstrim tersebut. Dan pertandingan sengit selalu menanti pemain terbaik untuk menjadi pemenangnya.
•
•Angin berhembus pelan, membawa ketenangan di senja hari ini. Dua remaja terengah-engah di puncak gedung rusak dengan keringat bercucuran.
[Name] tersenyum, mengulurkan kepalan tangannya.
"Hibiki.. ayo tunjukkan kemampuan terbaik kita di pertandingan selanjutnya!."
Hibiki menoleh, menyatukan kepalan tanganya pada milik si gadis.
Senyum kecil tercipta, "Tentu saja!"
~Bersambung
'030223'
'150824'
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Bubble
Fanfiction|Bubble Fanfiction| • • • [Hibiki x Reader] ° ° Parkour. Kegiatan yang [Name] sukai semenjak Kota Tokyo yang menjadi kampung halamannya luluh lantak karena bencana aneh. Hibiki. Hal kedua yang tetap [Name] sukai dari dunia ini, meskipun hidupnya su...